Trian pergi dengan menarik Freon bersamanya. Tak lama kemudian, Lucas datang menyusul dari belakang mengikuti mereka berdua. Sedangkan Aran masih setia membantu cowo malang itu berdiri dengan susah payah.
"Veros emosi dari semalam nggak ketemu doi, makanya jadi sensi gitu" Aran menggelengkan kepalanya pelan seraya terkekeh menatap kepergian sohibnya.
"Terus apa urusannya sama gue? Gue jadi samsak amarah dia gitu?"
"Yah, sepertinya"
"Gila!" Umpat cowo itu
"Oiya, jangan kasih tau siapa-siapa kalau Veros yang mukulin lo sampe kayak gini. Apalagi Angel" Ucap Aran menatap prihatin wajah babak belur cowo itu.
"Kenapa?"
"Ikutin aja!" Setelah mengatakan itu, Aran pergi meninggalkan cowo itu sendiri disana.
"Sial! Gue pastiin Angel tau hal ini!" Melepas kacamata bulatnya, ia melempar benda itu sembarang. Kemudian, jari jemarinya menyisir rambutnya yang tadi tertata rapi menjadi acak. Lalu ia mengeluarkan baju yang masuk rapi kedalam celana. Hingga kini penampilannya berubah menjadi gaya badboy.
Menghapus darah yang kembali keluar dari sudut bibirnya, ia berjalan keluar kantin dengan santai tanpa merasakan sakit pada tubuhnya. Padahal tadi Freon memukulnya dengan bringas.
Ellan Nanditya. Anak inti Angel's Rebelians. Cowok culun yang menyamar menutupi identitasnya.
Ia menatap sekeliling kantin dimana orang-orang menatap kaget perubahannya. Terlalu tak peduli, ia melanjutkan langkah keluar kantin.
Freon kadang ternyata memang anjing banget.
Ting...
Langkahnya terhenti sejenak saat merasakan getar diponselnya. Merogoh saku celananya, ia mengambil benda pipih itu dan melihat notif disana.
Zee : Ke basecamp, kita bahas masalah semalam.
Mematikan ponselnya, Ellan dengan segera pergi meninggalkan Cakrabuana.
Dilain tempat, lebih tepatnya di rooftop dua orang anak inti Dexter sedang berbicara memberi peringatan satu sama lain.
"Gue nggak mau lo ngelapor sama Angel kalau Veros baru aja mukulin salah satu anak inti AR"
Menarik sudut bibirnya remeh ia berkata "Gue janji nggak akan bilang hal ini ke Angel. Tapi gue nggak janji kalau Angel tau hal ini dari orang lain"
"Lo cari cara supaya kabar ini nggak sampai ke dia!" Ujarnya menggeram
"Ngga ada yang bisa merintah gue selain Angel asal lo tau!"
"Lo lupa? Gue bisa aja bongkar identitas lo ke Veros! Jangankan ke Veros seorang, ke semua orang bakal gue bongkar siapa lo, dan siapa kalian!"
"Brengsek!"
Bugh!
"Turutin apa mau gue!" Setelah mengatakan itu, ia pergi meninggalkan rooftop.
"Argh!!! Kenapa gue bisa ceroboh, sih, sampai ketahuan gini! Sial, sial, sial!" Ia memukul tembok dengan kuat menyalurkan emosinya.
.
."Kasih tau gue dimana Angel?" Freon melemparkan tatapan tajam pada Ashel.
Ia rasa Ashel pasti mengetahui dimana keberadaan Angel, secara mereka kan tinggal satu rumah.
Ashel menelan salivanya susah payah melihat tatapan tajam serta nada bertanya Freon padanya.
"S-sumpah, g-gue gatau Fre"
![](https://img.wattpad.com/cover/365934296-288-k639967.jpg)