TYD - delapan

3.7K 477 25
                                    

✨🤍✨
.
.
.
.
.




Hari ini adalah hari sabtu, yang berarti sekolah sedang libur. Hal itu dimanfaatkan oleh Nachia untuk membuat tugas video bersama Zee. Kemarin mereka sudah membuat janji saat bersepakat di taman. Nachia sudah rapi dan siap berangkat menuju rumah paman dari sahabatnya.

"Loh kamu mau kemana? Kan ini hari libur sayang, kenapa jam segini sudah rapi?" Tanya Chika saat melihat Nachia turun dari tangga,

"Nachia ada tugas membuat video mami, justru karena hari ini libur makanya Nachia mau buat hari ini"

"Kenapa gak bilang sama mami dari semalam hmm?"

Nachia menampilkan senyum cengengesan nya, "hehehe lupa"

"Dasar kamu ini, memangnya mau buat video dimana? Terus sama siapa?" Maklum lah ya, Nachia kan anak satu satunya jadi si Chika Chika ini memang sedikit over protective kepada putrinya.

"Sama teman, lokasinya belum tau mami"

"Kok gitu? Memangnya belum ditentukan?"

Nachia menggeleng, "ini sekalian mau diskusi tempat dan konsepnya"

"Mami temani ya"

"Jangann!"

Nachia panik, masalahnya kan dia membuat video tidak betul betul bersama temannya. Pasti Chika akan marah jika tau Nachia membuat video dengan orang lain, apalagi itu om om. Ya walaupun Zee adalah om dari sahabatnya, tapi kan tetap saja dia orang lain.

Chika mengernyit dahinya, menatap bingung ke arah Nachia "kenapa jangan?"

"Eumm itu, anu ee kan ini sama teman teman Nachia, masa mami mau ikut? Takutnya mami malah bosen nungguin kita, lagian kalau mami ikut pergi nanti kasian oma dirumah sendirian"

"Kamu sedang tidak berbohong sama mami kan?"

"Mami tidak percaya sama Nachia?"

Dasar anak tengil ini, selalu saja ada jawaban jika ditanya. Jika begini kan Chika mau tidak mau jadi percaya karena Nachia sudah menampilkan wajah imutnya.

"Ya sudah mami percaya, pulangnya jangan terlalu sore bisa? Soalnya malam ini mami berniat ngajak kamu makan malam diluar, kita sudah lama gak spend time berdua"

"Serius mami?"

Chika mengangguk,

"Okay, Nachia janji tidak pulang terlalu petang"

Melihat tingkah Nachia yang bersorak riang, Chika pun memeluk gemas sang anak dan memberikan kecupan bertubi tubi di wajah menggemaskan keturunannya itu.

"Aaa mami sudah jangan cium terus"

"Mami gemas banget sama kamu, muach, muach, muach"

Nachia pun tertawa geli karena Chika malah semakin banyak memberikan kecupan pada seluruh wajahnya,

"Oh iya mami tadi pagi kan Nachia cuman sarapan susu, sekarang boleh gak kalau Nachia minta dibawakan bekal?"

"Oh iya kamu kan belum sarapan ya, yasudah mami buatkan, mau apa?"

"Apa aja mami"

"Sandwich aja ya biar cepat?"

Nachia mengangguk setuju, sambil menunggu sang mami yang tengah menyiapkan bekal untuknya. Nachia membuka ponsel untuk melihat video video lucu pada salah satu sosial medianya.

Beberapa menit berlalu, Chika pun selesai membuat sandwich spesial favorit Nachia. Ia juga membuat dengan jumlah yang lumayan banyak supaya sang anak nanti bisa berbagi dengan teman temannya. Setelah itu barulah Nachia benar benar berangkat dan pergi dari rumah menggunakan taksi yang sudah dipesankan oleh Chika.

Temu Yang Ditunggu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang