bab 8 : Bella dan Niko

63 9 0
                                    

Pagi itu SMA Buana dibuat gempar dengan kehadiran dua orang baru. Para murid perempuan dibuat heboh dengan kedatangan guru baru laki-laki yang sangat tampan. Sementara para murid laki-laki dibuat heboh dengan murid baru di kelas sepuluh yang berparas cantik.

"Selamat pagi". Ucap seorang laki-laki yang suaranya sangat familiar di telinga salsa. Salsa yang awalnya sedang sibuk sendiri dengan ponselnya itu pun sontak menoleh ke arah sumber suara. Ia bahkan sampai mengucek-ngucek matanya, barangkali ia salah lihat.

"Perkenalkan, saya Nicholas Dirgantara, saya guru matematika yang baru menggantikan ibu Dara yang baru saja pensiun". Ucap laki-laki itu memperkenalkan diri.

Nicholas Dirgantara namanya. Anak pertama dari keluarga Dirgantara, yang artinya laki-laki itu adalah kakak dari Narendra Dirgantara. Namun sampai saat ini belum ada satu pun orang yang tahu kalau Naren memiliki seorang kakak.

"Kak Niko?" Batin salsa.

Empat tahun tidak bertemu membuatnya pangling seketika. Saat kecil, tinggi badan Niko lebih pendek darinya, tapi sekarang laki-laki itu sudah tumbuh lebih tinggi darinya. Dan juga, Niko sangatlah cengeng saat kecil, dan tiba-tiba sekarang jadi guru muda di sekolahnya?

Niko menyunggingkan senyum penuh ketertarikan pada salsa. Dia juga tidak menyangka akan bertemu dengan adik kesayangannya sejak kecil di SMA Buana. Sungguh pertemuan yang sangat tidak disangka-sangka. Salsa sampai lupa berkedip saking tidak menyangka.

"Hari ini karena hari pertama saya ngajar disini, jadi tidak akan ada materi dulu, untuk hari ini kita pakai untuk perkenalan. Silahkan perkenalkan nama dan asal kalian. Ada yang ingin ditanyakan?" Ucap Niko tanpa jeda.

"Pak, bapak lulusan mana?" Tanya seorang siswa yang duduk tepat di depan mata Niko.

"Saya lulusan dari universitas Yonsei di Korea Selatan". Balas Niko sembari tersenyum ramah.

"Ada lagi yang ingin bertanya?"

"Pak, bapak udah punya pacar belum?" Tanya Anin dengan lantang, membuat salsa ingin menggeplak kepala sahabatnya itu. Tidak ingat kah dia sudah punya pacar?

"ANJ.... Sakit, nyet!" Anin mengusap-usap kepalanya.

"Makanya inget kalau udah punya pacar". Ucap salsa memperingati.

Niko tersenyum tulus. "Kebetulan, saya masih jomblo". Bas Niko mengundang kehebohan para siswa di kelas.

Hari itu, mereka habiskan dengan berkenalan dan bercerita hal-hal random di kelas. Sepanjang jam pelajaran, Niko dan salsa saling menatap satu sama lain. Kalau ingat mereka sedang di kelas mungkin keduanya sudah berpelukan saling melepas rindu.

****

"Kak Naren!!!"

Belum sempat Naren menghabiskan minumannya, teriakan Bella sudah menggema di seluruh koridor. Langkah kakinya terdengar buru-buru ingin menghampirinya.

Isabela Anastasya. Atau yang akrab dipanggil Bella. Gadis itu memeluk Naren dengan erat.

Naren diam mematung, ia baru membalas pelukan itu setelah mendapat protes dari gadis itu. Bella memeluknya sangat erat, menggoyang-goyangkan badannya ke kanan dan ke kiri dengan begitu antusias.

"I Miss you so much, kak". Lirih Bella dengan suara tidak jelas karena tenggelam di dada bidang Naren.

"Kakak gak kangen aku?" Bella memprotes saat Naren tidak menjawabnya.

"Lo kapan balik?" Tanya Naren mengalihkan topik.

"Semalam baru sampe". Balas Bella.

100 hari mengejar cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang