"Bangsat!"
Mereka semua yang tengah duduk berkumpul di ruang tamu sangat tercengang mendengar umpatan yang berasal dari bibir Rezvan, Si laki-laki pendiam.
Bagaimana Rezvan tidak mengutuk coba? Mendengar penjelasan dari Reylan mengenai masalah sembilan belas tahun lalu tentang Aruna dan pria aneh kemarin, itu benar-benar memancing emosi terpendam putra ketiga Aruna. Keempat anak-anak Aruna.
Rezvan bangkit berdiri dan akan pergi menjemput Sang ibu karena emosi, tapi di tahan oleh Rafaizan.
"Duduk, jangan kaya anak kecil." Kata Abang tertuanya tidak ingin di bantah.
"Bang-"
"Duduk Abang bilang." Tekan Rafaizan dengan dingin.
Rezvan membuang nafas kasar dan kembali duduk di sofa dengan kedua alis terajut, wajah yang biasanya tidak berekspresi apapun itu kini terlihat rumit dan kacau.
"Om, Rafa ikut jemput Bunda ke Indonesia." Itu bukan permintaan, melainkan sebuah perkataan mutlak dari Rafaizan. Memberitahukan kepada Reylan jika dirinya tidak dapat di tahan-tahan untuk ikut ke tempat Aruna di culik oleh pria aneh itu, yang sialnya adalah Ayah kandung mereka.
"Tid-"
"Lavi juga ikut, titik!"
"Avin ikut, pokonya ikut."
"Ikut."
Rafaizan memandang ketiga adiknya yang berwajah keras, melarang. "Kalian gak akan ke mana-mana, diem di sini."
Ketiga adiknya itu mengabaikan perkataannya, mereka memalingkan wajah ke arah lain. Tidak ingin mematuhi larangannya.
"Kalian berempat tidak akan kemana-mana, Aunty akan menjaga kalian di sini. Biar Om sama Abang Rai saja yang pergi ke sana." Kata Seorang wanita yang sudah tua namun masih terlihat cantik, kedua kakinya berjalan mendekati keenam pria di sofa ruang tamu. Suara langkahnya yang halus terdengar tajam dan elegan.
Wanita itu- Veronica De Keizo, istri Reylan dan ibunya Raihan. Dia duduk dengan penuh keanggunan di sofa samping Reylan, sudah tua pun masih terlihat aura kemahalan yang terpancar dalam dirinya. Seperti yang di harapkan dari keturunan seorang bangsawan.
Veronica De Keizo adalah anak kedua dari sepasang keturunan bangsawan De di Swedia ini, kedua orang tuanya sudah tiada dan dia memiliki seorang kakak laki-laki yang dua tahun lebih tua darinya yang masih hidup dan tengah menjalani masa tuanya bersama Sang istri di negara Swiss. Vicktor De adalah nama Kakak laki-lakinya, Greta Carina De adalah nama istri kakak laki-lakinya itu.
Meskipun mereka keturunan bangsawan, tidak ada satupun dari keduanya yang melanjutkan sejarah peninggalan keluarganya. Mereka memilih jalan hidupnya sendiri. Dengan begitulah sejarah bangsawan De hanya menjadi legenda bagi dunia.
Waktu terus berlalu, Sudah banyak yang berubah, tapi tetap sama. Contohnya adalah kehidupan Aruna, yang semula hanya orang biasa kini hidupnya sedikit demi sedikit berubah karena banyaknya kejutan yang melanda.
Veronica melirik keempat keponakannya yang terlihat juga mengabaikan perkataanya. Dia menghela nafas pelan. "Bunda kalian akan kecewa jika anak-anaknya mengabaikan pendidikan."
"Tapi Aunty, Rafa khawatir sama bunda, Rafa takut Bunda di apa-apain sama bajingan itu. Kita ikut." Ujar Rafaizan menggebu-gebu, menekan kata 'Bajingan' yang di tunjukkan untuk Ayahnya sendiri.
"Dan membolos kuliah lagi seperti sekarang ini? Kami tahu kalian berbohong tentang hari libur." Kata Raihan dengan kedua alisnya terangkat menatap adik kembarnya itu, yang di tatap hanya berpura-pura tidak mendengar.
![](https://img.wattpad.com/cover/368389105-288-k813668.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Montok Milik Presdir [END-SUDAH TERBIT]
Fanfiction[PART TIDAK LENGKAP, SILAHKAN DAPATKAN VERSI LENGKAPNYA DI SHOPEE^^] Namanya Aruna Cielo, yang kerap di panggil 'Gemoi' oleh ibunya karena bentuk tubuhnya yang montok dan juga kenyal jika di cubit. Aruna niatnya sih mau kerja dengan tekun di tempatn...