Akhirnya... Akhirnya selama 4 hari digempur tanpa ampun oleh pria iblis berwujud manusia tampan itu, dia dapat beristirahat setelahnya!
Serius, pinggangnya serasa akan patah hanya dengan gerakan kecil saja. Benar-benar menyakitkan... Tapi nikmat di satu sisi- ekhem!
Ran memerah saat tiba-tiba membayangkan yang dia rasakan 4 hari yang lalu... Dengan cepat dia menggeleng, membuang pikiran kotornya yang mulai menari-nari di pikirannya. Itu pemikiran kotor dan memalukan!
Di hitung dari pertama kali dia mendarat di tempat ini, satu minggu sudah terlewatkan. Entah kenapa itu berlalu dengan lambat...
Kritt...
"Aku membawakan makanan..." ucap Luo Lingyi dengan lembut, membawa nampan berisikan sup ayam kampung dengan secangkir teh yang hangat.
Luo Lingyi mendekat ke arah ranjang yang berisikan Ran di atasnya, mendudukkan dirinya di samping ranjang, dia bertanya dengan khawatir. "Apa kamu sudah lebih baik?"
Ran menutup kedua matanya dan menghela nafasnya pelan, membuat Luo Lingyi merasa bersalah. Dia menaruh nampan makanan itu di meja yang berada di sebelah ranjang, menggenggam tangan kanan Ran. Dengan memelas dia berucap pelan, "Maafkan aku... Aku akan lebih menahan diri lain kali..."
'Lain kali matamu!' batin Ran dengan kesal. Ran mencoba untuk mengacuhkan pria tampan itu, berucap dengan acuh, "Aku lapar. Mana makanan ku?"
Luo Lingyi menampilkan ekspresi sedihnya, dia memajukan bibirnya beberapa senti dan mata berwarna merah darahnya berkaca-kaca. "Maafkan aku... Kumohon..."
Ran melirik Luo Lingyi sebentar, kemudian membuang mukanya ke arah berlawanan. 'Apa-apaan wajahnya yang lucu itu!? Ughh menggemaska- tidak. Tidak boleh tertipu dengan tampangnya, ingat bahwa dia yang menggempur mu selama 4 hari penuh, Ran!'
Lagi, Ran melirik ke arah Luo Lingyi. Pria itu masih dengan wajahnya yang cemberut lucu, menggenggam tangan kanan Ran dengan kuat, membuat Ran semakin tidak tahan untuk memaafkan pria tampan itu.
"Aku tidak tahan lagi! Hentikan ekspresi mu itu, aku memaafkan mu- Aku benar-benar memaafkan mu!" ucap Ran dengan malu.
Wajah Luo Lingyi langsung cerah saat pemuda cantik di depannya berkata bahwa dia memaafkannya. Dia tersenyum senang sampai matanya ikut tersenyum. "Terimakasih!"
Ran hanya membuang mukanya yang sudah memerah padam. Luo Lingyi terkekeh pelan dengan aksi malu-malu pemuda tersebut.
Dia mengambil mangkuk berisikan sup ayam kampung yang dia buat dan mengambil satu sendok sup itu, mengarahkannya kearah Ran. "Makanlah, aku akan menyuapi mu..."
Ran dengan kaku menghadapkan wajahnya ke arah pria tersebut. Membuka mulutnya sedikit lebar, sesendok sup hangat masuk ke dalam mulutnya. Itu terasa sangat lezat dan hangat!
Di sini Ran baru mengetahui fakta bahwa Luo Lingyi ternyata bisa memasak- bahkan masakannya itu sangat lezat! Tidak di sangka ternyata pria ini tidak hanya kuat dan hebat, namun bisa memasak juga...
Beberapa saat, Ran memakan makanannya dengan nikmat, apalagi di suapi, tentu saja dia tidak perlu membuang-buang tenaga untuk menggerakkan tangannya.
Akhirnya sup itu habis, Ran juga sudah merasa kenyang. Luo Lingyi memberikan secangkir air dan Ran meminumnya dengan perlahan.
Setelah air itu habis, dia mengembalikan cangkir tersebut. Luo Lingyi menerimanya dan menaruh cangkir kosong itu di atas nampan makanan.
Karena hari masih pagi dan dia sudah kenyang, Ran memilih untuk melanjutkan tidurnya yang kurang puas. Luo Lingyi membantu Ran merebahkan tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Has a Unique Magic That is None Other Than Tarot Cards
خيال (فانتازيا)Seorang pria yang bertransmigrasi di dalam novel yang terakhir ia baca. Dunia dimana sihir adalah hal normal di sana. Terlahir kembali menjadi orang yang memiliki sihir unik, Kartu Tarot. Bagaimana jalan cerita pria yang bertransmigrasi di dunia ya...