#28

241 40 8
                                    

Taehyung memandang penuh kasih bayi dalam gendongannya. Bayi laki-laki yang tampan dan mungil ini menggetarkan hati Taehyung, membuatnya lagi-lagi meneteskan air mata haru.

"Yoon-ah, Yi-yoon. Kim Yi-yoon."

Pintu kamarnya bergeser dan Yibo muncul di sana dengan senyum mengembang dan balon warna biru di tangannya. Taehyung terkekeh melihat bagaimana laki-laki itu selalu penuh dengan kejutan.

"Congratulations~ hello baby boy," sapa Yibo sembari menundukkan kepalanya, mencium kening Taehyung lalu mengusap pelan dan lembut pipi mungil bayi dalam gendongan itu.

Kemudian selang beberapa menit pintu kamarnya bergeser kembali dan di sana muncul Hyungsik juga Seojoon.

"Oh, Tae-bear."

"Ayah, Papa." Ketiganya saling berpelukan, setelah Yi-yoon beralih ke gendongan Yibo tentu saja.

"Astaga, ia manis dan lucu sekali. Bayi yang sangat tampan," ucap Hyungsik sembari memegang kedua pipinya. "Hai, bayi. Ini Grandpa. Senang bertemu denganmu." Jemari mungil itu diajaknya bersalaman.

"Kakek membawa hadiah yang sangat banyak. Tunggu sampai kau pulang dan lihat apa saja yang Kakekmu berikan di rumah." Seojoon tersenyum bangga. Yibo dan Taehyung saling pandang, kemudian melempar senyuman.

Setelah dua hari dirawat di rumah sakit akhirnya hari ini Taehyung diperbolehkan pulang. Yibo membantunya berjalan ke arah mobil sementara Hyungsik membawa Yi-yoon dalam gendongan beriringan dengan Seojoon yang menenteng barang-barang dalam tas.

Hyungsik tersenyum tipis melihat bagaimana Yibo dengan telaten menjaga Taehyung.

"Ada apa?"

Hyungsik menoleh. "Sayang, bukankah mereka sangat romantis? Lihat bagaimana Yibo memperlakukan Taehyung. Ia mirip denganmu dulu. Penuh kelembutan dan kasih sayang. Aku jadi berpikir kenapa dulu kita tidak menjodohkan Taehyung dengannya saja, ya?" Seojoon mengerutkan dahinya, tanpa banyak kata ia merangkul bahu Hyungsik dan mengajaknya untuk segera masuk ke dalam mobil.

Two years later ...

Namjoon menghela napas, setelah mendapat pesan singkat dari Yoongi. Sahabatnya itu mengirim pesan untuk mengajaknya minum-minum setelah pulang kerja.

Jimin yang melihat raut wajah Namjoon yang berubah memberanikan diri untuk bertanya. "Namjoon? Kenapa?"

Namjoon mendongak sembari menaruh ponselnya kembali ke atas meja. "Tidak. Jimin, sepertinya aku tidak bisa menemanimu pulang. Ada hal yang perlu kuurus," kata Namjoon tak enak hati.

"Yoongi?" Seolah tahu apa yang dipikirkan Namjoon, Jimin menebaknya dengan benar. "Kurasa Yoongi lebih membutuhkanmu." Kemudian Jimin terkekeh dan kembali berkutat pada dokumennya. Namjoon menghela napas dan mengambil ponselnya, kemudian mengirim balasan kepada Yoongi.

"Apa? Aku tidak salah dengar?" Sungkyung terkejut bukan main, setelah Soohyuk memberitahu semuanya. Rahasia yang disimpan Soohyuk selama ini pada akhirnya terbongkar setelah Sungkyung secara tidak sengaja menemukan beberapa lembar foto Kim Taehyung di dalam brankas laci meja kerjanya.

Foto-foto yang menunjukkan Taehyung berada di negeri Tirai Bambu. Di mana setiap momen tertangkap pada lensa kamera. Kehamilannya, kelahiran bayinya, dan bahkan acara ulang tahun anak Taehyung yang ke-dua tahun yang belum lama ini dirayakan bersama Yibo dan juga orangtua Taehyung.

"Dan kau menyembunyikannya selama hampir dua tahun ini? Yeobo, apa kau gila? Yoongi sudah seperti mayat hidup selama ini!"

Soohyuk menghela napas. Ia sudah mengira ini tidak akan berjalan mulus. "Aku tidak berniat menyembunyikan kebenarannya. Aku hanya menundanya. Yoongi masih berbenah diri, 'kan?"

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang