"HAH? ORANG KAYAK CIKAL?! PUNYA MANTAN?!" Mark menggebrak meja kantin dengan keras saking terkejutnya ia mendengar gosip terbaru dari Nathan dan Juangga.Sementara yang dijadikan bahan gosip malah sibuk memandangi kartu nama merah muda yang tadi pagi ia dapatkan dari Kanaya. Mantan pacarnya.
Muka pas-pasan begini juga Cikal pernah punya pacar. Meski cuma satu kali. Itu adalah pengalaman pacaran pertama dan terakhirnya, alias Cikal tidak pernah pacaran lagi setelah putus dengan Kanaya empat tahun lalu.
"Ceweknya cakep gak?" Sadewa melempar pertanyaan. Ikut penasaran tentang siapa yang hatinya luluh oleh si Raden Keparat Cikal Mahawisesa.
"Cakep anjir. Gue aja salah fokus liatnya. " Nathan berbinar. Tangannya menepuk pundak Cikal dengan kuat. "Dia kok mau sih sama lo?!"
"Lah, gue kan ganteng Nat?"
Keenam temannya sontak membuat gestur muntah secara bersamaan. Membuat Cikal melipat bibirnya kecewa.
"Jahat banget lo pada sama gue."
"Lo pake pelet ya?"
"Cocotmu itu loh, Mark. Ya Tuhan." Cikal tertawa renyah. "Yakali anak kelas tujuh SMP make pelet."
"Njir, kelas tujuh gak tuh." Nakula menimbrung. Suara beratnya membuat Cikal langsung tertawa terbahak-bahak.
"Kirain gak tertarik lo cil, sama kisah hidup gue." Laki-laki itu menghela nafas panjang. "Gue sama Kay emang pernah pacaran, tapi gak lama. Cuma tiga bulan karena dia keburu pindah ke Singapore."
"Lah? pindah."
Cikal mengangguk. "Itu alasan kenapa Nathan, Juangga, dan Rajendra yang satu SMP sama gue tuh gak tau kalau Kay satu SMP juga sama kita. Karena selain beda kelas, Kay sekolahnya cuma bentar."
"Syukur sih ya." Juangga menahan tawanya. "Jadi dia gak lama-lama sama lo. Kalau lanjut sih kasian, tar dia nyesel pas sadar kalau dia selama ini pacaran sama primata jawa jenis kera liar kayak lo."
"Sialan emang." Cikal melempar cireng yang tengah di makan oleh Sadewa kearah Juangga. "Tapi dia masih cantik tau. Dulu juga dia cantik banget."
"Widih, suka nih kayaknya." Nathan menyenggol Cikal, berniat menggoda sahabatnya itu. "CLBK apa CLBK nih bos?"
Cikal menggeleng, tahu diri. "Nggak. Gak level gue sama dia."
"Sok-sokan punya level lu kocak." Rajendra buka suara, menepuk kepala Cikal dengan keras.
"Ye di bangsat. Maksudnya, level dia tuh jauh diatas gue, makanya gue gak pantes untuk dia."
Nathan menjentikkan jarinya tepat didepan wajah Cikal. "Justru itu. Gimana kalau lo coba deketin dia lagi?"
.
.Seumur hidupnya, Cikal tidak pernah se nervous ini ketika mengirim pesan pada orang asing sekalipun. Cikal memukul dadanya berkali-kali, berusaha menghilangkan debar jantung yang tak karuan dan membuat perutnya geli bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
SULUNG
Teen Fiction"Hidup bukan cuma tentang adek lo. Hidup lo, ya lo sendiri pemeran utamanya Kal." "Nggak bisa. Kata Ayah sama Ibun gue harus selalu ngutamain adek gue kalau mau jadi kakak yang baik." "Kal, nyerah ya?" . . . ©® kfor54, ay. best rank : • 1 in #haecha...