Enam Puluh Empat : Sulit Dipercaya

1K 103 19
                                    

Part ini dan selanjutnya mohon dibaca pelan-pelan yaa biar masuk ke otak hehe, canda
Intinya disimak aja baik-baik karna satu atau lebih dari satu fakta besar terbongkar!

~~~~

Malam pun tiba. Freon saat ini tengah berada dirumah Angel sesuai rencana yang mereka susun sore tadi. Mereka sepakat untuk berjaga dirumah Angel jika semisalnya peneror itu datang kembali kerumah ini.

"Aran mana, Fre?" Tanya Ashel yang baru datang dan duduk disofa berbeda dengan Freon

"Kan lo ceweknya, masa ngga tau?" Kekeh Freon berniat menggoda Ashel. Dan lihat, dia berhasil. Pipi gadis itu kini memerah.

"Ish, lo mah! Chat gue belum dibales tuh sama dia"

Freon mengangguk dengan mulut membentuk bulat "Ya, salahnya gue nggak tau dia dimana"

Ashel memutar bola matanya malas tak lagi mau berbicara dengan Freon. Sekarang ia memilih mengambil remote tv dan menyalakan layar lebar itu.

"Eh, Angel mana?" Tanya Freon yang belum melihat gadisnya itu sejak ia izin ke kamar untuk bersih-bersih.

"Nggak tau, kan lo cowonya" Jawab Ashel mengangkat bahu acuh membalas ucapan Freon tadi.

Freon tertawa dengan kepala menggeleng "Dasar!"

"Gue susul keatas, boleh?" Tanya Freon meminta izin.

Ashel mengangguk. "Boleh, kalau lo di apa-apain Angel, teriak aja biar gue cepet datang dan nolong lo"

Freon lagi-lagi tertawa "Bukan Angel yang bakal ngapa-ngapain. Tapi gue yang bakal apa-apain"

Setelahnya Freon berjalan menaiki tangga menuju kamar Angel.

"Ambigu banget Freonnnnnn" Teriak Ashel.

.

Sekarang Trian sedang berada dibalkon kamarnya menatap pada layar ponsel yang menampil GPS. Tadi saat ia bersama Indah, Trian secara diam-diam memasang pelacak pada ponsel gadis itu.

Menatap layar ponsel, Trian berkerut bingung saat posisi gadis itu kini berada di satu tempat yangg sepertinya ia tau dimana itu.

Rumah Angel.

Trian bangkit dari duduk lalu meraih jaketnya yang tergantung sebelum ia keluar kamar. Berjalan mendekati motornya yang terparkir bebas dihalaman rumah, Trian bahkan tak menoleh lagi saat sang mama berteriak padanya.

"TRIAN, MAU KEMANA KAMU?"

"Urusan bentar" Setelah berteriak pada sang mama, hanya deruman motor saja yang memekakkan telinga.

---

Angel baru saja selesai mandi dan mengenakan pakaian tidur disaat ponselnya berdering. Berjalan dimana letak ponselnya, ia geser tombol hijau disana tanpa melihat siapa yang menelfon.

Seraya menyisir rambut menghadap kaca, ponselnya ia tempelkan pada telinga. "Halo?"

Angel tetap pada kegiatan menyisir rambutnya. Hingga ia tak peduli bahwa seseorang disebrang sana belum juga kunjung menjawab perkataannya.

"Halo?" Panggil Angel lagi. Ia tetap santai hingga sekarang ia sudah selesai menyisir rambut.

Berkerut bingung, Angel mulai penasaran akan panggilan tak ada suara itu. Menjauhkan telfon dari telinganya untuk melihat siapa, namun terurungkan saat mulai terdengar samar-samar suara dari sana.

Angel kembali menempelkan ponsel pada telinganya. "Iya, halo?"

"De?"

Jantung Angel langsung bergejolak satu desakan yang begitu hebat saat mendengar panggilan itu. De?

Angel's Rebelians [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang