"Kamu siap untuk mengetahui hal besar yang terjadi di keluarga kita?"
Tanpa pikir panjang Shani mengangguk dengan mantap.
Sebelum bercerita, Arsen menatap Geo dengan senyum smirk andalannya. Begitupun dengan Geo yang tersenyum penuh arti.
"Ah, dari mana papa akan memulainya Shan? Ini terlalu rumit" Ujarnya terkekeh membuat anaknya itu mendengus kesal. Geo yang melihat itu ikut terkekeh.
"Pa... ayolah, jangan bercanda"
"Papa beneran nggak tau harus mulai dari mana. Baiklah, tanyakan apa yang selalu mengusik pikiranmu?"
Shani menghela nafas panjang, lalu ia tatap Arsen dengan serius. "Jawab dengan jujur ya?"
Arsen mengangguk.
"Mulai dari meninggalnya bunda. Papa bilang waktu itu, ini ada kaitannya dengan kejadian 12 tahun yang lalu"
Arsen menatap Shani dalam-dalam. Terlihat jelas bahwa Shani sangat penasaran. Menatap Geo sesaat, mungkin ini memang waktunya ia membongkar semuanya.
"Kematian bunda kamu itu sudah direncanakan seseorang. Itu terjadi akibat kebencian yang merujuk pada dendam. Sehingga ia tak segan-segan membunuh dengan menyabotase pesawat keberangkatan bunda kamu waktu itu. Tanpa peduli banyak nyawa yang menjadi korbannya" Kata Arsen serius membuat Shani menelan ludahnya bulat-bulat
"Benci? Dendam? Sabotase? Seseorang? Siapa?" Banyak sekali pertanyaan yang muncul dikepalanya.
"Baiklah, dengarkan papa dan jangan dipotong sedikit pun"
Shani mengangguk setuju. Sebelum bercerita panjang lebar, Arsen menyesap kopinya terlebih dahulu. Mengerti akan papanya yang memegang kata warga Indonesia yang katanya rakyat santuy, ternyata benar-benar diterapkan oleh papanya.
"Dulu, papa dan Geo memiliki dua orang teman. Kita akrab dan bisa dibilang sahabat. Namanya Bobby dan Frean. Seperti dari namanya, Frean, dia adalah papanya Freon. Frean Liveros Aswangga. Seorang ketua nan bijaksana dari geng Angel's Rebelians"
"Ha?" Tangan Arsen terangkat menghentikan ucapan Shani.
"Bunda kamu dan Frean adalah sahabat sejak kecil. Mereka dekat dan sangking dekatnya seperti orang pacaran. Tapi tetap, bunda kamu milik papa. Papa tau, dia dengan Frean hanya sebatas sahabat, dan papa percaya itu. Karena memang begitu adanya. Kenapa papa semakin yakin mereka sahabat? Karena, Frean juga memiliki kekasih dan dia adalah Leony, yang saat ini sudah menjadi istrinya"
"Geng Angel's Rebelians waktu itu ada dibawah pimpinan Frean dengan papa, Geo dan bunda kamu sebagai anak buahnya. Bisa dibilang pasukan inti"
"Om Bobby?" Tanya Shani
"Oiya, dia adalah tangan kanan Frean. Wakil ketua"
"Lalu apa yang terjadi?"
"Waktu terus berjalan hingga pada suatu ketika, Bobby sebagai tangan kanan melakukan sesuatu yang seharusnya tidak ia lakukan. Hal itu berhasil memancing amarah semua orang termasuk Frean. Dia ketua dan dia merasa dikhianati. Tanpa pikir panjang, Frean langsung memblacklist Bobby dari AR"
"Disaat yang bersamaan, saat itu Bobby juga bekerja di perusahaan papa. Dia menjadi wakil direktur. Dan saat papa tau bahwa ia telah menggelapkan uang perusahaan yang ada di Kanada dengan jumlah yang sangat besar. Waktu itu, jika saja papa tidak bertindak cepat, perusahaan kita sudah bangkrut dan hancur"
"Sejak kejadian itu, kami tidak adalagi berhubungan dengan Bobby. Beberapa waktu kami tenang dan kembali ke keseharian kami seperti semula. Akan tetapi itu tidak berlangsung lama, ternyata tanpa kami sadari, Bobby merencanakan hal besar"