Saat Doyoung dan band sepupunya menyelaraskan dengan sempurna lirik lagu dansa pertamanya, Jaemin terayun di lengan Jeno. Menatap ke arah kanopi lampu yang berkerlap-kerlip, dia tak bisa percaya bagaimana Karina dan timnya mengubah lumbung menjadi negeri ajaib musim dingin. Ini sangat menakjubkan, dan dia tak bisa berhenti mendesah dalam kepuasan betapa semuanya menjadi sangat sempurna.
Bekerja dengan jadwal mereka yang ketat bukanlah hal yang mudah, namun Granny, beserta bibi dan sepupunya, telah menyediakan makanan yang lebih baik daripada perusahaan katering yang ada. Hanya dengan pikiran akan lezatnya BBQ yang baru disantapnya mengirim sendawa kecil keluar dari bibirnya. Dengan matanya yang berkedip geli, Jeno menunduk ke arahnya.
❝Maaf?❞ intipnya.
❝Makan sedikit terlalu banyak?❞
❝Mungkin.❞
❝Itu bagus.❞
❝Benar?❞
❝Ya. Semuanya bagus. Well, lagu ini mungkin akan sedikit lebih baik.❞ Jeno mengerutkan hidungnya. ❝Bagaimana mungkin aku membiarkanmu membujukku menjadi John Denver untuk dansa pertama kita sebagai suami-istri?❞
❝For You lagu yang indah. Apakah kau tak pernah sekalipun mendengarkan liriknya? Itu tentang bagaimana sisa hidupku hanyalah untukmu dan untukmu seorang!❞
Jeno nyengir akan kekesalan Jaemin. ❝Kau benar. Ini adalah lagu yang indah. Dan Doyoung hyung berhasil memainkannya. Tapi tetap saja...❞
❝Dan apa yang akan kau pilihkan?❞ Jaemin bertanya bersamaan dengan nada terakhir lagu selesai dimainkan.
Sebelum Jaemin bisa mendesaknya lagi, Doyoung menginterupsi pikirannya. ❝Lagu berikut dari kami merupakan pilihan khusus dari Jeno. Dia ingin Jaemin tahu betapa besar lirik lagu ini berarti untuknya dan hubungan mereka. Jadi Jaem, ini dia You Save Me.❞
Jaemin tersentak saat dia berpaling dari Doyoung ke Jeno. Seringai sombong andalannya terpasang di bibirnya. ❝Kau benar-benar melakukannya?❞ tanyanya saat Doyoung mulai menyanyikan lagu klasik Kenny Chesney.
❝Ya, aku melakukannya.❞
Saat Jaemin masih terpaku di pelukannya, dia meresapi lirik akrab yang bergema di benaknya. Dia merasakan napas Jeno menghangatkan pipinya. ❝Dan kenyataannya adalah, Jaem. Kaulah penyelamatku. Aku masih akan hilang jika kau tak datang di hidupku, dan aku bersyukur pada Tuhan karena kau memberikan aku satu kesempatan lagi untuk membuktikan betapa rindunya jiwaku akan dirimu. Takkan ada yang lain untukku lagi di dunia ini.❞
Air mata menggenang di matanya saat dia mengangkat dagunya untuk menatapnya. Rahangnya mengetat penuh tekad. ❝Aku serius, Jaem.❞
❝Kau menyelamatkanku juga,❞ bisiknya.
Dia menciumnya lembut sebelum menekan wajahnya ke pipinya. ❝Jika kau mengatakan padaku tahun kemarin aku akan menjadi seorang pria yang sudah menikah dengan seorang anak yang akan lahir, aku akan tertawa terbahak-bahak dan mengatakan kau gila,❞ lirihnya. Ketika Jaemin menegang, Jeno menarik diri dan tersenyum. ❝Boy, akulah si orang gila itu.❞
Jaemin membalas senyumnya. ❝Aku juga akan melakukan hal yang sama jika seseorang menyebutku aku tidak hanya akan menikah tapi juga hamil anak dari pria yang menabrakku saat Pesta Natal.❞
Jeno tertawa. ❝Takdir mempunyai cara yang lucu untuk menyelesaikan hal ini, bukan?❞
❝Ya, itu benar.❞
Dia mengetatkan pelukan di badan Jaemin saat lagu menjelang habis. ❝Jadi, mengapa kita tidak bergegas menyelesaikan hal ini dan memotong kuenya, lalu kita bisa pergi dari sini dan memulai bulan madu kita?❞
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 𝐉𝐉 [𝟏] 𝐖𝐎𝐔𝐋𝐃 𝐔 𝐁𝐄 𝐌𝐈𝐍𝐄
Fanfictionㅤㅤㅤㅤ♡· ᗯOᑌᒪᗪ YOᑌ ᗷE ᗰIᑎE ·♡ㅤㅤㅤ Setelah putus dengan FWB terakhirnya, hal yang Lee Jeno tidak inginkan adalah pertanyaan menjengkelkan dari keluarga besarnya tentang status bujangannya itu. C'mon, jangankan menikah, mempunyai kekasih saja ia tidak in...