"A-angel?"
Waw..
"Wanjayyy!!! Eh, lo Angel?" Tanya Lucas belum yakin. Siapa tau Angel punya kembaran kan?
"Ka Angel, lo salah satu...?" Erdyn tak bisa lagi melanjutkan ucapannya. Ia menunjuk Angel dengan wajah tak kalah syok juga. Jadi ini maksud Aran kemarin?
"Oh iya, Angel mana? Kenapa nggak ikut bareng kalian?" Tanya Erdyn. Sedangkan Trian, Aran, dan Ashel pasti sudah tau dimana Angel sekarang.
"Dia lagi melakukan tugas negara. Hancurkan, ratakan, musnahkan!" Jawab Aran santai
Erdyn berkerut bingung. "Maksudnya?"
"Udah, nggak usah dipikirin. Bentar lagi kita bakal dengar kabar menggemparkan datang dari Angel"
Dan benar, kini ia mendengar kabar yang begitu menggemparkan.
Disisi lain, Greesel masih diam menatap Angel dengan mata terbuka lebar. Jadi selama ini ia..... Angel?
Sedangkan Indah tidak terlalu syok. Dia susah tau akan hal ini akibat tak sengaja mendengar Aran dan Ashel berbicara waktu itu. Trian? Dia sedang duduk santai melihat adegan dihadapannya ini.
"Fre, please, maafin kita-kita. Nyawa temen gue ada ditangan lo" Freon kembali menatap Matthew, lalu perlahan ia mengangguk. Ia masih syok akan satu fakta yang ia terima siang ini. Ternyata Angel selama ini? Ah, sial. Ternyata dugaannya waktu itu adalah benar.
Tapi Matthew juga tak kalah kagetnya saat tau orang yang membawanya kemari adalah Angel. Pantas saja ia merasa seperti mengenali si pemilik suara.
"Sekarang lo boleh pergi. Temen-temen lo udah dibawah diruang IGD bareng Zee. Mereka lagi diobatin" Ujar Angel yang langsung diangguki Matthew. Tanpa sepatah kata pun, Matthew pergi melangkah keluar. Menahan rasa sakit pada kakinya, ia berjalan dengan susah payah.
Semuanya menatap kearah Matthew hingga akhirnya pintu terbuka, Matthew keluar dan pintu kembali tertutup. Ruangan ini masih hening untuk beberapa saat, mereka menatap Angel yang diam.
"Keluar!" Perintah Freon yang tertunduk. Suaranya begitu lirih dan bibirnya bergetar.
Semuanya kompak menatap Freon. Siapa yang disuruh keluar? Angel?
"Keluar!" Perintah Freon lagi dan terdengar tegas. Kali ini ia mengangkat kepala menatap teman-temannya.
"Gue perlu waktu berdua" Ujar Freon yang akhirnya membuat mereka mengerti. Freon meminta untuk dirinya ditinggal berdua dengan Angel.
Menurut, satu persatu dari mereka mulai keluar meninggalkan Freon dan Angel berdua. Hingga terakhir Indah, menatap Angel sesaat ia tersenyum. Lalu ia keluar dan menutup pintu pelan.
Sekarang tinggal Freon dan Angel sajalah diruangan itu. Hanya berdua bersama ruangan yang tiba-tiba menjadi sangat dingin dan sunyi. Hening, Freon diam begitupun Angel.
Perlahan Angel mendekati Freon. Ia tatap Freon yang tertunduk dengan dalam.
"F-fre..." Ucapan Angel terhenti saat ia melihat sebenjng cairan keluar dari sudut mata Freon. Ia melihat Freon menangis.
Ah, shit..
Tanpa sadar air mata Angel ikut turun. Entah mengapa hatinya terasa begitu nyeri melihat itu.
"Freonnnn.." Panggil Angel begitu lirih, ia bergetar. Ia tak tahan lagi. Sebentar lagi tangisnya akan pecah.
Freon yang tertunduk mulai mengangkat kepalanya perlahan menatap Angel. Matanya memerah akibat menahan tangis.