"Kamu serius?" tanya paman Roy masih tak percaya dengan ucapan ku.
"Serahkan saja pada ku, paman."
Sebelumnya aku bilang kepada paman Roy bahwa aku bisa menyingkirkan kutukan yang berada di tubuh kakek, namun paman Roy tidak mempercayai ku begitu saja dan bertanya bagaimana cara nya.
Aku malas menjelaskan bagaimana cara ku untuk menyembuhkan kakek pun menyuruhnya untuk mengikuti ku ke kamar kakek.
"Kamu benar-benar yakin?" lagi dan lagi paman Roy menanyakan pertanyaan tersebut.
Aku menghiraukan pertanyaan paman Roy dan menyeret kursi yang berada di pinggir ruangan ke arah pinggir ranjang tempat kakek berbaring, lalu menduduki nya.
Aku mengulurkan tangan kanan ku ke arah depan dan menyalurkan mana ke dalamnya. Kemudian sebuah kartu muncul dan melayang di tangan kanan ku.
"[The Hierophant] on."
Cahaya menyinari tubuh ku, membuat paman Roy memejamkan matanya dengan erat karena cahaya tersebut yang cukup silau.
Setelah cahaya tersebut menghilang, aku membuka mata ku perlahan. Mata ku yang awalnya berwarna sapphire kini berubah warna menjadi emas.
Paman Roy yang melihat mata ku melotot dengan muka terkejut nya.
Aku berucap dengan sinis, "Paman, mata mu bisa lepas dari tempatnya jika kamu melotot seperti itu."
Pakan Roy kemudian menetralkan wajahnya dari keterkejutan, menatap ku dengan sebal, "Bocah kurang ajar."
Aku tertawa kecil mendengarnya. Kemudian mengalihkan perhatian ku ke arah ranjang yang berada di depan ku dengan cermat.
Aku dengan perlahan mengangkat tangan kanan kakek ke dalam genggaman kedua tangan ku. Memejamkan kedua mata ku secara perlahan dan berucap dengan pelan sihir yang ku ketahui dari Lyn. "Blessing Curse."
Sebuah cahaya putih kekuningan keluar dari kedua tangan ku dan cahaya tersebut mengelilingi seluruh tubuh sang kakek yang terbaring di ranjang.
Paman Roy kembali terkejut dengan apa yang ia lihat di matanya.
"Paman... Tolong tahan kakek..." ucap ku lirih. Kini mana ku terkuras dengan cepat karena belum terbiasa dengan sihir yang ku gunakan.
Paman Roy pun menghampiri sisi lain dari ranjang tersebut dan memegangi kakek yang mulai memberontak.
Suara rintihan kesakitan terdengar, "Akhh... Ughh..."
Paman Roy yang mendengar rintihan tersebut merasa merinding dan sedikit takut. Apakah itu sangat sakit?
Aku terus-menerus menyalurkan sihir ku ke dalam tubuh kakek. Dan kakek terus-menerus memberontak.
"Uhuk!" aku mengeluarkan darah dari mulut ku.
Paman Roy yang melihat itu berucap dengan lirih, "Jangan memaksakan dirimu..."
Aku tak mengidahkan ucapan paman Roy dan tetap memfokuskan diri ku untuk menyalurkan mana.
Setelah beberapa menit kemudian, tubuh sang kakek sudah tidak memberontak lagi dan kutukan kuno yang berada di dadanya mulai menghilang.
Aku tersenyum tipis melihat nya dan tak lama, seluruh pandangan ku mulai menggelap.
.
.
.Alam bawah sadar.
Dimana aku...? Ini bukan tempat alam bawah sadar ku berada.
Aku melihat sekeliling, hanya ada kegelapan di sana. Melihat ke bawah, hanya ada genangan air saja di sana.
Dengan bermodalkan sedikit cahaya, aku menulusuri tempat ini dengan hati-hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/372123415-288-k789968.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Has a Unique Magic That is None Other Than Tarot Cards
FantasySeorang pria yang bertransmigrasi di dalam novel yang terakhir ia baca. Dunia dimana sihir adalah hal normal di sana. Terlahir kembali menjadi orang yang memiliki sihir unik, Kartu Tarot. Bagaimana jalan cerita pria yang bertransmigrasi di dunia ya...