Sepulang sekolah tadi Angel langsung menuju ke basecampnya. Disana ia juga sudah mendengarkan penjelasan dari Gito.
Gito memperingati Angel agar lebih waspada dengan orang-orang disekitar nya demi tidak terbongkarnya Angel's Rebelians.
Setelah selesai dengan urusannya, Angel lantas pergi ke rumah sakit sang cici.
Ia mengetuk pintu ruangan Shani terlebih dahulu hingga suara Shani terdengar menyuruhnya masuk.
Shani yang sedang membaca buku di meja kerjanya seketika mengangkat kepalanya lalu melirik sekilas jam tangan yang ia pakai.
"Ko udah pulang jam segini? Bolos ya kamu" Ucap Shani sambil melepas kacamatanya
Angel pun mengelak "Dih sembarangan bilang aku bolos, tadi itu ada insiden gitu di sekolah jadi muridnya disuruh pulang deh" Ia duduk berhadapan dengan Shani
"Terus kenapa ga ganti baju dulu sih? Kan cici udah bilang kalo mau ke rumah sakit dede pulang dulu ke rumah terus ganti baju nah baru kesini"
"Lupa ci" Balas Angel lesu dan meletakkan kepalanya di meja Shani
Shani pun bangun dari duduknya dan mendekati Angel yang terlihat tidak bersemangat.
Ia menyurai rambut Angel dan mengusap pipinya.
"Kenapa?" Lirih Shani lembut
Angel hanya menggeleng pelan tanpa merubah posisinya
Shani menghela nafasnya dan meluruhkan badannya agar setara dengan Angel.
Matanya ditatap sendu oleh Angel yang memiliki mata bulat bersinar.
Shani pun tersenyum "Apa? Dede mau apa, hm?"
Lagi lagi Angel hanya menggelengkan kepalanya tanpa bersuara.
Lalu Shani lebih mendekatkan dirinya kepada Angel hingga menyisakan jarak yang mungkin hanya lima centi diantara mereka.
Shani menatap lembut adiknya "Kenapa hei"
"Ko liatin cicinya kayak gitu? Cici baik-baik aja sayang" Lanjutnya
Semakin lama kedua mata Angel terlihat sendu hingga menimbulkan cairan bening yang menggenang disana.
Aku potong dulu hehe.. jadi ini tu kek bocil yang suka tiba² sedih tapi gatau apa alasannya gitu, ditanya apa atau kenapa dia nya juga bingung..
Shani pun menggenggam dan mengusap tangan Angel yang anak itu gunakan untuk menopang kepalanya.
Lalu ia menatap dari dekat wajah Angel dengan tatapan sayangnya.
"Kangen main sama cici ya dirumah?"
Angel mengangguk pelan sangat pelan.
"Sekarang cicinya sibuk terus ya?"
Ia mengangguk lagi dengan bibir atasnya yang ia lipat ke dalam.
Lalu setetes cairan bening yang sudah menumpuk di matanya akhirnya mengalir pelan ke hidungnya.
Dengan segera Shani mengusap air mata itu menggunakan jari telunjuknya.
"Nanti cici cari waktu yaa biar dirumah aja sama dede, maunya di rumah aja atau pergi kemana?" Sosok keibuan Shani membuat hati siapapun akan merasa hangat
"Dirumah a-ja" Jawab Angel dengan suara serak
Tok tok tok
"Yaa" Sahut Shani
Lalu pintu ruangannya pun terbuka menampilkan suster yang sudah membawa berkas di tangannya.
"Maaf dok, saya hanya ingin mengingatkan kalau sekarang sudah waktunya kita visit" Ucap suster tersebut dengan senyum ramahnya
