Bagian 30

644 38 1
                                    

Asal Istri dan keluargaku tidak boleh tahu 30

“Eh, iya, Pak,” jawabku setengah terkejut. Bukan tanpa alasan mengapa aku terkejut. Wajahnya tidak asing. Aku sering bertemu pria ini karena anaknya Rama, adalah teman dari anakku.

“Waw sungguh kejutan yang menyenangkan, jika wanita yang di depan saya, adalah ibu si kembar,” sahutnya serius lalu seketika senyumnya menguar. Aku jujur merasa tidak enak dengan situasi yang sangat membingungkan ini. Jadi, sepupu dr.Fadly adalah ayahnya Rama, teman main Gunda, si tetangga apartemen. Kenapa aku merasa hidupku penuh kerumitan?

“I..iya, Pak. Itu benar saya,” sahutku gugup.

“Kenapa tidak bilang kalau dia tetanggaku, Fad? Waktu itu kamu sempat maen ke unitku juga, kan?”

“Ya, aku pikir unit kaliankan juga  beda, kecil kemungkin bisa kenal, mana tahu kalau  ternyata kenalan,”jawab dr, fadly cuek. Hah, dasar pria batu. Tingkat kepekaannya memang dibawah nol derajat celcius. Minus.

“I see, jadi kerjaan kita akan mudah, setidaknya orang yang bakal Kerjasama denganku Sebagian adalah orang-orang yang kukenal, dan yang lain boleh perkenalkan diri singkat aja, biar kita mulai meeting terbatas, jadi tidak buang-buang waktu.”

Awalnya kami hanya bertujuh, lalu ada dua staf yang lapangan yang dipanggil Pak Pria yang lebih paham kondisi kantor cabang di Kalimantan yang rencananya akan menjadi tempat pendirian klinik Kesehatan kedua setelah di kantor pusat.

Sebenarnya pendirian klinik adalah perkara susah jika sumberdaya minim, namun beda hal jika sumberdaya telah tersedia tumpah ruah seperti ini. Kurasa aku bagai memiliki semangat kerja tanpa batas saat mengetahui beberapa saranku soal penanggulangan resiko kecelakaan kerja menjadi program prioritas bulananu bagi seluruh karyawan PT.GAW.

Kedepannya yang Pak Pria inginkan, kesehatan dan keselamatan kerja bisa menjadi urgensi. Dia sangat tidak ingin perusahaannya punya masalah dalam hal Kesehatan dan keselamatan kerja, oleh karena itu dalam beberapa bulan kedepan tim ini akan membuatkan skema penyuluhan terstruktur pada semua semua karyawan tanpa kecuali.

Dalam era industri seperti sekarang ini, hampir semua orang paham pentingnya Keselamatan dalam bekerja, tahu jika sehat adalah kebutuhan utama. Tapi tidak semua paham bagaimana melakukan pencegahannya serta pada saat apa dan kapan pencegahan itu bisa dilakukan. Apalagi jika itu berkaitan dengan para pekerja tambang di Kalimantan. Jika melihat ada beberapa kasus penyakit kulit yang di derita para pekerja, besar kemungkinan mereka mengabaikan keselamatan mereka dalam bekerja, tentu jika dibiarkan ini akan menjadi preseden buruk bagi citra perusahaan.

Hal seperti ini hanya akan mengganggu jalannya program serta produksi. Wajar jika ini menjadi pertimbangan serius pembukaan klinik perusahaan. Selama mendengar cara pak Pria dan dr. Fadly menerangkan serta menjelaskan. Kurasa sedikit demi sedikit bisa membiasakan diri nantinya. Dalam tim ini selain dr.fadly dan aku, ada Geri, Naga, Yuri, Munja, Tami juga Hilal. Dua nama terakhir adalah orang lapangan yang nantinya akan sering kami mintai keterangan, bantuan serta arahan.

Rencananya saat klinik berfungsi beberapa minggu lagi, kami akan memberikan penyuluhan serta monitoring terhadap seluruh karyawan yang bertugas di lapangan secara bergilir. Semua materi dan item yang akan dilakukan kedepannya telah  ada dalam pikiranku tinggal gimana eksekusi di lapangan nantinya.

LUKA HATI DITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang