Tujuh Puluh : War 2

1K 118 7
                                    

Sepuluh orang berjaket hitam dengan lambang Angel's Rebelians keluar dari basecamp menggunakan topeng anonymous. Mereka saat ini keluar untuk menemui pasukan Angel's Rebelians yang akan ikut andil dalam pertempuran melawan anak Rascals.

Berbaris dengan Angel ditengah-tengah, Zee ada disebelah kanannya. Lalu ia tatap anak buahnya yang duduk anteng diatas motor besar ciri khas anak geng.

Lelaki diatas motor ini memang tak mengenal siapa anak inti AR, apalagi bos mereka. Karena setiap mereka pertemuan, mereka selalu menggunakan topeng. Benar-benar dirahasiakan.

Berbeda dengan Angel dkk, mereka tahu siapa saja pasukan bawahan mereka. Dan mereka semua punya data riwayat hidup mereka.

Jika kalian bertanya, bagaimana mereka bisa punya banyak pasukan bawah? Dan bagaimana dengan ribuan pasukan tapi nama Angel's Rebelians masih tetap menjadi rahasia? Sini gue kasih tau.

Lelaki ini tidak ada satupun yang mendaftar mencalonkan diri menjadi member AR, tapi mereka terpilih.

Setelah mereka terpilih, tidak boleh ada penolakan. Dan jika mereka sudah masuk, tidak ada yang boleh keluar. Namun jika mereka melanggar, siap-siap menerima kehancuran. Karna apa? Karna Angel's Rebelians punya data riwayat hidup mereka. Dan itu mereka jadikan sebagai ancaman.

Sekali masuk, tidak akan ada pintu keluar.

Sudah dibilang, Angel's Rebelians itu kejam. Mereka persis seperti psikopat. Pemaksa dan tidak suka dibantah..

"Kita bagi jadi dua pasukan. Banjar satu, dua, tiga, sampai enam, menyusup ke wilayah kekuasaan Rascals. Kepung markas mereka" Ucap Angel tegas menunjuk 6 banjar dari 12 banjar yang ia maksud.

"Sisanya ikut bareng kita" Lanjutnya

Semua lelaki dihadapannya kompak mengangguk paham akan perintah si bos.

"Penutup wajah kalian, saat disana jangan sampai dibuka. Apalagi dilepas. Hingga nanti perang selesai" Ucap Angel lagi

"Ingat, anak Rascals jangan sampai ada yang lihat wajah kalian. NGERTI?" Pekik Zee mengingatkan.

"SIAP, NGERTI BANG!" Jawab mereka serempak.

"Kenzo, nanti jangan lupa pasang penutup wajah lo" Ucap Gito menunjuk lelaki yang ia maksud. Disana ia menuruni penutup wajahnya ke leher.

Terlihat lelaki yang dimaksud Gito langsung gelagapan. Ternyata benar, anak inti Angel's Rebelians mengenali mereka. Mengangguk kaku, ia malah memasang penutup wajahnya.

Gito terkekeh. "Padahal gue bilang nanti. Kalau disini nggak masalah"

Kenzo menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Sekarang ia malah malu sendiri.

"Nggak ada yang perlu kalian takuti dari kami. Disini kita bukan teman, tapi keluarga" Ucap Angel lantang

"Gimana nggak takut, mereka itu nyeremin" Bisik salah satu dari mereka pada teman disebelahnya.

Lagi pula memang benar, mereka ini keluarga.

"Angel's Rebelians, we aren't friends. We are family"

"Namun tetap, kalian harus jaga attitude didepan kami" Seru Vion yang langsung diangguki mereka.

"Ntar malam, jam delapan, setelah komando dari gue, kita mulai beraksi"

-------

Malam harinya....

Dimarkas Rascals saat ini mereka tengah sibuk bercanda gurau. Walaupun tadi beberapa dari mereka sudah babak belur, tapi tetap, mereka masih bisa bersantai.

Angel's Rebelians [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang