bab 12 : hari ke-21

61 7 0
                                    

Keadaan kelas 10 MIPA 3 seperti kapal pecah sesaat setelah Bu Yeni masuk sebentar hanya sekedar untuk memberikan tugas lalu keluar lagi karena ada urusan lain. Salsa bertopang dagu seraya menggambar sesuatu di kertas putih di atas meja. Dirinya tidak tertarik bergabung dengan yang lainnya. Salsa mendengus kencang lalu mencak-mencak sendiri.

Kemudian, ia beralih pada ponselnya yang dari tadi menganggur. Ponselnya bunyi karena sebuah notifikasi chat.

Kak niko :
Nanti siang mau makan bareng gue di kantin?

Tatapan salsa terpaku setelah membaca isi pesan Niko yang mengajaknya makan siang bersama di kantin. Salsa tidak langsung menjawabnya dan meletakkan kembali ponselnya di samping buku.

"Kenapa Lo?" Tanya Anin menyadari ada raut wajah yang berbeda dari salsa.

"Pak Niko ngajak gue makan bareng di kantin nanti pas jam istirahat". Balas salsa.

"Terus Lo jawab apa?"

Salsa menggelengkan kepalanya ". Belum gue jawab".

Salsa memukul lengan Anin karena perempuan itu merebut ponselnya dan mengiakan permintaan Niko tanpa persetujuannya.

Anin tertawa kencang. "Lo itu banyak yang mau, tau, soalnya Lo cakep. Nih, ya, gue sebutin cowok-cowok yang mau sama lo dari temen SD sampe sekarang. Ada Andi, Jono, Jeman, mahen, Haikal, Cahyo, Jamal, Tian, Tio. Mereka semua tuh cowok-cowok cakep dan tajir masa Lo gak tertarik?"

"Nggak! Gue gak mau sama mereka, gue maunya sama kak Naren!" Bantah salsa.

"Jangan berharap sama dia, deh, mending Lo sama pak Niko aja, dia ganteng, baik, pinter, dan kayaknya dia juga suka sama lo kalo gue perhatiin. Lagian lo berdua udah kenal dari kecil juga kan?" Anin menyebutkannya dengan tatapan binar.

"Iya juga sih, sekalipun gue berjuang sampe mati pun belum tentu dia luluh sama gue". Ucap salsa lirih.

"Lo mau liat Naren suka sama lo gak? Kalo mau ikuti saran gue". Lanjut Anin memberi saran.

"Apaan?"

"Lo coba buat dia cemburu, Lo jalan aja tuh sama pak Niko. Kalo dia cemburu itu artinya dia punya rasa sama Lo". Balas Anin.

"Kalo itu sih udah pernah, semalem gue jalan sama pak Niko ke mall, terus gak sengaja ketemu dan berakhir di tarik sama dia". Ucap salsa.

"Kalo gitu coba lagi aja". Ucap Anin, membuat salsa berpikir selama beberapa detik. Salsa kemudian mengangguk setuju.

****

Kali ini, salsa benar-benar melakukan apa yang dikatakan oleh Anin. Perempuan itu duduk di kantin bersama Niko. Hal itu tentu saja menjadi sorotan banyak orang. Banyak murid yang langsung bergosip aneh-aneh di depannya. Meja salsa tidak jauh dengan meja comic5 yang terletak di bagian paling pojok.

Sedari tadi ssa melirik ke arah Naren. Tetapi laki-laki itu tidak menoleh sedikitpun dan sibuk memakan makanannya.

"Lo mau makan apa?" Tawar Niko.

"Bakso aja kayak biasa".

Niko mengikuti arah pandang salsa yang tengah menatap Naren. Nimk dengan beraninya menggenggam tangan salsa membuat gadis itu terlonjak kaget dan menoleh.

"Kenapa harus Naren? Kenapa gak gue aja yang Lo suka?" Ucap Niko lirih.

Salsa dengan cepat menarik tangannya dari genggaman Niko. Ia menyadari ada yang aneh dengan laki-laki berkacamata itu. Apakah ia jadi begini karena semalam salsa tiba-tiba meninggalkannya di mall?

100 hari mengejar cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang