#1

1.4K 71 16
                                    

Dua cangkir teh yang masih mengepulkan uap panas tersaji rapi di atas meja. Sepotong kue cokelat dalam piring kecil turut menemani berbaris rapi di samping cangkir teh. Lalu lalang pegawai cafe dan musik yang mengalun lirih menjadi satu-satunya background bagi dua orang manusia yang duduk saling berhadapan, namun tidak saling bersuara.

Jemarinya mengangkat pelan cangkir teh dan menyesapnya pelan. Menikmati aroma teh yang menembus indra penciumannya dan rasa nikmat yang mengalir di tenggorokkan. Teh ini nikmat, tapi tidak dengan sajian kue cokelat di atas meja. Ia benci makanan manis, terlebih lagi ia tidak menyukai situasinya saat ini.

"Langsung saja ke intinya. Aku sudah punya kekasih dan aku sangat mencintainya," katanya memulai. Cangkir teh itu ia kembali letakkan, sebelum memandang wajah pemuda di hadapannya. "Apalagi menikah ... kaupikir aku akan langsung menyetujuinya, Kim Taehyung-ssi?"

Pemuda itu, Taehyung, hanya memandang skeptis pria yang lebih tua darinya itu. Menelisik setiap lekuk wajah dari dahi hingga dagu. Semuanya sempurna. Ia pria tampan berkarakter yang belum pernah Taehyung temui dengan setelan jas mahal dan mewah.

Taehyung menghela napas. Berada pada kondisi seperti sekarang ini juga bukan kemauannya. Ia ada di sini karena bentuk kepatuhannya pada kedua orangtua yang sudah membesarkannya. Meskipun bukan orangtua kandung, mereka menyayangi Taehyung sepenuh hati dan mendidiknya hingga menjadi sosok yang mandiri. Pun Taehyung tak mencegah pria itu yang kini berdiri dengan tatapan datar dan dingin memandangnya, sebelum pergi meninggalkannya tanpa sepatah kata.

Untuk apa Taehyung berusaha mencegahnya? Toh, pernikahan ini pasti terjadi.

Drrt drrt drtt ...

Taehyung menghela napas lantas mengangkat panggilan di ponselnya.

"Ya?" angkatnya dengan senyum sumringah di wajah.

"Tae bear~ apa pertemuannya lancar?"

Taehyung menggeleng. "Ya, begitulah. Pertemuan pertama selalu tidak berkesan dengan baik," jawabnya sembari mengangkat bahu tak acuh.

"Ouch! Apa ini berarti Yoongi menolakmu?"

Taehyung mengetuk jari telunjuknya di atas meja dan berpikir. "Entahlah. Menolak atau tidak, bukankah pernikahan ini memang harus terjadi, ayah?" Taehyung bisa mendengar suara helaan sang ayah di seberang sana, lalu dirinya terkekeh sendiri. "Ayah tidak usah khawatir. Aku sudah terbiasa."

"Tae, sayangku, apa kau mau ayah bicara dengan papa? Mungkin papa akan membatalkan rencana ini."

Taehyung menggeleng. "Tidak perlu, ayah. Sudah kubilang ayah tidak usah khawatir, 'kan? Semua akan baik-baik saja. Oh, wait, sebelum ayah berkata yang tidak-tidak aku harus segera menutup panggilan ini karena Jimin sudah menungguku. Aku tidak mau temanku itu memarahiku karena aku telat tidak datang."

"Baiklah, baiklah. Hubungi ayah setiap tiga jam sekali, mengerti?"

"Baiklah, ayah. I miss you," ucap Taehyung, sebelum menutup panggilan dan pergi meninggalkan cafe.

Name : Taehyung KimAge : 29Fact : Pewaris Kim Corp alias anak tunggal kaya raya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Name : Taehyung Kim
Age : 29
Fact : Pewaris Kim Corp alias anak tunggal kaya raya



•••

Yoongi melonggarkan ikatan dasinya, sebelum melemparnya ke sembarang arah. Wajahnya ditekuk kesal sembari berjalan menuju dapur. Ia menenggak minuman dingin yang baru saja ia ambil dari lemari pendingin. Helaan napas kasar keluar dari mulutnya, perasaannya kesal luar biasa.

Mendecak kesal, ia mengambil ponsel dan menghubungi saudari perempuannya. Dering keempat panggilan itu terjawab.

"Wae?"

Yoongi mendengus. "Aku harap kau tidak lagi ikut campur dalam hubunganku dan Joan. Untuk apa kau mengatur pertemuan pernikahan?"

"Hahaha, dari suaramu yang kesal luar biasa aku bisa melihat dengan jelas bagaimana wajahmu sekarang." Yoongi mengernyit. "Aku tidak mencampuri hubunganmu, kok. Aku akan menghancurkannya!"

"Yak! Lee Sungkyung!" Yoongi berteriak tak terima. Untuk apa keluarganya, terlebih sang kakak ikut campur dalam percintaannya.

"Pemuda itu hanya akan menghancurkanmu, adikku. Dia tidak pantas untuk kau pertaruhkan segalanya. Pemuda itu tidak pantas bersanding dengan kita. Kau mengerti? Mau kau menolak atau tidak, pernikahanmu sudah diatur oleh ayah. Kau tidak akan bisa membantahnya."

Yoongi menggeram. Tangannya mengepal erat. "Aku tidak mau terikat pernikahan bisnis sialan ini. Cukup dirimu saja, tapi tidak dengan aku!"

"YAK—" tut.

Yoongi mematikan panggilan, sebelum mendengar lebih banyak umpatan dari sang kakak. Ia melempar botol air setengah kosong untuk meluapkan kekesalnya.

"Brengsek! Bagaimana aku harus menjelaskan ini pada Joan?" Yoongi menggeram, sebelum berlalu dari dapur.

Name : Yoongi MinAge : 31Fact : • Putra Kedua Min Group, pewaris tertinggi perusahaan • Memiliki kekasih bernama Joan dan hubungan keduanya yang sudah berjalan hampir dua tahun namun tidak direstui keluarga Yoongi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Name : Yoongi Min
Age : 31
Fact : • Putra Kedua Min Group, pewaris tertinggi perusahaan
Memiliki kekasih bernama Joan dan hubungan keduanya yang sudah berjalan hampir dua tahun namun tidak direstui keluarga Yoongi.







•••

Update setiap Senin-Rabu, jam 19.00 WIB

KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang