34: Malam pertama [18+]

39.2K 855 29
                                    

HARAP BIJAK DALAM MEMBACA, CHAP INI KHUSUS UNTUK HUMAN 18 TAHUN KE ATAS YA!!

DOSA TANGGUNG SENDIRI, DOSA AUTHOR UDAH BANYAK SOALNYA, BERAT.


🔞🔞‼️

Debaran jantung Aruna terlalu membabi-buta karena rasa takut dan bahagia. Bahagia karena mereka berdua sudah sah menjadi pasangan suami istri dan sudah bebas ingin melakukan apapun, tapi Aruna juga lumayan takut serta gugup karena ini malam pertamanya.

Malam pertamanya! Apa yang harus Aruna lakukan? Aruna tidak memiliki pengalaman apapun, Aruna takut mengecewakan Vir, Suaminya.

Haruskah Aruna melakukan gaya lilin? Pargoy?

Kayang aja sekalian, Ar.

Sibuk dengan pemikiran absurd nya, Aruna tidak menyadari Vir yang sudah keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk di pinggang rampingnya yang terlihat kencang.

Aruna tengah duduk di pinggiran tempat tidur, pikirannya melayang ke arah gaya apa yang harus dia pakai untuk memuaskan Vir. Tolong lah, Aruna tidak mengerti apapun. Dirinya tahu sedikit tentang menentang gaya Ekhem itu karena dulu Aruna pernah di ajak-- di jebak nobar bokep oleh sahabatnya yang sudah pergi mengejar mimpinya sendiri ke luar negeri.

Sahabat sesat emang.

Oh iya, berpikir mengenai sahabatnya itu, bagaimana kabarnya sekarang ya? Terakhir kontekan dengannya satu minggu yang lalu. Juga Aruna merasa sudah melupakan sesuatu tentang sahabatnya itu. Tapi dirinya tidak ingat.

"Ah!" Rasa dingin di pundaknya membuat Aruna kaget bukan main, dia menutupi pundak kanannya yang tidak tertutup kain menggunakan tangan dan menoleh ke samping yang di mana Vir tengah berdiri menatapnya dengan senyuman geli.

"Kamu ih! ngagetin aja kerjaannya." Ketus Aruna kesal, lama-lama Aruna punya penyakit jantungan juga gara-gara Vir yang doyan sekali mengagetkannya.

Vir terkekeh lucu mendengar ketusan kesal istrinya itu yang terdengar menggemaskan. Matanya kemudian turun ke arah bibir merah muda milik Aruna yang menggoda, lalu turun lagi ke arah dada Aruna yang terekspos sempurna karena piyama satin merah merona yang di kenakan olehnya itu tidak memiliki lengan dan hanya tali saja.

Tali dalemannya yang berwarna hitam pun terlihat.

Tatapan mata Vir membuat Aruna merinding, matanya menoleh menggerling ke kanan dan ke kiri karena tidak fokus oleh tatapan mata Vir yang seolah menelanjanginya serta bentuk tubuh atasnya yang telanjang bulat tampak ekhem seksi.

"Ka-ka-kamu pake baju d-dulu, nanti masuk a-angin." Ujar Aruna terbata-bata karena gugup yang melanda, jemari tangannya meremas celana piyama sebatas pahanya itu erat.

Vir berdiri di hadapannya, membungkuk dan menumpukan kedua telapak tangannya di atas kasur, mengukung Aruna. Sepasang iris cokelat gelap itu menatap wajah gembul di hadapannya dengan intens.

"Buat apa saya memakai baju jika pada akhirnya akan di buka juga?" Bibirnya berkata tepat di depan ujung hidung Aruna, suaranya terdengar serak-serak basah kuyup di guyur.

Aruna memundurkan wajahnya sedikit karena tidak kuat dengan tekanan ketampanan yang seksi milik suaminya itu, karena tekanan itu jugalah yang membuat otak Aruna sedikit dungu. "Kamu mau apa?"

"Mau mie ayam." Jawab Vir karena merasa gemas dengan pertanyaan istrinya tersebut. Menghadapi yang gemoi-gemoi begini itu harus banyak sabarnya.

"Mau aku beliin?" Tanya Aruna polos, meladeni perkataan Vir yang dia kirai suaminya itu memang benar-benar ingin mie ayam.

Si Montok Milik Presdir - END [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang