Pagi ini Freon menghentikan motornya di halaman rumah Angel sesaat setelah sampai. Pagar rumah yang tertutup dan kondisi rumah selalu sepi terkadang membuat Freon was-was sendiri takut ada orang jahat berniat merampok rumah yang hanya ditinggali oleh seorang gadis.
Menghela nafas sejenak, setiap dia memikirkan itu, Freon selalu takut terjadi apa-apa pada Angel.
Ditatapnya pintu rumah Angel yang tertutup, samar-samar Freon mendengar alunan gitar. Seseorang didalam sana sedang bermain gitar. Sudah pasti itu Angel, pikir Freon.
Memanjat pagar rumah, Freon sudah berada diatas sana dan... hap, Freon berhasil masuk ke dalam pekarangan rumah Angel. Meninggalkan motornya yang terparkir depan pagar.
Freon hanya diam berdiri di depan pintu. Mendengar tiap bait lirik lagu yang Angel nyanyikan dengan sepenuh hati. Dia dapat merasakan bahwa lagu itu mewakili perasaan Angel.
Lirik lagu yang memiliki arti dalam tentang kenangan seseorang yang meninggalkan berhasil membuat Freon terdiam, hanyut sendiri dibuatnya.
Bahkan pikiran Freon melayang mengingatkannya pada seseorang yang dulunya sangat Freon harapkan untuk ia miliki. Namun itu semua hanya anganan yang menjadi abu. Tidak terwujud sebab dia telah pergi jauh membawa jiwa juga hatinya.
Freon berat untuk menerima, tapi ia belajar untuk mengikhlaskan. Karna sampai kapanpun, walaupun ia memaksa, sama saja dia menyakiti diri sendiri.
Cowo itu hanyut dalam pikirannya, bahkan tidak sadar saat Angel telah usai bernyanyi dan berdiri dihadapannya.
Menatap Freon bingung, meneliti cowo itu dari atas hingga bawah.
"Ngapain lo?" Ketus Angel. Freon tersadar mengerjapkan matanya berulang kali dan menatap Angel.
"Hai" Sapanya sedikit menyunggingkan senyumnya
Cowo itu menatap Angel yang mengenakan pakaian serba hitam dengan topi yang juga menutup kepalanya berwarna hitam.
Melihat Angel yang seperti ini, membuat Freon seketika teringat akan cewek malam itu yang membantunya melawan anak Rascals.
Freon tidak lupa dengan cewek malam itu. Ciri-cirinya sangat mirip dengan Angel saat ini
Berpakaian serba hitam dengan topi hitam yang melekat diatas kepalanya. Hanya saja kali ini Angel tidak menggunakan masker.
"Apa mungkin cewek malam itu adalah Angel?" Batin Freon bertanya
"Ngapain?" Tanya Angel lagi yang kesal Melihat Freon kembali melamun
"Eh ini gue mau ngajakin lo jalan"
"Gue gak bisa ada urusan" Tolak Angel berbalik badan dan mengunci pintu. Gadis itu tidak peduli, dan juga mengapa Freon bisa ada disini, sudah pasti cowo itu memanjat.
"Yauda, kalo gitu kita pergi ke tempat yang mau lo tuju"
"Gue mau pergi sendiri"
Freon menarik nafas sejenak. Ia harus banyak sabar menanggapi Angel yang tak pernah bosan menolaknya.
Seperti Angel yang tak bosan menolak, Freon juga tak akan bosan memaksa "Katanya lo hutang budi sama gue, selama lo belum bales itu berarti lo harus nurut sama gue!"
"Enggak!"
"Engga ada bantahan!"
"Tapikan–"
"Sstt.. Lo harus nurut!" Tegas Freon memotong ucapan Angel, ia menarik Angel ke arah motornya
Angel menarik nafas panjang. Mengapa setiap Freon memaksa, Angel akan selalu nurut pada akhirnya? Ya walaupun diawal ia selalu menolak. Angel pun bingung dengan dirinya sendiri.