TYD - tujuhbelas

4K 503 40
                                    

✨🤍✨
.
.
.
.
.


Terlihat keluarga Garth tengah melakukan rutinitas makan pagi bersama, sebelum semuanya memulai aktivitas masing masing, Gracia dan Christy pagi pagi sekali sudah mempersiapkan berbagai macam makanan agar seluruh anggota keluarga mempunyai tenaga untuk persiapan kegiatan hari ini.

"Do" Panggil Zee sesaat setelah mereka selesai makan, Aldo sedang menunggu Christy yang tengah mengambilkan tas kerjanya. Gracia sedang sibuk di dapur, dan Sean entah kemana sepertinya sedang berada di kamar kecil.

"Kenapa kak?"

"Lo tau dimana aran?"

Aldo sedikit terkejut saat seorang Elzeeano bertanya tentang musuh besarnya alias Aran Alexander.

"Gue nggak tau sih dia kerja diperusahaan mana, yang pasti masih di Jakarta. Nanti coba gue suruh orang buat cari tau keberadaannya"

Zee mengangguk, "Tolong secepatnya ya do kalau bisa, dan jangan kasih tau mama papa ataupun Christy dulu soal ini"

Aldo mengacungkan jempol sebagai tanda setuju dengan perintah yang kakak iparnya berikan.

"Papa sama Om Zee kenapa bisik bisik?" Dua orang laki laki itu menoleh ke arah Nala yang masih sibuk menikmati segelas susu buatan sang mama,

"Bukan apa apa, anak kecil nggak boleh tau" Kata Aldo kepada putri kesayangannya, Nala hanya mendengus kesal mendengar jawaban papanya.

.
.
.
.

Sudah tiga hari ini, Chika benar bener mengawasi Nachia dengan ketat, ia pergi antar Nachia sekolah di waktu yang mepet dengan jam masuk dan dia menunggu Nachia setengah jam lebih awal sebelum jam pulang sekolah. Chika benar benar tidak mau sampai kecolongan Nachia pergi bersama Zee ataupun keluarganya.

Siang ini sewaktu istirahat, seperti hari hari biasanya Nala dan Nachia selalu makan bersama. Walaupun Chika sudah memperingati Nachia untuk tidak terlalu dekat dengan Nala, namun nyatanya saat di sekolah mereka tetap kemana mana berdua.

"Nachia, kamu kenapa nggak main ke rumah ku lagi? Om Zee nyariin kamu tuh" Ucap Nala sambil memasukan sesendok nasi goreng ke mulutnya,

"Sebenarnya aku juga kangen banget main ke rumah kamu lagi Nala, tapi nggak tau kenapa setelah mami ketemu sama mama kamu waktu itu, mami ngelarang aku dekat sama keluarga kamu" Jelas Nachia,

"Kenapa begitu? Apa keluarga ku jahat ke kamu Nachia? Padahal kan selama ini keluarga ku selalu baik sama kamu" Heran Nala,

"Aku juga nggak ngerti, tapi sepertinya mami sama mama kamu udah lebih dulu kenal deh Nala. Kemarin pas ketemu kan, mereka kayak berdebat, apa mereka dulu sempat berantem? Atau terjadi hal yang nggak enak diantara mereka ya? Kamu curiga nggak sih?"

Nala terdiam sambil menatap ke atas, seperti gerakan orang yang sedang berpikir.

"Kalau dilihat lihat sih, kayaknya iya ya, apalagi waktu itu mami kamu langsung ngajak kamu pulang, sebenarnya ada apa ya?"

Nachia mengangkat bahu pertanda tidak tau, "Aku juga nggak ngerti sebenarnya ada apa, aku nggak mau ikut campur urusan orang dewasa, tapi aku sedih karena sekarang aku nggak dibolehin main sama kamu sama Om Zee"

Saat sedang asyik ngobrol berdua sambil menikmati makanan dan minuman yang sudah dipesan, ponsel Nachia yang diletakkan disaku berdering pertanda ada pesan masuk.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Temu Yang Ditunggu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang