Sesuai janjinya dengan Jimin pagi ini. Taehyung sudah berada di kantor pusat Park Department Store, hanya untuk membantu Jimin mencari tahu apakah pria Ilsan incaran Jimin itu merasa ilfeel pada tingkah memalukan Jimin kemarin sore.
Keduanya mengintip ke ruang divisi keuangan. Dua kepala itu menyembul dari balik pintu yang memang sebagian besar berbahan dasar dari kaca.
"Tae, itu, itu. Pria di sana yang tengah berdiri dan menunduk bermain ponsel," ucap Jimin yang langsung diikuti oleh Taehyung.
Name : Namjoon Kim
Age : 30
Fact : Financial Manager of Park Department Stores"Oh my god! Sugar daddy! Akh!" Taehyung meringis kala kepalanya dipukul oleh Jimin. "Pantas saja kau seperti cacing kepanasan. Ternyata seleramu boleh juga, Jim."
"Benarkan? Menurutmu pria sepertinya akan tertarik denganku?" tanya Jimin.
"Memang pria gila mana yang berani menolakmu?" tanya Taehyung balik. Keduanya terkekeh sampai tidak sadar beberapa karyawan menyadari tingkah mereka. Jimin yang merasa semua berada di luar kendalinya menarik tangan Taehyung untuk segera menjauh dari ruangan itu.
"Mau ke mana? Bukankah kita kemari untuk mencari tahu apakah pria Ilsan itu tertarik padamu atau malah sebaliknya?" tanya Taehyung lalu dengan sigap menarik Jimin masuk ke dalam. Beberapa karyawan yang menyadari kedatangan Jimin langsung memberi hormat, terlebih ada Kim Taehyung yang beberapa terakhir ini selalu berada dalam berita top teratas Korea. Taehyung melambai ceria ke arah karyawan sembari menyapa lalu berhenti tepat di hadapan pria Ilsan incaran Jimin.
"Eghm!" Taehyung berdeham dan melirik nama yang tertera di ID Card karyawan. "Kim Namjoon-ssi." Namjoon, pria itu mengangguk singkat dan sedikit bingung dengan sosok pria asing di depannya ini. Netranya menangkap sosok Jimin di samping pemuda yang tak ia kenal.
"Annyeonghaseyo, Park Daepyo." Namjoon menunduk memberi hormat sebagai bentuk sapaan karyawan ke atasan. Taehyung menyiku pinggang Jimin karena sahabatnya itu sejak tadi terdiam karena terpukau.
"A-ah, oh, a-annyeonghaseyo." Jimin menyapa kembali sedangkan Taehyung memutar kedua bola matanya. Jimin benar-benar tidak bisa diandalkan.
"Apa ada sesuatu yang Park Daepyo butuhkan sehingga datang kemari?" tanya Namjoon sopan. Jimin tergagap sementara Taehyung memilih diam tak membantu. Ia akan melihat sejauh mana Jimin beraksi.
"I-itu ... aku hanya ... maafkan aku," kata Jimin tiba-tiba yang tentunya membuat Taehyung maupun Namjoon terkejut. "Maaf karena tingkah memalukan yang aku alami kemarin membuat suasana rapat menjadi tidak kondusif," tambah Jimin. Jimin menggigit bibirnya dan masih terus menunduk karena tidak ingin melihat wajah Namjoon.
"Aigoo, Park Daepyo tidak perlu merasa tidak enak hati. Justru saya merasa, kalau anda yang tidak baik-baik saja kemarin. Jujur saya juga pernah mengalami kejadian seperti kemarin dan rasanya sangat sakit, hehe." Namjoon berdeham untuk mengurangi tawanya, teringat kembali akan tingkah konyolnya di bangku kuliah dulu. Taehyung menyungging alis dan melihat bagaimana Namjoon mencoba untuk tidak lebih membuat Jimin malu karena mengingat kejadian kemarin. Diam-diam ia tersenyum puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma
FanfictionKadang-kadang bahkan air mata tidak bisa mengungkapkan rasa sakit sebanyak itu, sebanyak senyum yang disembunyikan. • Yoontae / supv • Boys Love • Mpreg • Crack Pair • Original Character / OC [Update setiap hari, pukul 19.00 WIB]