#35

281 44 9
                                    


Taehyung dan Daehyung saling berpandangan saat ini. Kedua mata mereka saling berkedip, mengagumi wajah satu sama lain yang ternyata tidak terlihat perbedaannya.

"Jadi kau benar Daehyung Hyung, kakak kembarku?" tanya Taehyung yang matanya kini berbinar dan berkaca-kaca. Siapa yang menyangka ternyata ia memiliki seorang saudara, kembar pula.

Daehyung terkekeh dan mengangguk. Ia menghapus air mata Taehyung yang mulai jatuh menetes. "Hei, jangan menangis. Kita berdua bisa sama-sama menangis di sini," ucap Daehyung dengan kekeh manis. Taehyung segera menghapus air matanya dan mengangguk setuju. Ia menggenggam kedua tangan sang kakak dan menggenggamnya erat. Seakan Daehyung tak diizinkan untuk pergi lagi.

"Aku tidak menangis, kok. Ini karena aku bahagia ternyata aku punya kakak. Terima kasih karena kau mau mencariku dan maaf karena aku tidak mengetahui keberadaanmu juga keadaanmu selama ini."

Daehyung menggeleng. "Gwaenchana."

Yi-yoon yang kini sudah bisa berlari kecil menghampiri keduanya yang masih sibuk bercerita tentang kehidupan masing-masing di halaman belakang rumah.

"Pii~ Pii~ ayo, ain. Yoon au ain, Pii ...." Yi-yoon berhenti dan menatap bingung Taehyung juga Daehyung. Anak kecil itu terlampau bingung karena kini di hadapannya ada dua orang yang mirip dengan Papinya. "Pii da ua?"

Daehyung terkekeh dan mencubit gemas pipi Yi-yoon. "Yoon-ah, ini Paman Dae. Ini Papi Tae," ujar Daehyung menunjuk dirinya, kemudian menunjuk Taehyung.

"Man Dae, ung?" Daehyung mengangguk dan bertepuk tangan karena Yi-yoon memanggil namanya.

"Lucunya," seru Daehyung dan Taehyung tertawa melihat interaksi keduanya.

Hyungsik dan Yibo yang berdiri tak jauh dari sana tersenyum lega. Yi-yoon bisa menerima keberadaan Daehyung begitu juga Taehyung yang tidak mempermasalahkannya.

"Yibo, apa kau bisa membantu? Kudengar kau memiliki beberapa kenalan yang bisa membantuku saat ini." Alis Yibo mengernyit saat mertuanya itu berucap. "Aku berencana mengadopsi Daehyung, tapi menjadi sedikit sulit karena ia masih warga negara Finlandia." Yibo mulai mengerti ke mana arah pembicaraan yang Hyungsik inginkan.

"Kebetulan temanku memiliki kenalan yang bekerja di kedutaan besar Finlandia. Akan kucarikan informasinya segera, Ayah."

Hyungsik mengangguk dan tersenyum lega mendengarnya. "Syukurlah. Setidaknya aku ingin memberikan kebahagiaan padanya dengan memberinya kebebasan," ucap Hyungsik. "Baiklah, aku harus kembali ke kantor. Bilang pada mereka jika aku pergi, ya."

Hyungsik pergi tanpa mengganggu waktu Taehyung dan Daehyung. Selesai mengantar ayah mertuanya keluar rumah, Yibo kembali masuk ke dalam dan ikut bergabung dengan ketiganya yang saat ini tengah bermain bersama Yi-yoon.


...


Jimin dan Hoseok memutari tubuh Daehyung dengan pandangan takjub. Setelah mendengar bahwa ternyata Taehyung memiliki seorang kakak kembar, keduanya langsung bergegas ke kediaman keluarga Taehyung untuk bertemu dan berkenalan dengan Daehyung.

"Benar-benar mengejutkan. Daehyung benar-benar mirip sekali denganmu, Tae," puji Jimin takjub dan langsung mendapat geplakan lembut di lengannya.

"Mereka kembar, dasar."

"Kau juga awalnya terkejut, 'kan?" gerutu Jimin mendengus jengkel ke arah Hoseok. Hoseok terkekeh dan sebuah ide muncul di kepalanya.

"Daehyung-ah, apa kau mau menjadi model tetap di kantor majalah kami?" tawar Hoseok. "Tenang saja aku pasti membayarmu dengan pantas. Sayang sekali, 'kan, kau mempunyai wajah yang sangat cantik seperti ini jika tidak kau manfaatkan dengan baik."

Daehyung terkejut. Ia selama ini selalu merasa rendah diri karena keluarganya pun sering memperlakukannya dengan begitu buruk. Daehyung menjadi begitu tersentuh atas tawaran yang Hoseok berikan.

"Aku merasa tidak pantas," ucap Daehyung lirih.

"Hei, jangan berkata seperti itu. Kau sangat pantas. Jadi apa kau mau bergabung di kantor agensi kami?"

Dan Daehyung mengangguk sembari melempar senyuman. Taehyung memeluknya dan memberi semangat untuk kakak kembarnya. Ia tidak ingin kakaknya selalu berpikir rendah diri dan tidak ada yang menginginkannya. Taehyung ingin memberikan banyak kebahagiaan untuk Daehyung dan mulai saat ini ia akan memulainya.

Yoongi melonggarkan dasinya begitu sampai di apartemen, setelah kembali dari aktivitas kantornya. Hari ini ia merasa sangat lelah, namun senyumnya terukir saat pesan singkat dari Taehyung muncul di layar ponselnya. Taehyung mengabari dan mengundang Yoongi untuk makan malam bersama dan juga menjemput Yi-yoon yang akan tinggal bersamanya selama weekend ini.

Yoongi tidak sabar untuk segera bertemu dengan mahkluk kecil menggemaskan itu. Rasa rindunya sudah tidak bisa lagi tertahankan, sebab kini Yi-yoon sudah menjadi pusat dunianya. Yoongi bahkan sudah merencanakan akan membawa Yi-yoon pergi jalan-jalan ke taman bermain dan membeli banyak mainan di mall nanti.

Pukul tujuh malam Yoongi tiba di kediaman keluarga Taehyung, kebetulan undangan makan malam itu diadakan di rumah orangtua Taehyung. Taehyung bilang juga akan mengenalkan seseorang padanya, namun Yoongi tidak begitu penasaran sebab saat ini yang ada dipikirannya hanya Yi-yoon saja.

Pelayan rumah membukakan pintu dan menyilakan Yoongi untuk masuk. Dari pintu saja Yoongi sudah bisa mendengar celotehan Yi-yoon yang bermain di ruang tengah. Yoongi segera berlari kecil menghampiri Yi-yoon yang sadar akan kehadirannya. Bocah itu berlari kecil ke arah Yoongi yang merentangkan tangan untuk menggendongnya.

"Yoon-ah, hati-hati nanti kau terjatuh." Daehyung yang memang sejak tadi bermain dengan Yi-yoon bergegas menyusul langkah kaki bocah itu yang menghampiri seseorang. Daehyung ingat laki-laki yang kini menggendong keponakannya itu. Laki-laki yang sama yang menemukan Tan, anjing peliharaan tetangganya yang ia bawa jalan-jalan seminggu yang lalu.

"Kau?"

Yoongi yang sejak tadi fokus pada Yi-yoon kini menoleh ke samping dan menemukan seseorang berdiri di sana dengan pandangan terkejut ke arah dirinya.

"Yang waktu itu, 'kan?" tanya Daehyung memastikan. Yoongi yang terkejut mengangguk kecil sembari terus memperhatikan Daehyung. Bagaimana bisa pria yang mirip dengan Taehyung itu ada di rumah ini.

"Hyung," panggil Taehyung dari arah dalam dan menghampiri ke arah ruang tengah. Taehyung melihat ada Yoongi di sana.

"Ya," jawab Daehyung dan Yoongi kompak. Daehyung menoleh ke Yoongi begitu juga dengan Yoongi yang menoleh ke Daehyung.

"Hyung?" seru keduanya lagi dengan raut bingung di wajah keduanya.



KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang