bab 37 : bertemu

26 4 0
                                    

Bagas benar-benar kecewa dengan tindakan adiknya. Gadis itu mengaku kalau ia di ancam oleh Niko. Laki-laki itu mengancamnya dengan video rekaman cctv di perpustakaan saat ia mengurung salsa waktu itu. Laki-laki itu bilang kalau Bella tidak mau bersekongkol dengannya untuk menghancurkan hubungan salsa dan Naren, ia akan menyebarkan video itu ke internet.

Laki-laki itu benar-benar terobsesi pada salsa. Bukan hanya sekedar meneror lalu memaksa, sekarang laki-laki itu juga menggunakan cara keji.

Pantas saja gerak gerik gadis itu terlihat sangat aneh. Mulai dari sering kedapatan mengobrol berdua di belakang sekolah sampai membuat Bagas berpikir kalau mereka sedang backstreet. Dan juga dengan gadis itu yang sering keluar malam-malam. Padahal sebelumnya Bella tidak pernah keluar lebih dari jam delapan malam. Ternyata, mereka berdua bersekongkol untuk menjatuhkan Naren. Naren pasti akan kecewa berat padanya.

Meskipun Bella memohon-mohon pada mereka agar tidak membocorkan rahasianya, tetapi kali ini baik Bagas, Naren, maupun yang lainnya tidak akan berbelas kasihan lagi. Ia ingin semua orang tau agar tidak terjadi kesalah pahaman lagi.

"Please, kak...."

"Nggak. Lo udah keterlaluan". Potong Naren, sebelum gadis itu melanjutkan kalimat permohonannya.

"Aku lakuin ini semua Karana terpaksa".

"Terpaksa? Ini kan yang Lo mau?" Ucap salsa penuh dengan emosi.

"Gue sering bilang sama Lo cinta itu gak bisa di paksakan. Sama kayak Lo yang cintanya sama Naren, Naren juga cintanya sama salsa. Lo selalu ngehalalin segala cara buat dapetin dia. Tapi akhirnya apa yang Lo dapetin? Gak ada, kan?" Kali ini giliran Bagas yang bersuara.

"Pada akhirnya Lo sekongkol sama guru lo sendiri yang bahkan gak layak buat di sebut sebagai guru".

Bagas memijat pelipisnya. "Lo gak bisa maksain orang lain buat jatuh cinta sama Lo. Lo itu cuma terobsesi ".

Benar, Bella hanya terobsesi. Ia sadar akan hal itu. Keinginannya untuk mendapatkan Naren benar-benar membuatnya gelap mata. Ia bahkan tidak suka melihat Naren bahagia bersama gadis pilihannya.

Gadis itu menangis. Tubuhnya meluruh di tanah dengan posisi kedua lutut di tekuk. Sekarang, ia benar-benar menyesal telah menuruti kemauan Niko dan juga hawa nafsunya.

****

Hari ini Bella dipaksa Bagas untuk berangkat ke sekolah. Namun, gadis itu tidak mau. Ia tidak mau mengaku dan meminta maaf langsung di depan semua orang. Ia tak se kuat itu untuk menerima segala bentuk konsekuensi atas perbuatannya sendiri.

Bagas menyeret tangan gadis itu menuju lapangan saat upacara hari Senin berakhir, membuat semua orang menatap ke arahnya. Bagas menatap tajam adiknya itu agar ia mau berbicara di depan semua orang.

"Sebelumnya, mohon maaf mengganggu sebentar. Ada hal yang ingin saya sampaikan disini". Ucap Bella gugup, lalu menatap wajah sang kakak yang sedang menatap tajam ke arahnya.

"Soal video yang sedang viral akhir-akhir ini, itu saya yang posting di akun Twitter anonim milik saya".

Semua orang berdiri menatapnya. Penasaran dengan kalimat selanjutnya yang akan keluar dari mulut gadis itu. "Apa yang terjadi sekarang, itu semua adalah fitnah yang saya buat. Yang sebenarnya terjadi, malam itu, setelah acara festival selesai, kak Naren memukul pak Niko itu karena beliau mengganggu dan melecehkan salsa". Tutur Bella, membuat keringat dingin menetes di dahi Niko.

"Sebelumnya kami berdua memang sudah bersekongkol untuk menghancurkan kak Naren dan juga salsa". Ucapnya, membuat semua orang bingung dengan situasi yang sedang terjadi di hadapan mereka. Apa yang ia maksud dengan menghancurkan Naren dan salsa.

100 hari mengejar cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang