Angel dan Zee saat ini sudah menghentikan kendaraan mereka dimarkas Dexter. Tapi sayangnya hanya kesunyian yang menyambut mereka.
"Zee? Mereka dimana?" Tanya Angel panik saat tak menemukan siapapun disini.
Zee menggeleng. "Gue nggak tau. Tadi Aran sempat nelfon dan bilang kalau Lucas diserang sama anak Rascals. Dan mereka langsung nyusul"
"Mereka nggak bilang dimana tempatnya?" Tanya Angel bergetar. Perasaannya benar-benar kacau.
"Nggak. Gue juga lupa nanya"
Angel membuang nafas kasar. Lalu ia tatap ke sekeliling markas Dexter, disini benar-benar sepi tanpa siapapun. Namun....
"WOI??? SINI!!!" Panggil Angel berteriak saat ia melihat seorang lelaki keluar dari dalam markas Dexter.
Merasa terpanggil, lelaki itu berlari mendekati Angel. "Kenapa kak?" Tanyanya
"Eh, ini kenapa sepi? Rascals nggak jadi nyerang kalian?"
Lelaki itu berkerut bingung. "Ha? Kaga! Gue nggak tau apa-apa kak. Bang Preon nggak ada ngasih info apapun" Kagetnya. Dan kini mulai terlihat raut panik dari lelaki itu.
"Ngel, dia mana tau" Ucap Zee. "Freon sama yang lain diserang sama Rascals. Ini penyerangan dadakan, makanya kaga ada kabar apapun dari bos lu" Lanjutnya pada lelaki itu.
"Anjim! Serius lu bang?"
"Iya. Btw nama lu sape?" Tanya Zee
"Gue Dion" Jawabnya
"Terus abang-abang gue gimana kabarnya? Ah, gue harus susul nih, kasian mana bisa mereka-mereka doang yang lawan Rascals" Ucapnya lalu berlari masuk kedalam markas untuk memanggil teman-temannya.
"Sekarang kita harus gimana? Gue khawatir mereka kenapa-napa" Cemas Angel.
"Lo tenang. Lo panik gue juga ikut panik" Omel Zee mengambil ponselnya. Lalu ia menelfon Aran.
Panggilan pertama dan kedua tak dijawab. Hingga kini panggilan ketiga terhubung.
Angel langsung merampas ponsel dari Zee membuat lelaki itu berdecak sebal.
"Ran? Lo dimana? Baik-baik aja kan?"
"NGGAK ADA YANG BAIK-BAIK AJA. LO KEMANA HA? INI TERJADI KARNA LO TAU!!!! LUCAS KRITIS. VEROS KRITIS. SAHABAT GUE KRITIS. HIDUP MEREKA DIAMBANG KEMATIAN" Semprot Aran kesal saat wajah teman-temannya yang babak belur terbayang olehnya.
"Lo tau? Gue bahagia bisa kenal Dexter. Kita berjuang satu sama lain. Tadinya gue pengen cepet-cepet balik ke Angel's Rebelians, tapi liat lo yang begini gue jadi bersyukur, gue punya real friends. Lo kemana aja? Gue nyuruh Zee buat ngasih tau lo supaya lo bareng yang lain datang buat bantu kami, tapi sampai sekarang mana?"
"A-Ar-ran? Nggak gi-tu" Ucap Angel bergetar. Ia syok mendengar kata-kata Aran barusan.
"Eh asal lo tau ya? Ini nggak akan terjadi jika aja anak Rascals nggak gila-gila nyari keberadaan anak Angel's Rebelians. GUE NGGAK MAU TAU LO SERANG ITU ANAK RASCALS!!! DENDAM GUE BELUM TERBALASKAN SAMPAI RASCALS BERLUTUT MINTA AMPUN SAMA GUE DAN KAWAN-KAWAN GUE!"
Angel mengerjap kaget akan teriakan Aran barusan. Mengepalkan kedua tangannya, Angel bersumpah akan menghancurkan anak Rascals.
"Percaya sama gue, setelah ini lo akan dengar kabar kehancuran anak Rascals" Ucapnya yakin.
