Chapter 69

87 10 3
                                    

Jaemin duduk dengan para tamu pesta pengantin di meja utama di bawah lampu-lampu gantung yang bercahaya. Dia tidak bisa percaya betapa indah semuanya mulai dari pengaturan bunga hingga patung-patung es. Keluarga Seungmin dan Bangchan benar-benar total untuk acara resepsi ini.

Setelah mengosongkan piringnya, Jeno memperhatikan Jaemin yang bermain dengan makanannya. ❝Jisung akan kelaparan jika kau tidak makan,❞ kata Jeno sambil mengelap mulutnya dengan serbet.

❝Aku akan makan setelah selesai bernyanyi. Hal terakhir yang kuinginkan adalah muntah karena gugup di hari penting Seungmin dan Bangchan.❞ Melihat pandangan skeptis Jeno, dia menambahkan, ❝aku janji segera setelah selesai, aku akan makan semua, termasuk beberapa potong kue pengantin!❞

Jeno menyesap sampanyenya sebelum menganggukkan persetujuannya. ❝Kapan kau tampil?❞

❝Setelah pidato.❞

❝Itu tidak terlalu lama.❞

❝Sepertinya lebih cepat dari perkiraanku,❞ balasnya, menunjuk ke arah adik Bangchan dan Best Man yang berdiri dengan memegang mic di tangannya.

Sementara Lucas berbicara, Jaemin memperhatikan kalau Jeno, bukan dirinya, yang bergerak-gerak gelisah di kursinya. Beberapa kali tangannya bergerak dari paha ke arah saku jasnya. Saat Jaemin memandangnya dengan bertanya-tanya, Jeno berkata, ❝maaf.❞

Setelah Lucas selesai berpidato diiringi tepuk tangan yang meriah, Hannah mengambil mic dengan tangan gemetar. Dengan mata yang berkaca-kaca, dia mulai berbicara tentang kakaknya. Tidak butuh waktu lama sebelum semua orang mulai menangis, termasuk Jaemin.

Setelah pembawa acara mengambil mic dari Hannah, Jaemin merasa kupu-kupu di perutnya mulai berubah menjadi bebatuan. Sekali lagi, Jeno menjadi gelisah di kursinya. ❝Jangan bilang kalau kau gugup karena aku?❞ Bisik Jaemin di telinganya.

❝Oh, um... ya, aku rasa aku tertular rasa gugupmu atau semacamnya,❞ gumamnya.

❝Dan sekarang waktunya dansa pertama bagi kedua pengantin sebagai sepasang suami.❞

Jaemin mengernyit. ❝Itu sinyal untukku.❞

Jeno menyeringai. ❝Tunjukkan pada mereka, babe.❞

❝Terima kasih banyak,❞ gumamnya.

Tanpa dilihat orang lain, Jeno mengulurkan tangan dan memukul pantat Jaemin. Tindakan main-mainnya membuat rasa gugup Jaemin berkurang.

Pertama kalinya Seungmin mendengar Jaemin bernyanyi di kedai kopi favorit mereka, dia bersumpah kalau suara Jaemin mirip dengan penyanyi favoritnya, salah satu boyband. Jadi sudah bisa ditebak kalau Seungmin ingin Jaemin menyanyikan Like Just We Met untuk dansa pertamanya dengan Bangchan. Itu juga salah satu lagu favorit Jaemin.

Dengan percaya diri Jaemin memegang mic dan menatap ke arah para tamu. ❝Tujuh tahun yang lalu mantan tunanganku berkata, ❛Hei, aku rasa kau akan menyukai pacar teman sekamarku. Dia benar-benar manis, tapi lebih dari itu, dia juga benar-benar gila dan lucu!❜

Jaemin tersenyum sementara para tamu tertawa. ❝Aku tahu pertama kali bertemu dengan Seungmin kalau ucapan Daniel benar, dan kami akan menjadi sahabat. Aku juga menyayangi Bangchan. Aku benar-benar beruntung bisa memanggilnya sahabatku selama bertahun-tahun ini, dan dia dan Bangchan sudah menjadi bagian hidupku dalam saat senang dan susah.❞ Jaemin melihat mata Seungmin yang berkaca-kaca. ❝Tidak ada kata-kata yang bisa mewakili betapa bahagianya aku untuk mereka saat mereka memulai kehidupan baru sebagai sepasang suami. Aku berharap dan berdoa agar Tuhan memberkati dan selalu menghujani mereka dengan hari-hari yang menyenangkan.❞

Band mulai memainkan nada-nada pertama dari lagu dan Jaemin mulai bernyanyi. Dia mencurahkan hati dan jiwanya ke dalam lagu tersebut, dan ketika dia menyelesaikan nada terakhir, dia tahu kalau dia berhasil.

𝐉𝐉 [𝟏] 𝐖𝐎𝐔𝐋𝐃 𝐔 𝐁𝐄 𝐌𝐈𝐍𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang