TYD - enampuluh

2.7K 487 26
                                    

✨🤍✨
.
.
.
.
.






Chika tengah berdiri di tepi jalan raya. Hari ini dirinya memang sedang ikut Zean ke kantor, karena Nachia sedang menginap dirumah bunda Aya jadi ia memutuskan untuk ikut suaminya daripada sendirian dirumah. Dan sekarang, ia sedang menemani Zean yang tengah meeting bersama salah satu client di sebuah restaurant, namun tiba tiba saja matanya menangkap penjual tahu gejrot diseberang jalan yang berhadapan langsung dengan restaurant tempat Zean meeting,

Tadinya Zean ingin menunda meeting-nya sebentar untuk menemani Chika yang sepertinya sedang ngidam ingin makan tahu gejrot itu, tapi Chika menolak. Tentu saja ia merasa tidak enak pada Client jika Zean menunda meeting mereka hanya untuk membeli makanan berkuah dengan cita rasa pedas asam itu, Chika bersikeras untuk pergi sendiri saja, toh hanya diseberang jalan, tidak jauh.

Dan saat ini, ditangan wanita cantik itu sudah ada makanan yang sedari tadi menggugah seleranya, ia tak sabar untuk menikmati potongan tahu yang disiram kuah pedas itu, matanya terus tertuju pada gelas plastik yang dipegangnya, sampai sampai dirinya tidak fokus menyebrang jalan raya yang sudah jelas jelas sedang ramai kendaraan berlalu lalang.

"Mbak awas mbakk!!"

Chika terkejut kala mendengar teriakan dari si penjual tahu, dan saat dirinya menoleh ternyata ada sebuah motor yang sedang melaju cepat sudah berada di jarak kurang dari dua meter dari dirinya.

Hap!

Seseorang lebih dulu mendorong dan memeluk tubuh Chika sampai wanita itu berhasil terhindar dari motor yang hampir menabraknya. Jika kalian pikir seseorang itu Zean, kalian salah. Ia adalah seorang gadis,

Zean yang menyaksikan kejadian itu melalui jendela kaca restaurant segera berlari menghampiri sang istri yang kini terduduk di pinggir jalan,

"Sayang? Kamu nggak apa apa? Ada yang sakit? Kamu terluka? Kita kerumah sakit sekarang ya, aku nggak mau kamu sama anak kita kenapa kenapa" Panik Zean,

"Mas, aku nggak apa apa, nggak ada luka kok. Anak itu yang udah nyelamatin aku, tolongin dia mas, kayaknya keserempet tadi" Chika melihat gadis yang menolongnya tadi tertunduk sambil memegang lututnya yang terlihat mengeluarkan darah sepertinya akibat terbentur aspal,

"Tapi kamu beneran baik baik aja?" Zean memastikan bahwa Chikanya dalam kondisi baik,

Chika mengangguk,

Zean menghampiri gadis yang terduduk tak jauh dari tempat Chika, "Hei, terimakasih sudah menolong istri saya, kamu terluka? Biar kami antar ke rumah sakit ya?"

Dan saat anak itu mendongak, Chika terkejut,

"Trisha?"

"Tante Chika"

Chika beranjak dari duduknya, bergerak mendekat ke Zean dan anak yang menolongnya yang ternyata adalah Trisha, anak panti yang sempat membuat Nachia cemburu.

"Sayang, terimakasih banyak sudah menyelamatkan tante, tante nggak tau bakal bernasib seperti apa tadi kalau nggak ada kamu" Ucap Chika sambil mengusap rambut Trisha yang terkuncir berantakan,

"Tante Chika baik baik aja kan?"

Chika mengangguk,

"Syukurlah" Kata Trisha,

Zean menatap bingung ke arah istrinya, seperti meminta penjelasan mengenai anak yang ada di hadapannya.

"Ini Trisha mas, anak panti yang waktu itu aku sama Nachia ceritain"

Zean tersenyum lalu mengangguk paham, "Eh, ini kaki kamu berdarah, kita ke rumah sakit ya? Biar diobatin sama dokter"

Trisha menggeleng, "Nggak usah om, Trisha nggak apa apa kok, ini cuman luka kecil nanti juga sembuh sendiri"

Temu Yang Ditunggu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang