Dua Puluh Sembilan : Rusuh

1.7K 185 14
                                    

Tiga hari sudah Angel tinggal dirumah Geo sejak hari pembebasannya. Angel sebenarnya tidak ditahan, tapi dengan kata lain di hukum oleh Geo.

Sejak hari itu pula pihak sekolah memberi skor Angel karena kelakuannya. Selain itu sejak tiga hari yang lalu dimana anak Dexter membesuk Angel, ia sama sekali tidak ada bertemu dengan Freon.

Mengingat sudah tiga hari Freon tak mengganggunya, Angel berpikir laki-laki itu akan menjauh. Ada rasa tidak ikhlas saat Freon akan meninggalkannya.

Seharusnya ia senang. Bukannya ini yang ia inginkan? Tapi kenapa seolah hati dan pikirannya tak berjalan searah. Ia pikir ia akan tenang dan kembali kesehariannya tanpa Freon yang mengganggunya. Tapi hatinya seolah ingin Freon tetap disisinya. Karna ia sudah mulai terbiasa akan hadirnya Freon dihidupnya.

"BAH!" Teriak seorang gadis cantik mengagetkan Angel yang sedang melamun dibalkon kamarnya di rumah Geo. Disini ia memiliki kamar sendiri.

Angel melirik sinis Ashel yang cengengesan karna berhasil mengagetkannya.

"Heh! Melamun aja lo. Mikirin mantan ya" Tuduh Ashel menunjuk-nunjuk wajah Angel

Ashel Tsaqief Rajendra. Anak tunggal dari Geo Rajendra dan Ranita Rajendra. Gadis cantik yang hadir dengan nama panggilan Ashel.

Memiliki sifat yang periang, cerewet, punya mulut blakblakan ga peduli akan menyinggung perasaan orang.

Ashel gadis yang manja. Apalagi ia adalah anak tunggal, yang pastinya akan selalu dimanjain. Eittss, tunggu dulu!! Jangan pernah meremehkan Ashel. Karna apa? Karna ia gadis manja yang tangguh dan kuat. Sebab ia pemegang sabuk hitam. Apalagi papinya adalah seorang Komisaris Kepolisian. Jadi jangan macem-macem!

"Kepo lo kek dora" Ketus Angel kembali pada pemandangan didepannya

"Ye lo mah ga asik" Kesal Ashel melepas dasi yang melilit di kerah bajunya. Dia baru saja pulang dari sekolahnya. Ashel bersekolah di SMA Rajawali. Sekolah elit milik Geo

"Ke mall yok, semua baju yang ada di lemari gue udah gue pake semua. Gue mau beli baru. Yang bekas gue pake udah gue packing ko buat disumbangin" Ujar Ashel kelewat sombong. Jangan lupakan sifat Ashel yang tidak Angel sukai! Dia itu sombong, arogan, dan suka seenaknya

"Males" Sahut Angel. Ashel yang tadi sedang duduk di kursi lantas berdiri mendekati Angel

"Lo kenapa dah? Muka kusut amat kayak ga disetrika aja" Celetuk Ashel

"Lo diem deh! Gue pusing" Angel kesal. Pikirannya saat ini benar-benar memikirkan Freon. Mengingat pertemuan terakhir mereka yang tidak baik-baik saja.

"Oh gue tau ni, lo kepikiran coki coki ya?" Tuduh Ashel yang membuat Angel mengerutkan dahinya bingung. Coki coki? Lah buat apa ia memikirkan itu.

"Maksud lo?"

"Ck, maksud gue mantan lo itu! Si Chiko. Gue kan biasa manggil dia coki coki" Jawab Ashel membuat Angel kembali datar. Seketika ia mengingat seseorang itu

"Jangan sebut nama dia di depan gue" Ucap Angel pelan tapi terdengar perintah tegas

"Loh? Biarin, suka-suka gue dong. Mulut-mulut gue. Lagian lo nya aja telmi amat. Ya gue sebutlah" Jawab Ashel santai

"Kenapa? Lo belum move on ya?" Tanya Ashel menggoda Angel

"Diem lo!" Marah Angel

"Yah ketahuan belum move on. Padahal udah jalan tiga tahun dan lo belum lupain dia? Cemen lo" Ejek Ashel membuat Angel naik pitam

Angel melayangkan pukulannya kepada Ashel. Tapi dengan cepat Ashel menghindar dan menepis pukulan Angel.

"Bagus! Reflek lo udah mulai cepet" Ujar Angel lalu kembali memberikan pukulannya kepada Ashel. Dengan cepat Ashel membalasnya. Dan dapat dilihat sekarang mereka seperti sedang berkelahi.

Angel's Rebelians [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang