Hari berikutnya Angel kembali ke sekolah seperti biasanya.
Angel melangkahkan kaki masuk kedalam kelas. Lalu betapa terkejutnya ia melihat anak kelasnya bergerombolan disatu meja disudut kelas. Dan itu, wait! Itu meja Angel. Disana juga ada Lucas dan Aran.
"Kenapa nih?" Tanya Angel membelah kerumunan
"Ngel, lo tenang aja kalau nanti orangnya ketemu, kita bakal bantu lo nyerang itu orang" Seru Lucas langsung
"Apa sih?" Angel menatap Lucas bingung
"Liat ini" Tunjuk Aran menunjuk lagi mejanya.
Angel maju lalu ia menunduk untuk melihat ada apa. Lalu betapa terkejutnya ia melihat laci meja yang awalnya berisi buku-buku kini berganti sampah.
Lalu ada sebuah pisau yang berlumuran darah.
"Anjir, apaan ni" Angel baru saja akan mengambil pisau itu namun tangannya ditepis oleh Aran
"Jangan dipegang, takutnya ada racun" Peringatnya tegas. Angel diam tidak lagi ingin mengambil pisau itu.
"Lo pikir kayak di film-film pake acara dicampuri racun?" Celetuk Lucas
"Bisa jadi kan?"
"Ngel, lo punya musuh apa?" Tanya Lucas
"Banyak, orang-orang pada benci sama gue"
"Ini teror sih, menurut gue! Siapa coba yang berani kayak gini?" Heran Indah membuka suara
Angel menatap curiga Indah. "Lo tumben dateng cepet? Biasanya 10 menit sebelum bel masuk"
Selama Freon dirumah sakit, Angel selalu datang cepat sebab ia harus singgah kerumah sakit lebih dulu. Dan selama itulah ia tau kalau Indah memang datang selalu telat tidak seperti hari ini.
Indah mengerutkan keningnya. "Emangnya gue nggak boleh dateng cepet?"
"Boleh sih, cuma aneh aja"
"Lo berhenti deh curiga gue tanpa bukti"
"Lo kok nyolot sih? Gue emang bilang ini kerjaan lo?"
"Ya enggak. Cuma cara lo ngomong ke gue menunjukkan lo curigai gue"
"Lo liat, ini pisau darahnya udah beku. Kalau emang gue yang sengaja datang cepet pasti darahnya masih segar" Indah dengan berani mengambil pisau lalu ia todongkan ke hadapan Angel.
Angel mundur selangkah, lalu ia menatap pisau itu dan benar darah disana sudah beku.
Kalau emang Indah yang sengaja datang cepet dan naruh pisau itu, seharusnya darahnya masih cair
"Gue nggak mikir kesana"
"Udah, ini bahaya Ndah" Aran mengambil kertas sebagai alas lalu merampas pisau dari tangan Indah. Ia kembalikan kedalam laci.
"Eh, apanih?" Greesel dan Ashel yang baru datang langsung heboh melihat perdebatan Angel dan Indah
"Nggak mungkin Indah, Ngel. Soalnya dia yang ngasih tau kita tentang ini" Ujar Lucas membela
"Ibaratkan, mana ada maling ngaku! Paham kan?"
Indah baru akan nyolot langsung dihadang oleh Ashel.
"STOP!!!!" Teriaknya
"Emang ada apa? Gue kok ketinggalan amat! Baru keluar dari goa nih gue!" Seru Ashel kebingungan
"Sini deh! Lo liat tuh" Tunjuk Aran
Ashel mendekat lalu ia melihat apa yang ditunjuk Aran.
"WANJAY, NGEL!!!!! TEROR LO SAMPAI KE SEKOLAH!"