Bab 10

5.1K 563 4
                                    

.....

Barrier milik Xue Yan hancur. Semua orang yang menonton pertandingan mereka, terlebih mahasiswa Akademi tahun ke 2 dan ke 3 merasa tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Semua orang mulai membicarakan hal tersebut.

"... Apa-apaan itu?! Anak baru itu menghancurkan barrier milik Xue Yan?!"

"Bagaimana bisa?!"

"Keren!!"

Xue Yan tak memperdulikan ucapan orang-orang tersebut dan berlari ke arah Ran dengan cepat.

Xue Yan berhasil menangkap Ran yang hampir saja terjatuh ke tanah. Memperhatikan Ran sebentar kemudian mengalihkan perhatiannya ke arah jam pasir. Xue Yan yang melihat jam pasir tersebut menunjukkan senyum manisnya dan kembali memperhatikan Ran dengan seksama. "Anda berhasil menghancurkan barrier milik saya dan menang melawan saya, Ran Snow."

Berbisik dengan pelan, "Anda sungguh menarik." Dan menaruh tangannya di pinggang dan lutut belakang Ran, Xue Yan mengangkat tubuh Ran ke dalam gendongannya.

Berucap kepada pengawas ujian, "Anda bisa mengumumkan hasil pertandingan nya, pengawas."

Xue Yan melangkah turun menuju pintu keluar Arena, mengantarkan Ran ke ruang kesehatan.

Semua orang terkejut dengan aksi Xue Yan tersebut.

Kemudian sang pengawas ujian mengeluarkan suaranya, "Ekhem... Dengan ini, saya menyatakan bahwa pertandingan ini dimenangkan oleh Ran Snow!"


.
.
.



Xue Yan menaruh tubuh Ran di ranjang ruang kesehatan dengan perlahan. Setelah menidurkan Ran di ranjang, Xue Yan menggeser tempat duduk yang disediakan dan duduk disana sembari memperhatikan Ran.

"Aku tidak menyangka, kau bisa menghancurkan barrier ku. Orang yang pernah menghancurkan barrier ku hanyalah A-Ling saja, dan kini bertambah satu orang lagi," ucap Xue Yan dengan pelan.

Xue Yan memikirkan kembali pertandingan nya dengan orang yang terbaring di ranjang ruang kesehatan.


.
.
.



Pov Xue Yan.

Aku tidak menyangka, ada orang yang bisa menghancurkan barrier milik ku selain A-Ling. Menarik.

Dari awal aku memang sudah memperhatikannya, disaat dia melihat pertarungan antara A-Ling dan Putra Mahkota Aeron, dia menatap A-Ling dengan tatapan bertanya-tanya.

Dan juga, sihir yang dia punya sangat unik. Aku sempat melihat kartu yang dia keluarkan di awal pertarungan. Itu adalah kartu tarot.

Ngomong-ngomong soal pertandingan. Aku masih tidak menyangka dia berhasil menang. Sihir terakhir yang dia luncurkan tadi setidaknya berada di level 2 akhir, 'Moonrise'. Dan lagi, dia juga menggunakan sihir pertahanan level 2 menengah, 'Shield of Light'.

Walau kedua sihir itu hanya setengah dari kekuatan aslinya, tetap saja, untuk kebanyakan orang biasa pasti akan susah mengeluarkan sihir tersebut apalagi dia adalah murid tahun pertama Akademi.

Ah, masih ada satu lagi. Skill 'Blink' yang dia punya untuk menghindari sihir 'Prismatic Blossom' milik ku.

'Blink'. Tahap pertama dari skill 'Misty Step' yang aku dan A-Ling kuasai. 'Blink' tidak mudah untuk di kuasai, terkadang karena kecepatannya yang tinggi, sulit untuk mengontrol laju kecepatan dari 'Blink' tersebut. Jika anda tidak mempelajari kecepatan 'Blink', anda bisa saja mati karena tertabrak dengan kecepatan penuh ketika menggunakan skill tersebut. Tapi, dia bisa menggunakannya dengan baik.

Has a Unique Magic That is None Other Than Tarot CardsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang