#50

146 19 1
                                    

Yoongi dengan gugup menunggu di depan altar dan semakin nampak gugup saat pengantinnya telah memasuki ruangan dengan senyum manis di wajah. Daehyung nampak manis dan tampan dengan setelan jas berwarna lilac dan hand bouquet. Seojoon menggenggam tangan putra angkatnya itu untuk kemudian diserahkan pada Yoongi.

"Aku tahu ini bukan kali pertamanya untukmu, tetapi doaku tetap sama. Tolong, jaga baik-baik dan bahagiakan putraku. Jika kau menyakitinya, aku tidak akan segan-segan mengambilnya lagi darimu, Yoongi." Seojoon menatap tegas manik Yoongi untuk kemudian mengarahkan tangan Daehyung ke dalam genggaman Yoongi.

"Baik, Ayah mertua," jawab Yoongi tegas. 

Acara pernikahan yang begitu sakral itu berakhir setelah Yoongi dan Daehyung mengucapkan ikrar pernikahan. Yoongi menyematkan cincin di dalam jari manis Daehyung dan begitu juga sebaliknya, sebelum akhirnya riuh oleh sorak-sorai keluarga karena kedua pengantin berciuman mesra.

Acara pernikahan yang hanya dihadiri teman dan keluarga itu ditutup dengan acara lempar bunga. Daehyung tersenyum manis sebelum melambaikan tangannya ke arah Jimin dan Hoseok.

"Jimin-ah, Hoseok-ah." Keduanya lantas maju ke depan dengan pandangan bingung. "Berbaliklah ke arah tamu dan aku akan memberikan bunga ini. Siapapun yang menerimanya, kuharap kebahagiaan juga akan mengikuti kalian." Keduanya mengikuti instruksi Daehyung dengan tangan yang di sembunyikan di balik badan. Daehyung menatap Yoongi yang mengangguk ke arahnya dan kemudian memberikan bunga itu. "Sekarang, siapapun yang mendapat bunga dariku tolong angkat tangan kalian pada hitungan ketiga. Satu.... dua.... tiga!"

Jimin dan Hoseok mengangkat kedua tangannya dan para tamu bertepuk tangan. Jimin dan Hoseok saling pandang, sebelum melarikan pandangannya ke arah buket bunga yang masing-masing keduanya dapatkan dari Daehyung.

"Ya, apa-apaan ini?" sahut keduanya sembari terkekeh. Namjoon dan Jungkook melangkah maju ke depan membuat tatapan bingung orang-orang, kemudian berlutut di depan pasangan mereka masing-masing. 

Namjoon dan Jungkook sama-sama membuka kotak cincin dan kemudian memandang wajah pasangannya dengan senyum manis.

"Hoseok-hyung."

"Jimin-ah."

"Will you marry me?" pinta keduanya yang tentu saja membuat Jimin maupun Hoseok syok luar biasa. Pasalnya ini tidak ada di dalam list mereka. Ini benar-benar kejutan yang membuat semua orang di dalam ruangan itu bahagia.

"Namjoon," panggil Jimin lirih dengan maniknya yang mulai berkaca-kaca.

Hoseok tersenyum dengan manis. "Well, karena ini memang salah satu impianku menikah denganmu aku tidak akan menolaknya," jawab Hoseok dengan tegasnya. Jungkook terkekeh kemudian memasang cincin itu di jari manis Hoseok yang telah disodorkan beberapa saat lalu.

"Jimin, aku tidak ingin tertinggal dengan dua lainnya. Jadi cepat jawab permintaanku. Tidak, sejujurnya kakiku mulai pegal."

Jimin mendengus melihat betapa mengesalkan tetapi juga menggemaskannya Namjoon saat ini. "Kita juga bisa menikah sekarang, Namjoon." Jimin menyodorkan jemarinya. "Tunggu apalagi? Kau tidak mau memasangkan cincin itu di jari manisku, sepertinya itu akan terlihat indah bila aku yang memakainya."

Namjoon terkekeh kemudian memasangkan cincin itu ke jari manis Jimin kemudian berdiri dan memeluk Jimin sembari membubuhkan kecupan-kecupan di wajah Jimin.

Daehyung memeluk Yoongi sembari memandang raut bahagia dari sahabat-sahabatnya. Yibo merangkul pundak Taehyung sembari tangannya yang lain mengusap lembut perut Taehyung.

"Aku senang mereka menemukan kebahagiaannya masing-masing," kata Taehyung sembari menoleh ke arah Yibo yang kini fokus padanya. "Rasanya kini perasaanku menjadi jauh lebih ringan. Banyak hal yang sudah kami lewati bersama dan melihat mereka akhirnya menemukan pasangan hidup yang akan menjaga dan mencintai mereka membuatku menjadi sangat bahagia."

Yibo mengecup kening Taehyung. "Maka aku akan menjadi pria paling bahagia karena kebahagianku ada di dirimu, Taehyung-ah."




...




Yoongi sibuk bermain dengan Yujin dan Yi-yoon di atas ranjang. Daehyung baru saja keluar dari kamar mandi dengan piyama pasangan—sama seperti yang Yoongi kenakan. Di luar Taehyung mencari dan memanggil nama Yujin dan Yi-yoon.

"Ke mana perginya anak-anak, ya? Yujin-ah. Yoon-ah." Taehyung melewati kamar Daehyung, namun kemudian melangkah mundur saat mendengar suara anak-anak dari dalam kamar. Taehyung mengetuk pintu dan membuka perlahan dengan kepalanya yang menyembul lebih dulu.

"Yujin-ah, Yoon-ah. Ternyata kalian ada di sini?" Taehyung kemudian masuk dan berkacak pinggang di depan dua bocah yang menatapnya bingung itu. "Apa kalian tahu tidak boleh mengganggu pasangan yang baru saja menikah di malam pertamanya?"

"Malam pertama?" gumam Yujin dan Yi-yoon mengernyit bingung.

Taehyung menggeleng-geleng kecil. "Hal yang harus dilakukan anak kecil seperti kalian adalah tidur," kata Taehyung. "Nah, ayo, sekarang kalian pamit dan pergi tidur." Kedua anak kecil itu menggeleng. Mereka sedang asyik-asyiknya bermain kenapa harus diminta tidur cepat.

"Tidak mau!" sahut keduanya kompak lengkap dengan wajah gemas yang imut. Taehyung mendelik dan pura-pura memasang wajah garang. Daehyung dan Yoongi terkikik kecil melihat perdebatan tiga orang berbeda usia itu.

"Tidak apa-apa jika Yujin dan Yi-yoon ingin tidur di sini, Tae." 

"Hei, jika kalian tidak pergi mereka tidak bisa membuat adik bayi yang lucu, tahu?" Daehyung menutup wajahnya malu sementara Yoongi hanya menggeleng-gelengkan kepala tak percaya.

"Benarkah?" seru keduanya. Taehyung mengangguk dengan senyum puas.

"Benar. Sekarang kita harus keluar dari sini supaya mereka bisa membuat adik bayi."

"Taehyung-ah," ucap Yoongi yang sudah tidak tahan karena menahan malu di depan wajah polos Yujin dan Yi-yoon.

Taehyung menahan tawa dan menggiring langkah anak-anak untuk keluar dari kamar pengantin. Sebelum benar-benar menutup pintu kamar, Taehyung menyembulkan kembali kepalanya.

"Tolong, berikan kami ponakan yang lucu-lucu," ucapnya kemudian segera menutup pintu dengan cepat, menghindari lemparan bantal yang Daehyung berikan.

Daehyung mendengus dan mendapati Yoongi yang kini menatapnya. "Kenapa?" tanya Daehyung mengernyit bingung.

"Karena pengganggu cilik sudah pergi. Bisakah kita meneruskan hal yang dilakukan pengantin baru di malam pertama mereka?" tanya Yoongi dengan wajah mesum.

Semburat merah muncul di kedua pipi Daehyung. "Yoongi, jangan menggodaku!" ucap Daehyung merajuk. Yoongi terkekeh dan mengecup pipi Daehyung yang merona.

"Kau lucu jadi aku suka," kata Yoongi kemudian jari-jarinya terampil melepas satu per satu kancing piyama tidur milik suaminya. "Malam ini tidak akan kuberikan ampunan sebanyak kau meminta berhenti."

"Yak!" Yoongi segera menerjang tubuh Daehyung dengan selimut yang menutupi rapat tubuh keduanya. Keduanya tertawa lepas dari balik selimut.

"Jangan gigit di bagian itu—ah, Yoongi!"






—THE END—

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang