TYD - empatpuluh

5K 707 83
                                    

✨🤍✨
.
.
.
.
.

Kini mobil Zean telah berhenti di halaman rumah Chika untuk mengantarkan dua bidadarinya. Mereka sengaja tidak pulang terlalu malam agar ada waktu untuk istirahat, mengingat besok adalah hari senin yang berarti mereka akan melaksanakan aktivitas seperti biasa, Nachia dengan buku bukunya disekolah dan Zean Chika dengan berkas berkasnya di kantor.

"Aku nggak mampir ya? Takutnya bunda udah istirahat, nggak enak kalau ganggu" Ucap Zean saat ketiganya turun dari mobil,

Chika mengangguk paham,

"Papi mau langsung pulang? Nachia mau nginep disana ya mami" Sudah seharian menghabiskan waktu dengan sang papi ternyata belum membuat anak itu puas, ia masih ingin bermalam dirumah Zean.

"Tapi kan besok sekolah nak" Kata Chika,

"Kan nanti bisa berangkat sama Nala mami, ada mama Christy juga yang bakal bantuin siapin keperluan Nachia sebelum sekolah, plisss mami"

"Yaudah boleh, ambil dulu sana seragam sama buku buku yang dipelajari besok"

Nachia segera bergegas melangkah kan kaki masuk ke dalam rumah untuk mengambil barang barang yang Chika sebutkan tadi.

"Apa senyum senyum?" Tanya Chika saat melihat Zean menampilkan senyum manisnya,

"Aku suka liat kamu lagi mode mami gini"

"Jadi kalau nggak mode mami kamu nggak suka?"

"Suka juga, i like everything about you" Zean berkata sambil menaik turunkan alis seperti sedang menggoda Chika,

"Dihh, udah tua nggak cocok begitu begitu pak"

Zean terkekeh mendengar penuturan Chika, "Tua tua gini juga kamu masih mau, masih ganteng ya aku?"

"PD gile"

"Loh emang nggak?"

"Gatau ah, Zean stop godain aku!"

Lagi lagi Zean tertawa melihat wajah kesal Chika yang bercampur dengan rasa malu, hobi dia dari dulu memang menggoda Chikanya itu, ternyata sampai sekarang kebiasaannya tidak berubah.

"Sayang"

Chika menoleh saat panggilan itu terlontar, kenapa hatinya selalu menghangat setiap Zean memanggilnya seperti itu? Padahal dulu kan panggilan itu memang panggilan sehari hari yang Zean lontarkan padanya.

"Kok nggak dijawab? Chika sayang"

Chika rasa sekarang wajahnya sudah sangat memerah menahan malu,

"Zean stop ah! Jangan godain terus"

"Hahaha kenapa sih? Kok malu malu gitu, dari dulu kan emang biasa aku panggil sayang, kayak baru pertama kali aja"

"Iya tapi kan udah lama kamu nggak panggil itu, jadi aku perlu penyesuaian lagi" Kata Chika

"Jadi kamu nggak mau dipanggil sayang?"

"Bukan gitu ih!"

Sudah sudah, Zean kasihan melihat wajah Chika yang sudah benar benar memerah, ia menghentikan tingkahnya menggoda Chika.

"Iya iya aku paham, becanda aja tadi"

Zean menatap dalam mata coklat bersinar yang ada dihadapannya, tatapan teduh yang selalu ia sukai, tatapan yang selalu menenangkan hatinya saat sedang dilanda kegelisahan, saat menatap Chika seolah sebesar apapun masalah akan menjadi mudah.

"Aku kangen panggilan kamu ke aku dulu" Ucap Zean tanpa memutus tatapan mata diantara keduanya,

Chika sedikit mengernyitkan dahi untuk berpikir, panggilan apa? Oh! Chika ingat.

Temu Yang Ditunggu (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang