Ternyata ini kehidupan keluarga Freon. Melihat ini, Angel menjadi merasa bersalah pada Freon. Angel terlalu fokus pada masalah hidupnya. Hingga ia lupa bahwa setiap orang pasti punya masalahnya masing-masing.
Angel merasa bahwa selama ini ia pasti sangat membebani Freon dengan masalah-masalahnya.
"Lo egois, ngel!" Angel berucap dalam hati. Satu pertanyaan dalam benak Angel, dimana papa Freon?
"Bang, mama mau pulang. Mama bosan" Ucap Leony menatap putranya
"Iya, bentar lagi mama pulang. Sabar yaa" Freon mengelus bahu mamanya, terlihat Leony yang mengangguk
"Bang, ini sakit. Tolong lepasin! Mama nggak suka diginiin" Leony menggerak-gerakkan tangannya yang terikat
Freon dan Angel menatap apa yang dimaksud Leony. Ia ingin mereka membukakan tali itu dari tangannya.
"Buka aja, Fre!" Suruh Angel
"Tapi kan?"
"Buka, please. Gue kasian" Ucap Angel menatap harap Freon agar membukanya
Freon kembali menatap mamanya
"Freon buka, mama jangann ngamuk lagi yah? Janji?" Freon mengangkat kelingkingnya yang langsung dijabat Leony seraya mengangguk semangat"Jangan ingkar janji, ga boleh" Ucap Freon lalu membuka ikatan tali tersebut
"Biar gue yang buka" Angel langsung mengambil alih membuka ikatan itu
"Makasih ya cantik" Ujar Leony pada Angel saat tangannya sudah terlepas dari ikatan itu
"Kamu kenapa ngga bawa adik kamu jumpa mama?" Tanya Leony membuat Freon membuang wajahnya kesamping
"Adik?" Gumam Angel bertanya sendiri
"Maa" Freon menghela nafasnya sesaat. Selalu saja ini yang mamanya tanyakan
"Hm" Sahut Leony. Angel diam memperhatikan interaksi mereka.
"Lily udah ga ada. Dia udah lama ninggalin kita!" Ucap Freon lembut membuat Leony menggeram marah
Plak!
Satu tamparan keras mendarat diwajah Freon hingga membuat sudut bibirnya kini kembali mengeluarkan darah segar.
Angel syok. Bagaimana tidak! Ia menangkap cepat perubahan raut wajah Leony. Yang tadinya lemah lembut seketika berubah. Angel mendekat mengelus bahu Freon memberinya kesabaran
"ABANG!" Marahnya membentak
"Abang jangan gitu! Lily putri mama masih hidup. Adik kamu masih hidup. Dia dirumah kenapa ga kamu ajak kesini?"
"Abang serius mah! Lily udah ninggalin kita"
"GAK! NGGAK BANG. ENGGAK!"
"BERANI SEKALI KAMU MENGATAKAN ANAK KU SUDAH MATI! ABANG MACAM APA KAMU?" Marah Leony mencengkram kuat seprai kasur untuk menyalurkan amarahnya.
"Aku jujur mah! Mama liat sendiri kan kejadiannya gimana? Dia pergi ninggalin kita berdua tepat di depan mama dan aku!" Ucap Freon tanpa sadar air matanya jatuh
Leony menangis histeris. Ia meronta-meronta menendang kakinya membuat seprai kasur hancur berantakan. Tangannya juga terus menerus memukul kepalanya.
"Mah jangan gini" Ucap Freon menarik tangan mamanya agar berhenti memukul kepalanya
"Putri mama masih hidup! Dia masih hidup bang. Lily masih hidup" Racaunya terus menangis
"CEPAT PULANG, JANGAN BIARIN DIA SENDIRIAN. LILY TAKUT GELAP!"