Lee Sungkyung, wanita itu mendengus penuh kekesalan setelah Yoongi, sang adik, menutup panggilannya. Ia memang terjerat di dalam pernikahan bisnis yang orangtuanya ciptakan. Menghancurkan ekspetasi dirinya untuk menjadi perempuan yang ingin memiliki pilihan sendiri di dalam hidupnya tanpa disetir oleh kedua orangtua. Tetapi ini semua sudah menjadi pilihannya—meski awalnya ia terpaksa melakukan pernikahan ini.
Lee Soohyuk, suaminya, seorang lelaki berdarah campuran Korea-Canada adalah seorang lelaki yang bertanggungjawab—bahkan di pernikahan keduanya yang genap lima tahun— Soohyuk memperlakukannya dengan begitu baik. Keduanya memiliki seorang putra berusia dua tahun, Lee Yujin.
Meski berawal bukan dari sama-sama saling memiliki rasa, namun hubungan keduanya begitu baik dan semakin baik setelah kehadiran Yujin di antara keduanya. Terkadang pilihan orangtua tidak selamanya buruk dan Sungkyung berterimakasih untuk itu. Untuk itulah ketika kedua orangtuanya menceritakan akan menjodohkan Yoongi dengan anak dari rekan bisnis, Sungkyung langsung menyetujuinya. Terlebih lagi ia tidak menyukai hubungan Yoongi dengan pemuda yang ia ketahui bernama Joan.
"Kau nampak kesal. Ada apa?" Soohyuk yang baru saja keluar dari kamar mandi mengernyit heran. "Yoongi?" Seperti seolah tahu Soohyuk menggeleng tak percaya.
"Aku hanya berbicara sedikit dengannya." Soohyuk merapikan lengan kemejanya dan Sungkyung berinisiatif memasang dasi untuk suaminya itu. "Dan Yoongi berteriak kesal padaku."
"Kau selalu memprovokasinya," kata Soohyuk dengan alis terangkat naik. "Bukan hanya sekadar bicara seperti katamu." Soohyuk menggeram kecil saat Sungkyung mengencangkan ikatan dasinya. "Salahku. Maaf."
"Hari ini kau yang antar Yujin, ya? Aku harus bertemu dengan rekan bisnis yang ibu janjikan dalam tiga puluh menit."
Soohyuk mengangguk lalu mengambil tas kerja dan kunci mobil di atas nakas. "Aku pergi sekarang," pamitnya sembari tidak lupa mencium kening Sungkyung.
"Kenapa Yoongi pergi pagi-pagi sekali menemuinya, ya?" gumam Sungkyung penuh rasa penasaran.
Name : Sungkyung Lee
Age : 35
Fact : Director Min Group
Husband : Lee SoohyukName : Soohyuk Lee
Age : 38
Fact : Prosecutor
Wife : Sungkyung Lee•••
"Jimin-ah!" Taehyung berlari kecil ke arah Jimin, sahabatnya, yang sudah berdiri di depan sebuah toko dengan raut masam. Taehyung mendesis karena merasa bersalah dirinya tidak tepat waktu. "Maaf, ya, aku terlambat—," jeda, "dua puluh menit." Taehyung melempar senyum kotak, memperlihatkan gigi-giginya yang rapi.
Jimin mengangguk dengan kedua tangannya terlipat ke dalam. "Benar. Kau terlambat dari waktu janjian kita. Ke mana saja, huh?"
"Ada sedikit keperluan tadi. Dan ... you know my dad, right?" Jimin mengernyit. Ada keperluan apa Taehyung sepagi ini? Bahkan melupakan janji temu keduanya. "But now I only for you." Taehyung mendorong tubuh Jimin dengan kedua tangannya untuk segera masuk ke dalam toko. "So, Jimin, apa yang akan kita lakukan di butik ini?"
Dengan wajah cerianya Jimin beralih menggandeng tangan Taehyung. "Kau ingat? Pria tampan yang sempat kubicarakan denganmu beberapa waktu lalu?" Taehyung mengingatnya. Jimin pernah mengatakan bahwa ia jatuh cinta pada pandangan pertama, ketika ia pergi berlibur ke Ilsan dan bertemu dengan seorang pria di sana.
"Maksudmu pria Ilsan yang kaubicarakan waktu itu?"
Jimin mengangguk antusias. "Uh um! Benar, pria itu." Jimin terkekeh kecil dan rona merah muda itu muncul di kedua pipinya yang sedikit gembil. "Dan aku melihatnya di sini! Di Seoul."
"Di mana?" tanya Taehyung ikut antusias seperti Jimin.
"Di kantor ayahku. Ia menjadi manajer keuangan yang baru. I'm so freakin' crazy right now! Woohoo!" Keduanya terkekeh bersama menghiraukan tatapan dari beberapa orang yang memang sudah berada di dalam butik dengan keperluannya masing-masing.
"Bagaimana menurutmu dengan ini? Bukankah aku akan terlihat seksi dengan kemeja ini?" Jimin mengambil sebuah kemeja merah dengan motif abstrak. "Lalu dipadukan dengan scarf berwarna hitam ini."
Taehyung menggumam dengan jemarinya yang ada di bawah dagu. "Untuk kesan pertama bukankah ini terlalu mencolok? I mean ... kau belum terlalu mengenal pemuda Ilsan itu dan kesan pemuda itu padamu adalah yang paling penting."
"Jadi ...."
"Kau harus membuat kesan pertama yang elegan, namun tidak mencolok." Taehyung berjalan dan memilih sebuah baju berbahan wool berwarna putih dengan long neck. "Hmm ... ini bagus!"
"Oke! Aku percaya pada pilihanmu. Aku akan langsung memakainya," kata Jimin antusias lalu pergi ke ruang ganti. Taehyung tertawa atas tingkah sahabatnya yang lucu itu.
Jatuh cinta memangnya membuat seseorang sampai bisa seperti ini, ya? Taehyung menggelengkan kepalanya dan melihat-lihat baju lain.
"Taehyung, bagaimana?" Jimin membuka tirai dengan pakaian yang baru. Taehyung terpukau karena sahabatnya nampak begitu cantik—tampan.
"You look pretty," ucap Taehyung dengan senyum lembut di wajahnya.
"I know," balas Jimin terkekeh kecil lalu membuat V sign ke arah Taehyung saat sahabatnya itu mengeluarkan ponsel untuk mengambil foto dirinya.
Name : Jimin Park
Age : 29
Fact : Pewaris tunggal Park Department Stores
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma
FanfictionKadang-kadang bahkan air mata tidak bisa mengungkapkan rasa sakit sebanyak itu, sebanyak senyum yang disembunyikan. • Yoontae / supv • Boys Love • Mpreg • Crack Pair • Original Character / OC [Update setiap hari, pukul 19.00 WIB]