"Apa anda sudah merasa lebih baik sekarang?" tanya ku kepada wanita tersebut.
"Ya, lebih baik..." jawab wanita itu dengan lembut.
Kini kami sedang berteduh di bawah pohon Selmor sembari menghangatkan tubuh dengan api unggun yang ku buat.
Tenang saja, pohon ini tidak akan menyerang kembali karena harus mengisi ulang mana yang tersalur dari akar untuk membuat sihir ilusi kembali. Membutuhkan setidaknya seminggu untuk memulihkan kekuatan nya jadi aku tentu saja merasa tenang.
Pemandangan malam hari yang sangat indah...
"Bisa ceritakan kenapa anda bisa menghancurkan sihir ilusi pohon itu?" tanya wanita tersebut dengan penasaran.
Aku yang sedang menatap langit melirik sebentar wanita tersebut dan menghembuskan nafas pelan. Aku tersenyum hangat, "Sebelum itu, mari memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama ku Ran Snow, seorang mahasiswa akademi Nethearl di Kekaisaran Clathria ini."
Wanita tersebut mengerjapkan mata nya dengan pelan dan ekspresi nya bingung, "Akademi... Nethearl? Kekaisaran Clahtria? Aku tidak paham..."
"Ehh?" aku ikut mengerjapkan mata ku dengan ekspresi linglung.
Wanita tersebut menatap ke arah ku dengan sedikit memiringkan kepala nya.
"Ah... Anda tidak tahu? Lalu kenapa anda bisa berada di hutan ini sendirian?"
"Aku... bukan berasal dari tempat ini, tidak di mana pun. Aku... Tinggal jauh di sana," ucap nya sembari menatap ke langit.
Aku dibuat kebingungan oleh wanita itu. Tinggal jauh di langit? ... Tunggu. Aku melotot setelah mengerti ucapan wanita itu dan melihat ke arah nya.
"Anda... Seorang dewi?!"
.
.
.Flashback On.
Pov Ariadne.
Aku mengalunkan melodi indah di sela sela menyiram tanaman dan bunga yang berada di taman pribadi milik ku. Dengan penuh kelembutan, mengusap dengan hati hati seakan akan para tanaman itu bisa saja hancur hanya dengan sedikit kekerasan.
"Tumbuhlah dengan baik anak-anak," ucap ku tersenyum hangat.
Sebuah suara keras terdengar di seluruh penjuru alam atas.
"Panggilan kepada Dewi kesuburan, Ariadne."
Aku kebingungan karena panggilan tersebut atas nama ku. Dengan perlahan menaruh penyiram tanaman yang berada di tangan ku di meja.
Dengan keheranan aku membatin, 'Apa yang terjadi sampai ada panggilan atas nama ku?'
Kemudian aku terbang menuju kerajaan tempat dewa dan dewi teratas berada.
Setelah sampai di depan pintu masuk, seorang malaikat penjaga menuntun ku ke arah singgasana. Di sana sudah ada beberapa dewi yang berkumpul sembari menatap ku dengan pandangan tidak suka.
Setelah sampai di bawah singgasana, aku berlutut dan memberi hormat. "Ariadne, dewi kesuburan telah tiba."
Di singgasana itu hanya ada sang dewi tertinggi berada. Menatap ke arah ku dengan tatapan jijik.
Aku yang tidak mengerti situasi saat ini pun bertanya dengan hati-hati. "Ada hal apa yang membuat saya terpanggil?"
"Dia pelaku yang ingin mencelakai anda dewi..." ucap salah satu dewi yang berada di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Has a Unique Magic That is None Other Than Tarot Cards
FantasySeorang pria yang bertransmigrasi di dalam novel yang terakhir ia baca. Dunia dimana sihir adalah hal normal di sana. Terlahir kembali menjadi orang yang memiliki sihir unik, Kartu Tarot. Bagaimana jalan cerita pria yang bertransmigrasi di dunia ya...