Taehyung melirik sekilas ponsel yang tergelatak di atas meja kerjanya, sementara tangan kirinya memijit pelan pelipis yang dirasa pusing. Taehyung mengernyit karena tidak ada balasan pesan dari Yoongi padahal pesan darinya sudah ia kirim sejak sejam yang lalu.
Taehyung hanya penasaran karena setelah ia bangun pagi tadi, Yoongi sudah tidak ada lagi di kamar. A-Jin masuk ke dalam ruangan, setelah mengetuk pintu sambil membawa sebuah dokumen.
"Apa anda sedang tidak sehat, Pak? Wajah anda terlihat pucat," kata A-Jin sembari menyodorkan dokumen yang perlu Taehyung tanda tangani.
Taehyung menggeleng sambil tangannya bergerak mengambil dokumen dan membubuhkan tanda tangan di sana.
"Kebetulan hari ini tanggal cek rutin anda. Kita bisa sekalian periksa."
"Terima kasih, A-Jin."
A-Jin mengangguk dan membuat gestur sila untuk Taehyung. Taehyung bangun dan berjalan keluar ruangan diikuti A-Jin di belakang. Tujuan mereka adalah ke rumah sakit, karena Taehyung memang enam bulan sekali rutin cek kesehatan.
Yoongi melempar ponselnya ke jok samping tanpa membalas pesan Taehyung. Dipikirannya kali ini hanya tertuju pada seseorang. Pesan yang ia terima mengatakan bahwa mereka sudah menemukannya.
Joan.
Yoongi meremat setir mobil dan memacu pedal gas sehingga mobil melaju semakin kencang. Berharap ia segera bisa bertemu dengan Joan dan bertanya tentang keadaan pemuda itu.
Mobil Yoongi berhenti tepat di sebuah panti asuhan kecil di pinggir kota. Perjalanannya satu setengah jam dari pusat kota, Seoul. Yoongi melirik sekilas dari kaca jendela, sebelum memutuskan turun dari mobilnya. Yoongi bisa melihat beberapa anak kecil bermain di lapangan kecil, sedangkan gedung panti asuhan itu sudah nampak usang di makan usia.
Yoongi melangkah sembari melihat kiri dan kanan. Tawa anak-anak itu nampak begitu hangat meski tinggal di panti asuhan yang tidak terlalu besar untuk ditinggali anak-anak sebanyak ini.
BRAK
Yoongi menoleh begitu juga sosok yang kini berdiri di depannya dengan wajah terkejut luar biasa. Cucian yang ia bawah terjatuh.
"H-hyung."
"Joan-ah."
Yoongi mengamati wajah Joan. Wajah yang ia rindukan. Alisnya mengernyit kala telapak tangan Joan jatuh di atas perutnya.
"Kau ...."
•••
A-Jin menyambut Taehyung yang baru saja keluar dari Rumah Sakit.
"Apa anda baik-baik saja?"
Taehyung menoleh. "Huh? Oh, iya. Aku hanya ... sedikit lelah. Aku tidak akan kembali ke kantor jadi tolong antarkan aku ke apartemen, ya?"
"Baik, Pak."
A-Jin menurunkan Taehyung tepat di lobi apartement sesuai permintaan Taehyung sendiri. Taehyung kemudian berjalan gontai ke arah lantai tempat kamar apartemennya dan Yoongi berada.
Taehyung memasukan kode pin kemudian masuk ke dalam. Alisnya mengernyit dengan sepasang sepatu kets di samping sepatu Yoongi. Taehyung berjalan pelan dan menemukan seseorang tengah memakai dapur.
"Yujin?" panggil Taehyung. Seorang pemuda menoleh ke arahnya dengan wajah kaget.
"Oh, maaf. Aku—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma
FanfictionKadang-kadang bahkan air mata tidak bisa mengungkapkan rasa sakit sebanyak itu, sebanyak senyum yang disembunyikan. • Yoontae / supv • Boys Love • Mpreg • Crack Pair • Original Character / OC [Update setiap hari, pukul 19.00 WIB]