Dari sekian banyak hal gila yang pernah dilakukannya hingga nyaris mempertaruhkan nyawa. Baru kali ini, Bible kembali mempertanyakan keputusannya sendiri hingga sakit kepala.
Mengapa? Bagaimana bisa? Bagi seseorang yang membenci terik matahari juga samudera lepas tanpa batas malah berakhir untuk menyembunyikan diri di salah satu negara kepulauan beriklim tropis bernama Hokuokalani.
Oke, ia tidak akan komplain dengan deretan hidangan laut segar yang menggugah selera dan juga barisan wanita berbikini yang dengan santai berjemur setengah telanjang di pantai. Ataupun dengan puluhan gelas bir dan minuman bersoda yang bisa ia teguk kapanpun ia ingin. Ia juga tidak perlu repot mengukur kadar otot dan lemak sekaligus menimbang berat badannya setiap hari. Plus tak banyak orang yang mengenalinya jadi dia benar-benar bisa menikmati waktu berliburnya.
Tapi, tetap saja. Kenapa Bible Wichapas Sumettikul? K E N A P A?
"Apanya yang kenapa?"
"Maksudmu?"
"Kau?"
"Memangnya kenapa denganku?"
"Aissshhh!!" Barcode menggerutu disertai delikan sebal. "Kau terus-terusan bergumam kenapa, kenapa, kenapa sedari tadi. Sangat mengganggu tau. Jadi, aku bertanya kalau-kalau kau kerasukan sesuatu sejak mengunjungi Mauna'pale."
Untuk seseorang yang membenci air karena -meski memalukan untuk diakui- tidak bisa berenang, tentu tidak mungkin bagi Bible untuk melakukan kegiatan seperti menyelam ataupun berselancar. Untungnya Film Thanapat –anak pemilik penginapan Ku'uaki- menyarankan Bible untuk melakukan tur mengelilingi Hokuokalani.
Dengan cakupan luas hingga 26.000 km² dan ratusan pulau –dengan empat pulau utama- yang membentang dari timur laut hingga barat daya. Hokuokalani nyatanya tak hanya dikelilingi samudera namun juga gunung berapi yang beberapa di antaranya masih aktif hingga kini. Jadi, mendaki adalah satu-satunya alternatif yang menarik dibanding memelototi para fauna di Mokupapa atau Lahaina.
Jentikan jari Barcode di depan wajah Bible membuat pria itu menoleh dan langsung bertatapan dengan iris morion yang dipenuhi kecurigaan.
"Apa yang kau lakukan dua jam yang lalu?"
"Mandi."
"Empat jam yang lalu?"
"Dalam perjalanan turun dari Mauna'pale."
"Apa kau merasakan rasa dingin yang tidak wajar?"
"Sebaliknya, aku malah merasa gerah."
"Ehh... Benarkah?"
Telunjuk Bible mendorong dahi Barcode. "Itu karena kau terlalu dekat dengan wajahku. Bukankah sudah kuperingatkan untuk menjaga jarak setidaknya satu meter?"
Bersabar Barcode! Bersabar! Tahan emosimu untuk tidak menenggelamkan pria brengsek ini ke laut!!
"Tugasku adalah menjagamu, jadi melihat kau yang bertindak cukup aneh sungguh membuatku bersyukur, engg... Maksudku was-was." Remaja itu buru-buru meralat ucapannya ketika sebelah alis Bible naik ke atas. Efek dari peran Vegas yang belum sepenuhnya sirna membuat raut Bible lima kali lipat lebih menyeramkan dari biasanya. "Serius, aku mencemaskanmu karena sejarah di tempat itu cukup buruk."
Meskipun Mauna'pale yang berada di pulau Lua Alamea masih termasuk gunung berapi aktif, namun erupsi lavanya sangat cair dan miskin silika. Letusannya pun cenderung tidak eksplosif sehingga pendakian masih diijinkan dengan bimbingan pemandu.
"Kau hanya mencari alasan, Iblis kecil."
"Tidak. Sama sekali tidak." Gelengnya kuat-kuat. "Kau tau mengapa pemerintah Hokuokalani menetapkan pulau itu sebagai cagar alam? Itu karena saat perang dunia berkecamuk, Lua Alamea digunakan sebagai basis pertahanan, jadi bisa kau bayangkan berapa banyak korban yang berjatuhan di sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Star in the Water | JESBIBLE
FanfictionKetika pemuda yang selalu dikuntit maut itu akhirnya bertemu dengan seseorang yang dinaungi oleh cahaya, bagaimanakah jalinan takdir yang akan tercipta ditengah kematian yang mengelilingi? ---------------------------------------------------------- L...