Warning 18+
Include : blow job / rough kissing / fore-play / sexual tention / sex with consent
"Erngggh." Yoongi mengerang saat penisnya dimanjakan oleh dua kepalan tangan longgar milik Taehyung. Tangan Taehyung bergerak, bergeser dari atas poros dan di atas kepala penis sementara tangan yang lain mengikuti dari belakang—gerakan kontinyu. Jemari Yoongi menjambak rambut Taehyung, menyalurkan betapa dirinya kini menikmati setiap permainan yang Taehyung ciptakan. Gairah dan birahi menguasai keduanya—sama-sama ingin.
Lelah menggunakan kedua tangannya, mulut Taehyung bergiliran memuaskan penis Yoongi yang sudah tegang berdiri. "Ahhh, ssshh." Yoongi menikmati sensasinya dan bagaimana Taehyung menatap dirinya penuh sensual dari antara paha-pahanya.
Yoongi menarik tubuh Taehyung dan mendudukkannya dipangkuan lalu kemudian menciumnya. Pelan-pelan dengan santai seolah-olah tidak ada tempat yang lebih Yoongi sukai. Yoongi menciumnya seperti tidak ada sesuatu yang lain.
"H-hyung." Tubuh Taehyung bergoyang, menggesek pada kemaluan Yoongi. Rasanya gatal, namun perasaan bingung terselip dari puncak birahinya. Kenapa dirinya se-needy ini? Apa ada yang salah dengan tubuhnya? Sebab otak mengatakan jangan diteruskan, sementara tubuh bertindak sebaliknya.
Pun Yoongi demikian. Seumur hidupnya hanya satu laki-laki yang ia sentuh selama ini, hanya tubuh Joan dan desahan kekasihnya itu yang sanggup membakar birahinya. Terakhir kali ia melakukannya saat keduanya memutuskan menginap di luar kota dan kembali keesokan paginya, sebelum akhirnya Joan menghilang tanpa kabar. Namun kali ini, yang ia sentuh adalah suaminya, Kim Taehyung, lelaki yang tidak ia cintai.
How come?
His body was hot, burning furiously. Desahan napas, tubuh yang benar-benar telanjang, dan tatapan mata Taehyung yang sayu kepadanya, it really turns him on.
"Taehyung, dengarkan aku." Yoongi menatap mata Taehyung dalam. "Aku tidak tahu apa yang terjadi pada kita, but we're doing it right here." Yoongi terkekeh sembari menahan pinggang Taehyung agar tidak bergoyang. "Mungkin setelah kita berdua nanti sadar kita akan menyesali ini, but bear with me, okay?"
Taehyung mengangguk lalu memeluk tubuh Yoongi beriringan dengan penis Yoongi yang perlahan-lahan memasuki lubangnya. Taehyung mengerang karena penis Yoongi benar-benar mengisi penuh lubangnya, sedangkan tangan Yoongi mengusap-usap punggung Taehyung. Setelah sepenuhnya masuk dan Taehyung mulai terbiasa dengannya, Yoongi dengan pelan-pelan mulai menggoyang-goyangkan penisnya naik dan turun sementara mulut Taehyung tak pernah berhenti untuk mendesah.
"Ah, ah, ah, ah. Deeper, Hyungh. Ah! That is! There~ oooh, ah ah! Fuck!"
Keduanya kembali terbuai dalam permainan panas yang mereka ciptakan hingga dini hari menjelang. Pelepasan berkali-kali sudah mereka rasakan hingga akhirnya tubuh keduanya sama-sama terjatuh saling bersisihan dan hanya deruan napas terengah-engah yang keluar dari mulut mereka.
•••
Pagi harinya Taehyung terbangun dengan tubuh bagian bawahnya yang terasa sakit luar biasa dan juga lengket. Perlahan kilas balik tentang malam panas yang ia dan Yoongi ciptakan semalam muncul dan membuat kedua bola matanya melebar. Ia menoleh ke arah Yoongi yang sama-sama juga tengah menoleh ke arahnya.
"What the fuck!" seru keduanya bersamaan.
Keduanya duduk dengan santai, setelah selesai membersihkan tubuh masing-masing. Taehyung menghela napas panjang terus-terusan, sementara Yoongi dengan tenang— berpura-pura bersikap tenang— menyesap kopi paginya.
Yoongi menghela napas. "Look, you can think of it as an accident that we ourselves don't know what it is and—"
"Yeah, we do it with consent. I know," potong Taehyung sembari memutar bola matanya malas. Hanya saja ia masih merasa malu untuk mengingat kejadian semalam. Ia bisa melihat Taehyung, dirinya sendiri, begitu membutuhkan sentuhan Yoongi dan Taehyung benci untuk mengakuinya.
Yoongi menghela napas. "Santai saja. Kita bisa menganggapnya sebagai friend with benefits or whatever, kau ingin menyebutnya apa. I just don't want us to get any more awkward, even though we're not that close." Yoongi mengangkat bahu tak acuh.
"Fine."
Plak!
Taehyung dan Yoongi berjengit kaget saat keluar dari pintu kamar hotel. Dua pemuda tengah bertengkar di kamar sebelah mereka.
"Kau bilang apa?"
"Aku sengaja, tapi tidak terjadi apa pun pada kita. Yeah, that's it."
"What the fuck! Kau memasukkan obat perangsang ke minuman kita dan kau menyadari bahwa minuman kita tertukar, fuckin' seriously?"
Yoongi dan Taehyung saling melempar pandang dan mengetahui bahwa kejadian semalam memang di luar dugaan mereka. Keduanya memutuskan untuk check out dari Hotel dan meninggalkan kedua pemuda yang masih berargumen di lorong kamar hotel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Karma
FanfictionKadang-kadang bahkan air mata tidak bisa mengungkapkan rasa sakit sebanyak itu, sebanyak senyum yang disembunyikan. • Yoontae / supv • Boys Love • Mpreg • Crack Pair • Original Character / OC [Update setiap hari, pukul 19.00 WIB]