✨🤍✨
.
.
.
.
."Terus gimana sayang? Mami jadinya mau makan makanan yang dibawain sama papi?"
Aya baru saja sampai di rumah sakit setelah menyelesaikan semua urusan dirumah. Saat Chika sedang keluar untuk menemui dokter, Nachia bercerita mengenai kejadian tadi siang kepada omanya.
"Nachia sih nggak lihat pas mami makan karena sedang tidur oma, tapi lihat kotak bekas makanannya ada ditempat sampah sih sepertinya mami beneran makan"
Aya terkekeh mendengar cerita Nachia, "Syukurlah kalau mami kamu mau makan"
Nachia mengangguk "Nachia pengin lihat mami sama papi baikan oma, gimana ya caranya?"
"Nachia harus banyak berdoa biar Tuhan meluluhkan hati mami sama papi supaya mereka mau kembali seperti dulu sambil kita cari cara yang lain buat menyatukan mereka lagi, setuju?"
"Setujuu!! Pokoknya Nachia akan berusaha bikin mami sama papi baikan! Oh iya oma, memangnya dulu mami sama papi marahan karena apa?"
Aya terdiam sejenak saat mendapati pertanyaan seperti itu dari cucunya, "Hmm kalau itu nanti tanya mami sama papi aja ya, rasanya oma tidak berhak menjelaskannya, yang harus Nachia tau mami sama papi dulu sangat saling mencintai satu sama lain"
"Mereka dulu sangat romantis ya oma?"
Aya mengangguk, "Bahkan romeo dan juliet saja sepertinya kalah romantis sama mami papi mu"
Nachia jadi membayangkan jika suatu saat nanti ia tinggal bersama dengan kedua orang tuanya dalam keadaan yang harmonis, pasti didalamnya akan penuh cinta. Nachia berharap angan angannya itu segera terjadi.
"Ngomongin apa sih kok senyum senyum berdua?" Chika baru saja memasuki ruangan Nachia setelah selesai berbicara dengan dokter mengenai kondisi anaknya.
"Rahasia dong, iya kan oma?"
Aya kembali mengangguk, dan hal itu membuat Chika memicingkan mata curiga dengan bunda dan anaknya itu. Tapi ya sudahlah, Chika tidak mau terlalu ambil pusing.
Chika mendudukan diri di sofa, karena kursi di samping ranjang hanya ada satu dan sedang dipakai oleh sang ibunda jadi Chika mengalah.
"Nachia mau makan buah? Biar oma kupasin kalau mau"
"Nanti aja oma, Nachia masih kenyang tadi disuapin sama mami"
Saat pintu ruangan terbuka, ketiga perempuan itu kompak menoleh, melihat siapa yang ada dibaliknya. Ternyata itu adalah Zean, Gracia, Christy beserta Nala.
"Nalaaa!" Teriak Nachia heboh, akhirnya ia bisa bertemu dengan sahabat dekatnya.
"Nachia!"
Nala segera mempercepat langkahnya lalu memeluk erat tubuh sang sahabat. Nachia pun membalas pelukan itu walaupun sedikit merasa kesulitan karena infus yang masih menancap di tangannya. Sementara itu, Gracia dan Christy sudah melakukan cepika cepiki dengan Aya. Zean pun juga bersalaman sekaligus mencium tangan Aya.
"Bunda, dedek kangen banget" Selain menjadi adik ipar Chika, Christy dulunya juga menjadi sahabat dekat Chika ya sama lah seperti Nala dan Nachia ini. Maka dari itu Christy cukup dekat dengan Aya, bahkan Aya selalu memanggilnya dengan sebutan 'dedek' karena tingkah Christy dulu yang manja dan suka merengek seperti anak kecil.
Aya membawa tubuh Christy ke dalam dekapannya,
"Bunda juga kangen sama dedek, kamu baik baik aja kan?"
Christy mengangguk, "dedek baik banget, bunda gimana? Sehat kan?"
"Bunda sehat tapi ya kadang sering sakit sakit badannya, maklum lah ya udah tua"
KAMU SEDANG MEMBACA
Temu Yang Ditunggu (END)
Genç Kız EdebiyatıKamu bisa pergi kemanapun kamu mau, tetapi pada akhirnya cinta tau dimana rumahnya maka dari itu ia tau kapan dan kemana ia harus pulang - Zee & Chika . . . . . . . . . .