✨🤍✨
.
.
.
.
.Gracia yang sedang sibuk mempersiapkan makan malam dibantu oleh seorang asisten rumah tangga menoleh saat ada seseorang yang memanggilnya,
"Oma"
Itu adalah Nachia, suaranya terdengar bergetar seperti sedang menahan tangis. Tanpa berbicara apapun lagi, Nachia langsung memeluk tubuh Gracia dan menenggelamkan diri disana,
"Oma hiks"
Gracia terkejut saat mendengar isak tangis dari sang cucu yang baru beberapa hari ini diketahui kebenarannya,
"Hei sayangnya oma, kenapa tiba tiba menangis?"
Nachia tak menjawab namun masih terisak didalam dekapan Gracia. Tak berniat bertanya lagi, sang oma menggerakkan tangan mengelus tubuh belakang Nachia agar anak itu tenang,
"Hiks hiks oma"
"Iya sayang ini oma, nggak apa apa Nachia keluarin dulu semuanya biar tenang"
Kedua tangan Nachia mengepal menjadi satu di belakang tubuh Gracia, suara tangisnya semakin tersedu sedu. Tangis yang sudah sejak kemarin ia tahan akhirnya tumpah dipelukan sang oma. Sampai beberapa saat isakan itu mulai melirih, Nachia mulai mengendurkan dekapannya,
"Sudah bisa cerita kenapa sayangnya oma ini menangis, hmm?" Gracia menggerakkan tangannya menangkup kedua pipi Nachia, satu tangannya bergerak menghapus sisa sisa lelehan air mata dan keringat yang membasahi wajah ayu sang cucu.
Nachia masih enggan bicara, namun dirinya terus menatap Gracia dengan tatapan sendu yang sulit di artikan.
"Sayang?"
Nachia tersadar dari lamunannya,
"N-nachia tadi mimpi buruk, oma"
"Astaga nak, oma kira kamu kenapa tiba tiba menangis sampai tersedu sedu seperti itu" Sekali lagi tangan Gracia mengelap sisa sisa air mata yang ada di pipi Nachia,
"Its okay, mimpi itu hanya bunga tidur dan tidak akan menjadi kenyataan sayang, jadi Nachia tidak perlu takut ya?"
Nachia mengangguk, ia memilih berbohong kepada Gracia karena tidak mau sampai Gracia tau jika ia telah mengetahui semuanya. Entah apa yang dipikirkan oleh Nachia sehingga anak itu tidak ingin orang lain mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya.
"Nachia mau makan sekarang? Biar oma suapin, atau mau makan buah dulu?"
Nachia menggeleng, "Nanti saja bersama sama oma, Nachia belum lapar"
"Yasudah kalau begitu"
"Nachia mau ke kamar Nala, boleh oma?"
"Boleh dong sayang, gih sana main dulu sama Nala, nanti kalau sudah waktunya makan malam oma panggil"
Nachia mengangguk lalu segera pergi melangkahkan kaki, sementara Gracia melanjutkan acara memasaknya yang sudah hampir selesai karena memang hari sudah mulai malam jadi ia harus buru buru agar makanan bisa segera dihidangkan.
"Ma"
Gracia sedikit terkejut saat Zean tiba tiba datang dan memegang pundaknya,
"Ya Tuhan! ini anak sama bapak sama aja sukanya bikin kaget mama" Geram Gracia melihat tingkah Zean dan Nachia yang mirip,
"Nachia tadi habis dari sini? Terus sekarang dia dimana ma?"
"Iya tadi anakmu kesini tiba tiba nangis kejer sambil peluk mama, mama kira dia kenapa ternyata bilang kalau abis mimpi buruk yasudah mama tenangkan, tuh sekarang lagi main di kamar Nala"
KAMU SEDANG MEMBACA
Temu Yang Ditunggu (END)
ChickLitKamu bisa pergi kemanapun kamu mau, tetapi pada akhirnya cinta tau dimana rumahnya maka dari itu ia tau kapan dan kemana ia harus pulang - Zee & Chika . . . . . . . . . .