Bab 46

3.2K 374 25
                                    

Di dalam kereta kuda.

"I-itu hanya sebuah k-kecelakaan belaka!" bantah Ran dengan gugup.

Elora hanya terkekeh pelan sembari tersenyum mengejek, "Oh, benarkah? Tapi anda terlihat menikmati ciuman itu bersama senior Xue Yan... Apa saya yang salah melihat ya...?"

Ran tersentak dan memerah. Dia menutupi setengah wajahnya dengan punggung tangan kanannya, wajahnya ia alihkan kearah jendela kereta. "I-itu benar. Anda yang salah melihat."

Elora semakin bersemangat dengan aksi bantahan dari Ran. Dengan nada yang dibuat menyedihkan, dia berkata, "Ahh, maafkan saya... Saya rasa memang saya yang salah... Saya akan lebih teliti lain kali..."

Ran dengan panik buru-buru menjelaskan. "Ugh- Tidak- bukan itu maksudku! Mu-mungkin saya menikmati- tidak! Saya tidak menikmatinya! Saya tidak! Ugh..."

Akhirnya Elora menumpahkan humornya dengan lepas. Tidak dia sangka, teman akademinya yang terkenal suka usil kini dia yang mengusili orang itu. Ternyata menyenangkan juga mengusili seseorang.

Wajah Ran kini sepenuhnya memerah bak tomat. Dia malu. Sangat malu.

Elora menghentikan tawanya yang terdengar sangat menyenangkan itu sembari menghapus air matanya yang sudah menggenang di sudut matanya. "Haha... Baiklah, saya berhenti. Itu tadi sungguh menyenangkan..."

Ran hanya membuang mukanya dengan acuh. Dia masih sedikit malu dengan apa yang terjadi sebelumnya.

Elora menggelengkan kepalanya dengan aksi teman akademinya itu. Tiba-tiba dia teringat tentang hal yang dibahas saat berada di ruang kerja kaisar. Elora bertanya dengan pelan, "Mengenai ucapan yang dikatakan sang kaisar... Apa itu benar-benar akan terjadi?"

Ran mengalihkan perhatian ke arah Elora. Ia menghela nafas pelan, "Sayangnya, yang dikatakan sang kaisar adalah suatu kebenaran."

Flashback On.

Sembilan orang tengah berkumpul di dalam sebuah ruangan yang megah. Diantaranya adalah sang kaisar, permaisuri, Oberon, kepala kstaria Joen, Luo Lingyi, Xue Yan, pendeta besar, Ran dan Elora. Mereka tengah duduk dengan di sajikan dengan beberapa camilan dan teh.

Seseorang yang duduk di kursi paling pinggir kanan membuka suara, "Maaf menyita waktu istirahat kalian. Aku mengumpulkan kalian disini karena ingin membahas sesuatu yang penting."

Seorang pria berumur dengan suara beratnya bertanya, "Apa yang ingin anda sampaikan, Kaisar?"

Sang Kaisar menjawab, "Hah... Aku tidak akan bertele-tele. Sejarah akan terulang kembali dalam kurun 5 tahun."

...

Semua orang yang berada di dalam ruangan terkejut dengan perkataan sang Kaisar, kecuali Ran.

Seorang pria lainnya dengan baju zirahnya mengangkat bicara, "Apa anda yakin yang mulia? Maafkan saya yang dengan lancang tidak mempercayai ucapan anda. Tapi saya hanya ingin memastikan."

Seorang wanita cantik yang berdiri di sebelah sang Kaisar dengan tegas berkata, "Itu benar, tuan kepala kstaria Joen. Kami berdua sudah memastikan kebenarannya. Kau tahu bukan di ruang harta karun milik Kekaisaran terdapat harta karun berbentuk jam yang menggambarkan diagram kuno peninggalan sejarah? Diagram di dalam jam itu sudah lama tidak aktif, namun sekarang diagram itu mulai menunjukkan keaktifannya. Lihat ini."

Sang permaisuri mengeluarkan sebuah jam dari balik sihirnya. Sebuah (Pocket Watch) jam saku berada di tangan kanan sang Permaisuri. Dia meletakkan jam tersebut ke atas meja dan membiarkan yang lain melihatnya.

Has a Unique Magic That is None Other Than Tarot CardsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang