"Ekhem" Dehaman kuat disengaja oleh seorang cowok membuat Angel menoleh pada sumber suara. Membulatkan mata kaget, Angel menurunkan kakinya yang sudah bertengger diatas motor. Ia menghadap ke cowok itu.
"Baru aja gue mau pergi. Lo ngapain kesini?" Tanya Angel kaget. Setelah itu ia celingak-celinguk kebelakang cowok itu memastikan bahwa ia hanya datang seorang diri.
"Lo gimana sih?! Kalau ada yang liat dan curiga gimana? Ikut gue!" Angel menarik paksa tangan cowok itu masuk kedalam rumahnya.
Menutup pintu rumah, Angel berbalik badan berlipat tangan menatap cowo yang kini tersenyum miring padanya.
"Gue main bersih nggak akan ada yang curiga" Jawabnya membuat Angel memutar bola mata malas
"Kenapa nggak ngabarin gue dulu mau kesini?" Tanya Angel
Duduk disofa, cowo itu bersender dengan tangan berlipat sebelum menjawab pertanyaan Angel.
"Pengen aja liat kepanikan ketua Angel's Rebelians" Ia menampilkan seringai.
Menghembuskan nafas kasar, Angel kesal melihat wajah mengejek itu.
"Trian! Gue serius nanya lo ngapain kesini?" Angel berusaha sabar
Cowo yang bernama Trian itu terkekeh. "Gue mau ngomong penting"
Iya, Trian si tangan kanan geng Dexter.
Angel berjalan mendekat lalu duduk disamping Trian. Melihat itu, Trian berputar badan mengarah ke Angel.
"Apa?" Tanya Angel tak sabaran
"Veros udah semakin curiga lo nutupin sesuatu dari dia. Lo tetap nggak mau ngasih tau siapa lo sebenarnya?"
Angel menghembuskan nafas, ternyata ini yang penting kata Trian.
"Gue belum bisa. Banyak resiko besar yang bakal dihadapi anak Angel's Rebelians jika kami buka identitas" Beritahu Angel
"Gue nggak nyuruh kalian buka identitas, gue cuma mau lo jujur ke Veros siapa lo. Gue yakin Veros bakal ngerti dan pasti dia juga akan merahasiakan hal ini"
"Gue jujur sama aja gue buka identitas!" Angel melirik tajam Trian.
Cowo itu mengangkat bahu acuh.
"Veros udah dari lama nyari-nyari keberadaan kalian. Kalau sampai dia tau bahwa orang yang dicintainya sendiri ketua Angel's Rebelians, lo pasti nggak akan kebayang gimana kecewanya dia. Ditambah lagi ada salah satu anak AR di Dexter"
Angel menarik sudut bibirnya. "Lo bilang dia bakal kecewa sama gue. Apa kabar sama temen SMP yang ia percayai juga ikut merahasiakan hal besar darinya?"
Trian tercekat. Apa yang Angel katakan benar. Menghembuskan nafasnya pelan, Trian bangkit dari duduknya.
"Gue cuma mau bilang itu sama lo. Gue harap lo bisa menimbang apa yang gue katakan. Ingat, Veros nggak suka dibohongi!" Berniat akan pergi, Trian terhenti karena ucapan Angel.
"Gimana keadaannya? Apa udah lebih baik?"
Tanpa berbalik badan menatap Angel, Trian menjawab, "Ya, sedikit lagi"
Setelah mengatakan itu, ia melangkah pergi keluar dari rumah Angel.
°°°°°°°
Membuka helm full facenya, Angel turun dari motor. Dari balik kaca cafe, ia bisa melihat seseorang yang akan ia temui sudah menunggunya disana.
Memasuki cafe, beberapa perhatian pengunjung tertuju padanya. Mengabaikan itu, Angel berjalan mendekati meja seseorang tadi. Ia tersenyum dengan tangan yang melambai.