✨🤍✨
.
.
.
.
.Zean buru buru meninggalkan kantor saat Chika memberinya kabar bahwa perutnya sedang kram. Padahal sebenarnya itu kram biasa yang memang lumrah dirasakan oleh ibu hamil ditrimester awal, Chika juga sudah memberi pengertian bahwa ia baik baik saja namun Zean tetap merasa tidak tenang meninggalkan istrinya sendirian dirumah. Jadi siang ini ia memutuskan untuk pulang, namun saat di lobby ia tak sengaja berpapasan dengan sang papa.
"Loh kak, mau kemana? Kan belum jam makan siang" Sean bertanya seperti itu karena biasanya Zean paling anti meninggalkan pekerjaan sebelum tiba waktunya istirahat kalau tidak karena hal yang penting.
"Zee izin pulang ya pa, Chika lagi nggak enak badan, nggak tega biarin dia dirumah sendiri"
"Astaga, yaudah buruan takut mantu sama cucu papa kenapa kenapa, atau mau papa telfon mama sama dedek biar bantu nemenin Chika?"
"Nggak apa apa biar zee aja pa, nanti kalau misal butuh bantuan biar zee sendiri yang telfon mama atau dedek"
"Yasudah kalau gitu, salam ya buat Chika"
Zean mengangguk, "Oh iya pa, nanti setelah makan siang sebenarnya Zee ada meeting sama perusahaan Avery, kalau misal Zee ikutnya via zoom aja gimana pa?"
"Boleh, nanti biar papa yang atur"
Zean pun mengangguk selanjutnya ia berpamitan kepada Papa Sean untuk segera pulang ke rumah. Tak lupa, dijalan ia membeli beberapa makanan agar Chika tidak perlu menyiapkan makan siang nantinya, sekalian tadi wanita itu juga nitip minta dibelikan beberapa buah.
Setelah menempuh beberapa waktu perjalanan, akhirnya Zean telah tiba di rumah miliknya.
"Sayangg, mas pulang" Ucapnya saat masuk berniat mencari keberadaan sang istri tercinta.
Sementara Chika yang tadinya sedang ada di dapur segera melangkah menuju pintu utama saat mendengar suara Zean seperti memanggilnya,
"Loh, mas tumben jam segini pulang?"
"Iya, aku khawatir pas tadi kamu bilang perutnya kram, sekarang masih? Apa kita ke rumah sakit aja yuk sekarang?"
Chika tersenyum mendengar pertanyaan Zean yang seperti menggebu penuh nada kekhawatiran,
"Aku nggapapa mas, cuman kram sebentar aja kok kan tadi aku udah bilang kamu nggak perlu ninggalin kerjaan kamu karena aku baik baik aja"
"Nggak bisa sayang, aku tetep khawatir banget, daripada aku nggak tenang kerjanya jadi yaudah mending aku pulang aja kerja dirumah biar sekalian nemenin sama mantau kamu"
Chika menghela nafas pasrah, memang sangat percuma berdebat dengan bapak Elzeeano ini, rasanya akan sia sia.
"Yaudah, terus itu kamu bawa apa? Banyak banget"
"Oh ini, aku bawa makanan buat kita makan siang, sekalian buah buahan yang kamu titip tadi"
"Loh ngapain beli makan siang? Aku kan masak"
"Astaga sayang, kamu ngapain masak?"
"Lha kamu ngapain beli?"
Ya beginilah kalau pasangan yang tidak kompak sekaligus miss komunikasi, yang satu punya ide ini yang satu punya ide itu. Biarlah, suka suka mereka aja yang penting tidak bertengkar kan?
"Yaudah ini taruh aja buat tambahan lauk" Ucap Zean, untungnya tadi ia hanya membeli ayam goreng, kentang, dan teman temannya.
"Kamu mau dibuatin minum apa?" Tanya Chika sembari menerima tentengan Zean,
KAMU SEDANG MEMBACA
Temu Yang Ditunggu (END)
ChickLitKamu bisa pergi kemanapun kamu mau, tetapi pada akhirnya cinta tau dimana rumahnya maka dari itu ia tau kapan dan kemana ia harus pulang - Zee & Chika . . . . . . . . . .