✨🤍✨
.
.
.
.
.⚠️⚠️⚠️
Keluarga Zean, Chika dan Nachia memanfaatkan hari hari terakhir mereka di Swiss untuk mengunjungi berbagai tempat wisata. Selain itu juga, Zean sempat menunjukan kampus tempat ia kuliah disini dan tak lupa ia menunjukkan perusahaan yang sudah payah ia bangun walaupun dibantu oleh sang opa, tetap saja Zean mengeluarkan banyak tenaga.
Tadinya perusahaan Zean yang ada di Swiss ini dikelola oleh Daniel, sementara Zean mengontrolnya dari Indonesia. Tapi karena sang sahabat waktu itu memohon untuk diizinkan membantunya mengurus yang di Indonesia saja akhirnya Zean mencari orang kepercayaan yang baru, masih sahabatnya juga namun dimasa perkuliahan.
Hampir sepuluh hari berhadapan dengan alam dan dunia bebas, ternyata membuat Nachia dan Chika juga merindukan suasana kota. Maka dari itu, hari ini mereka pergi ke pusat kota untuk sekadar melepas rindu sekaligus berbelanja oleh oleh, mengingat lusa mereka harus kembali ke Indonesia tentu saja mereka tidak akan pulang dengan tangan kosong.
"Udah belanja nya segitu aja sayang?" Tanya Zean saat Chika hanya menenteng tiga buah paperbag.
"Iya mas, ini juga udah buat mama bunda sama dedek"
"Kamu nggak mau beli beli tas branded itu? Ada beberapa yang nggak masuk ke Indo loh kayaknya, kalaupun ada pasti limited edition disana"
Chika menggeleng, sebenernya dalam hatinya sih ia mau, tapi melihat bandrol harganya Chika sedikit merinding.
"Mahal banget mas, beli dua tas kayaknya bisa untuk beli apartemen di Indo"
Zean terkekeh, "Kamu masih ngomongin uang sama aku? mau kamu ambil setoko tokonya juga uang aku nggak bakal habis Chik, gih sana ambil mana aja yang kamu suka"
"Nggak usah mas, mending uangnya buat yang lain, Nachia kan juga bentar lagi masuk SMA terus habis itu kuliah dan masih banyak kebutuhan kita yang lain, apalagi kemarin juga kan kamu baru beli rumah buat kita"
"Aku kerja keras kan buat kamu sama Nachia, dan untuk pendidikan Nachia kamu tenang aja aku udah siapin semuanya sampai dia s3 bahkan kalau dia mau"
"Tapi mas"
"Ambil sayang, Nachia mau juga?" Tanya Zean pada anaknya yang sedari tadi hanya terdiam menyaksikan perdebatan kedua orang tuanya.
"Enggak ah, Nachia masih kecil masa pake tas tas mahal begitu kayak mami mami aja"
Zean tertawa mendengar ucapan sang anak, selanjutnya ia terus memaksa Chika untuk mengambil beberapa tas yang ia suka, padahal Chika sudah berusaha menolak tapi Zean terus memaksa katanya kalau Chika nggak mau pilih Zean bakal ambil dan bayar beberapa tas biar Chika pilih sendiri nanti dirumah, tentu saja Chika tak membiarkan semua itu terjadi akhirnya ia memutuskan untuk membeli dua tas yang paling menarik perhatiannya.
Menghabiskan waktu hampir seharian berjalan jalan di pusat kota ternyata cukup menguras tenaga. Ketiganya kini sudah kembali pulang dirumah pada malam hari.
"Papiiii" Rengek Nachia setelah selesai membersihkan diri dan berganti pakaian,
"Kenapa sayang?" Tanya Chika melihat Nachia seperti sedang kesal,
KAMU SEDANG MEMBACA
Temu Yang Ditunggu (END)
أدب نسائيKamu bisa pergi kemanapun kamu mau, tetapi pada akhirnya cinta tau dimana rumahnya maka dari itu ia tau kapan dan kemana ia harus pulang - Zee & Chika . . . . . . . . . .