#48

240 29 7
                                    


Suasana mansion kediaman Kim Daehyung kini nampak ramai dan hangat. Keluarga besar Min mendatangi rumah Seojoon untuk meminang Daehyung menjadi menantu mereka sekaligus juga merayakan kehamilan Taehyung. Kebahagiaan yang begitu luar biasa yang mereka dapatkan setelah banyak badai di lalui.

"Aku tidak sabar untuk segera menunggu kelahiran bayimu, Tae-ah." Daehyung mengusap perut Taehyung yang belum membuncit itu dengan tatapan bahagia yang kentara.

"Dan aku juga tidak sabar melihat Hyung mengenakan pakaian pengantin di pernikahanmu nantinya." Semburat merah muncul di wajah Daehyung dan Taehyung tertawa melihatnya. "Lihat, setiap kali kau digoda wajahmu akan memerah malu."

"Ck! I-itu karena aku memang tidak pernah mendapatkan pujian selama ini. Jadi setiap kali aku mendengarnya aku pasti akan merona. Jangan goda aku lagi," kata Daehyung sembari cemberut gemas ke arah Taehyung. Tentu saja percakapan keduanya tak pernah lepas dari pandangan lelaki keduanya yang melihat dari mini bar yang tak jauh dari ruang tengah tempat Taehyung dan Daehyung duduk.

"Aku sedikit khawatir akhir-akhir ini," curhat Yibo memulai. Yoongi menoleh dan mengernyit bingung. "Bukan soal Taehyung, tapi tentang diriku. Aku berpikir apakah aku sanggup menjadi ayah yang baik untuk anak kami kelak dan menjadi seseorang yang keluargaku andalkan. Aku juga manusia dan aku takut membuat kesalahan, kemudian menyakiti Taehyung."

Yoongi terkekeh dan menepuk pundak Yibo. "Kau sudah membuktikannya, Bro. Kau menjadi ayah sambung yang baik untuk Yoon dan juga suami yang bertanggungjawab untuk Taehyung. Kurasa kau jauh lebih bisa diandalkan dan aku yakin Taehyung juga memiliki pemikiran yang sama tentangmu."

Yibo tersenyum kecil dan mengangguk. "Yah, kurasa aku tidak harus merasa khawatir, 'kan?" Yoongi mengangguk setuju.

Yi-yoon bermain dengan Yujin di taman belakang. Keduanya bermain kejar-kejaran hingga membuat kakek-kakek mereka tergelak tawa. Yi-yoon yang bertubuh gembul itu setiap berlari pipinya pasti akan naik-turun sementara Yujin akan mencubiti pipi Yoon saking gemasnya.


...


Jimin melambai ceria ke arah Jungkook dan Hoseok yang baru saja tiba di acara nonton bersama. Kedua pasangan itu sengaja membuat double date dengan menonton film di bioskop sebagai tema kencan mereka.

"Tidak ada dengan drama," sahut Jungkook dan Namjoon kompak saat kekasih mereka ingin mengutarakan film apa yang harus di tonton. Hoseok dan Jimin terkikik geli sebelum mengangguk setuju. Keduanya tahu bahwa pasangan mereka memang tidak menyukai tontonan melo yang menyek-menyek.

Sebuah film bergenre action-fantasy menjadi pilihan kedua pasangan itu. Jimin masuk menggandeng tangan Namjoon sementara Jungkook memeluk pinggang Hoseok saat masuk ke dalam.

Selesai menonton film kedua pasangan itu menghabiskan waktu dengan makan malam tepat di jam sepuluh. Sebuah cafe dengan pemandangan sungai Han terlihat dari lantai dua tempat kedua pasangan itu menyewa tempat.

"Hari ini Daehyung hyung benar-benar lamaran?" tanya Jimin memastikan pada Namjoon. Namjoon mengangguk sembari menyuapkan sepotong daging ke mulut Jimin.

"Iya, tapi hanya keluarga besar saja yang menghadirinya. Waktu Yoongi cerita padaku, ia sudah melamar secara personal waktu di Barcelona kemarin sekarang hanya meresmikannya saja." Jimin mengangguk namun juga merasa ikut senang atas kebahagiaan Yoongi dan Daehyung.

"Apa kita perlu membuat pesta lajang, Jim?" tanya Hoseok sembari memainkan alisnya naik-turun. Jimin tersenyum dan mengangguk setuju. 

"Itu pasti akan terdengar seru," sambut Jimin antusias.

Namjoon dan Jungkook saling berpandangan sebelum ikut terkekeh dengan ide kekasih mereka itu. Mungkin keduanya juga akan ikut membuat pesta lajang untuk Yoongi.


...



Yoongi menyelipkan cincin lamaran secara resmi di hadapan dua keluarga besar yang menjadi saksi. Senyum bahagia tidak luntur di wajah Yoongi maupun Daehyung pun dengan dua keluarga besar yang begitu antusias memeriahkan acara malam ini.

"Daehyung-a, terima kasih karena mau menjadi bagian dalam hidupku," ucap Yoongi sembari mengecup jemari Daehyung yang telah terpasang cincin itu.

"Terima kasih juga untukmu, Yoongi hyung."

Boyoung menangkup wajahnya dan memandang Yoongi juga Daehyung dengan perasaan haru luar biasa. Ia kini menjadi sangat lega karena Yoongi kembali menemukan tambatan hati dan sebentar lagi akan menyadang gelar suami.

"Nak, Ibu bangga pada kalian dan Ibu sangat bahagia untuk kalian. Doa Ibu slealu menyertai kalian sepanjang waktu. Berbahagialah untuk waktu yang lama, ya." Yoongi dan Daehyung langsung memeluk Boyoung dan menggumamkan kata terima kasih.

"Waktunya tiga bulan dari sekarang. Bagaimana menurutmu, Seokjin?" Seokjin menoleh ke arah Seojoon dan mengangguk setuju.

"Ya, itu waktu yang cukup untuk mengurus segalanya. Kurasa soal pernikahan kita serahkan pada Boyoung dan Hyungsik saja," bisik Seokjin dan Seojoon mengangguk setuju. "Biarkan hal-hal rumit itu mereka yang kerjakan."

"Benar. Kita berdua cukup mendukung dengan sokongan dana saja," sahut Seojoon terkikik geli. "Cukup urusan kantor yang membuatku pusing, tidak dengan segala hal rumit tentang dekor, catering, dan lainnya."

Keduanya membagi tawa yang membuat Boyoung dan Hyungsik mengernyit dan memandang penuh selidik suami mereka.

Yibo mengusap perut Taehyung. "Apa kau lelah, Sayang?" tanya Yibo.

Taehyung menggeleng. "Tidak, kok."

"Kau bisa istirahat duluan menyusul Yoon ke kamar," ucap Yibo. Taehyung menggenggam tangan suaminya dan mengecup singkat.

"Tidak, aku akan tetap di sini. Aku akan ke kamar istirahat hanya denganmu nanti," ucap Taehyung tersenyum.

"Baiklah, katakan padaku jika kau sudah lelah dan perlu istirahat. Mengerti?"

"Ngg!"

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang