Angel menjatuhkan tubuh lelahnya pada kasur kebesarannya. Matanya menatap plafon kamar.
Sekilas bayangan senyum ci Shani muncul dalam haluan Angel. Tetap membayangkan senyumnya, air matanya turun tanpa seizinnya.
"Ci, tau gak? Sekarang Angel udah coba buat berubah" Gadis itu terkekeh. "Sebenernya masih agak aneh sih.. Gimana ya ci udah lama jadi dingin soalnya hehe"
Jeda.
"Tapi aku akan terus berusaha buat ilangin sifat dingin dan cuek aku. Demi cici" Angel diam. Pikirannya tiba-tiba berkelana.
"Angel!" Panggil Ashel memasuki kamar Angel. Sedari tadi ia nendengar seluruh isi hati Angel melalui ucapannya.
"Ciee yang bakal pergi dinner" Olok Ashel duduk disebelah Angel
"Dinner?" Angel bangkit dari duduknya
"Freon ga bilang dia bakal ngajakin dinner?" Tanya Ashel
Angel menggeleng
"Yaiyalah nggak bilang! Orang dia mau ngasih kejutan ngapain ngomong ke lo?"
"Kok lo tau?" Tanya Angel
"Biasalah, nguping" Cengir Ashel
Angel menghela nafas dan menatap malas sepupunya itu.
"Lo udah nyiapin baju buat dinner belum?"
Angel menggeleng
"Astaga! Siapain sekarang biar ntar malem lo gak repot milih baju sayang!"
Angel mengerutkan keningnya melihat Ashel yang malah heboh sendiri.
Kemudian Ashel berjalan menuju lemari baju Angel dan membukanya "LAILAHAILLALLAH YA ROB! Kenapa isi lemari lo bajunya hitam semua??" Heran Ashel berteriak membuat Angel menutup telinganya
"Pantes lo sad girl! Orang baju lo ga ada pundi-pundi kebahagian, hitam begini" Maki Ashel lalu menutup kasar lemari tersebut
Brak!
"Untung gue baik, pake baju gue aja" Ucapnya lalu berjalan menuju lemari khusus dimana letak baju-baju mewahnya berada.
Angel tak peduli, dia memejamkan matanya ingin beristirahat. Biarkan saja Ashel yang sibuk mencari pakaian untuk ia kenakan nanti malam. Angel tidak akan peduli pada hal itu. Karna pada kenyataannya ia akan tetap memakai bajunya sendiri.
.
.Malam telah tiba. Senja yang indah hilang ditelan oleh malam. Saat ini cahaya senja berganti dengan terangnya bulan. Langit malam terlihat semakin cantik dengan banyaknya bintang yang menghiasinya indah ditemani bulan disisinya.
Angel berdiri dibalkon kamar menatap bintang-bintang diatas sana sambil menunggu kedatangan Freon.
Setelah perdebatan yang cukup panjang antara Angel dan Ashel, akhirnya Angel menang adu mulut dengan ia yang memilih baju yang akan ia pakai malam ini.