"Nah disini tempat penginapan kita, ayo masuk."
"Ya."
Kring...
Paman Roy dan Ran pergi menuju bartender di sana.
"Kalian butuh kamar?" tanya bartender tersebut.
"Tidak, kami sudah memesan nya kemarin, kami ingin langsung menempatinya."
"Ah begitu, atas nama siapa? aku akan mencari dokumen nya."
"Roy Arrey."
Sang bartender yang mendengar nama tersebut mulai mencari nama tersebut di buku dokumen.
"Ketemu, kamar nomor 21 dan 22. Ini kunci nya."
"Ya, terimakasih."
Setelah urusan dengan bartender selesai, mereka pun pergi menuju kamar masing-masing.
"Ah iya Ran, aku akan bertemu dengan seseorang nanti, kau juga ikutlah."
"Baiklah."
.
.
.Sesampainya di kamar penginapan, Ran melemparkan dirinya ke ranjang.
"Huh.... melelahkan sekali menaiki kereta kuda... dan juga memabukkan... "
"Mau bagaimanapun aku dulu terlahir di tahun yang sudah maju dan tidak memiliki sihir...."
"Sebaiknya aku mandi terlebih dahulu, lalu tidur sebentar dan menemui paman Roy."
Ran pun berdiri dari tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi yang di sudah disediakan.
.
.
."Memang kita akan menemukan siapa paman?" tanya Ran jenuh.
Hey bagaimana tidak jenuh, mereka sudah berada tempat makan 2 jam yang lalu dan tidak melihat tanda-tanda bahwa orang yang di tunggu akan datang.
Yang Ran inginkan adalah berjalan jalan di ibu kota, bukan malah diam di tempat menunggu seseorang yang bahkan tidak ia ketahui.
"Tunggu sebentar lagi, dia akan datang."
Ran hanya memutar bola matanya.
Mereka pun kembali menunggu.
Setelah beberapa menit, akhir nya orang yang di tunggu datang.
"Maaf, apakah aku membuat kalian menunggu," ucap seorang wanita yang tengah menggandeng anak kecil.
"Sayang ku, akhirnya aku bisa melihat mu," ucap paman Roy dengan nada sedih yang di buat buat.
"Hahaha, aku juga merindukanmu suami ku, Bella juga merindukanmu, iyakan sayang?"
"Huum, Eya lindu yayah," balas cadel anak yang bernama Bella.
Mereka pun akhirnya melepas rindu mereka masing-masing dan melupakan keberadaan Ran.
'Pantas saja paman terus menunggu dan tidak mengeluh padahal dia adalah orang yang tidak sabaran, ternyata untuk bertemu keluarganya.'
Ran hanya melihat mereka tanpa ada niatan untuk mengganggu.
Bella yang pertama menyadari keberadaan Ran pun bertanya kepada sang Ayah, " Yayah ciapa yang dicana?"
Roy yang sadar maksud dari pertanyaan anak nya langsung memperkenalkan Ran kepada sang istri dan anak.
"Ohh benar, ini Ran, cucu nya paman Wein."
Sang istri yang mendengar nama Wein langsung tersenyum senang.
"Jadi ini adalah anak yang selalu kau bicarakan ya, halo sayang namaku Melly Arrey, aku adalah istri dari orang di sampingmu dan yang kecil ini adalah Bella Arrey, anak ku."
![](https://img.wattpad.com/cover/372123415-288-k789968.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Has a Unique Magic That is None Other Than Tarot Cards
FantasySeorang pria yang bertransmigrasi di dalam novel yang terakhir ia baca. Dunia dimana sihir adalah hal normal di sana. Terlahir kembali menjadi orang yang memiliki sihir unik, Kartu Tarot. Bagaimana jalan cerita pria yang bertransmigrasi di dunia ya...