Delapan Puluh Tujuh : Ternyata Mereka

2.8K 237 56
                                    

Malam ini Angel beserta teman-temannya akan menjenguk Jasson dan Ollan yang masih ada dirumah sakit. Begitu pun dengan anak Dexter, Ashel, juga Indah yang ikut menjenguk mereka.

Ruangan Ollan dan Jasson ternyata sudah digabung atas permintaan Ollan. Karna biar tidak terlalu bosan aja jadi bisa mengobrol.

Diruangan ini sudah ramai dengan teman-temannya yang datang menjenguk mereka.

"Azeekk banyak makanan nihh" Ujar Ollan saat melihat banyak bingkisan yang dibawa oleh teman-temannya.

"Yeeu bagi dua itu sama Jasson" Sahut Ashel

"Dih bagi dua"

"Jangan pelit lu ntar pantat lu kelap kelip" Ledek Aran

Setelahnya mereka saling mengobrol ringan. Kondisi Jasson dan Ollan sudah sangat membaik. Mungkin dua hari kedepan mereka sudah diizinkan pulang.

"Btw, thanks ya guys udah sempetin waktu kesini. Pake repot-repot bawa makanan" Ucap Jasson tulus

"Santai aja kali, Jass" Balas Freon yang diangguki mereka

Jasson tersenyum menatap mereka, dan pandangannya jatuh kepada Angel yang terlihat banyak pikiran.

"Em.. bos? Are you okay?" Tanya Jasson

Angel yang ditanya belum sadar dan masih diam saja menatap selimut yang dipakai Jasson.

Hingga Freon menyikut lengan Angel barulah gadis itu tersadar dari lamunannya. "Ditanya tuh sama Jasson" Ujar Freon

Lantas Angel menatap Jasson "Kenapa Jass? Sorry gue ga denger"

"Lo lagi mikirin apa?" Tanya Jasson

"A-ah nggak ko ga mikirin apa-apa" Sangkal Angel sedikit gugup

Setelahnya mereka lanjut mengobrol santai hingga jam menunjukkan pukul sepuluh malam, mereka izin untuk pulang.

"Balik ya Jas, Lan" Ucap Aldo bertos ria dengan kedua cowo itu dan disusul juga oleh yang lainnya secara bergantian.

"Kita balik ya bro" Ujar Daniel

"Yoiii, thanks all" Balas Jasson

"Makasih yaa my bestie" Sambung Ollan

Mereka pun membalas dengan berbagai ucapan.

"Byeee" Ucap teman-temannya serentak

Skip

Kebetulan tadi Angel dijemput oleh Freon, dan pulangnya pun diantar oleh cowo itu.

Sesudah turun dari motor Freon, Angel mengembalikan helmnya. Mengambil helm tersebut, Freon berkata "Kamu beneran baik-baik aja?"

Angel mengangguk "Iyaa"

Menghela nafas sejenak, Freon kembali berucap. "Kamu kepikiran masalah teror itu ya? Jangan terlalu dipikirin nanti bisa sakit lho. Aku yakin cepat atau lambat kita bakal nemuin pelakunya, ya?"

Angel mengangguk lagi. "Iyaa, kamu pulang gih nanti kemaleman" Ujar Angel

"Oke tuan putri, selamat malam. Byee"

"Byee"

Motor Freon pun melaju dengan kecepatan sedang. Setelah motor Freon benar-benar menghilang, Angel masuk ke dalam rumahnya.

Menatap lurus untuk segera menaiki tangga dan masuk ke kamarnya, Angel sampai melupakan kehadiran Arsen yang duduk diruang tv.

Melihat cucunya yang tampak kelelahan, Arsen paham sendiri.

Angel sudah masuk kedalam kamarnya. Sedangkan Arsen hanya bisa menatap Angel. Lalu ia mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang

"Saya sudah kirim data-data tentang anak Angel's Rebelians generasi dua. Retas seluruh informasi hingga ke akar-akarnya. Korbannya sudah banyak, kita harus gerak cepat. Mustahil pelaku tidak tertangkap dalam waktu dekat" Ucap Arsen tegas saat panggilan sudah terhubung

Angel's Rebelians [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang