"TUNGGU SEBENTAR, DETEKTIF!!"
Seruan Makani menghentikan langkah keempat pria berbeda sifat yang sedang berjalan menuju parkiran. Mereka dengan sopan menunggu sang petugas wanita itu berlari kecil menghampiri.
"Apakah anda akan membawanya? Maaf sekali, Detektif tapi anda tidak diperkenankan."
"Aku perlu alasan untuk itu, Kadet."
"Meskipun status tersangka telah dicabut namun Tuan Wichapas Sumettikul masih berada di bawah pengawasan Dinas Keselamatan Umum Ewa-Lani sampai 72 jam kedepan." Mata cokelatnya menatap Jes dan Bible bergantian. "Anda tidak diperkenankan keluar dari Ewa-Lani selama waktu yang disebutkan dan segala tindak tanduk anda akan kami pantau. Jika dalam kurun waktu yang disebutkan terdapat hal mencurigakan atau terindikasi demikan, kami memiliki hak penuh untuk langsung menangkap anda tanpa surat perintah."
"Aku tidak pernah mendengar hal semacam itu, Kadet."
"Regulasi nomor 8 tahun 1988 tentang hukum acara pidana Hokuokalani menyebutkannya dengan jelas, Detektif Jespipat."
"Tunggu, jadi maksudnya aku tetap harus tidur di dalam sel meskipun sudah dinyatakan tidak bersalah?"
Anggukan Makani membuat Bible berdecak seraya menendang udara kosong –atau- setidaknya terlihat seperti itu bagi orang lain yang tak memiliki kelebihan untuk melihat Barcode, membuat remaja itu langsung bersungut-sungut.
"Oh, bagus sekali. Sungguh peraturan yang hebat." Sejujurnya dibanding marah, Bible lebih merasa lelah dan lapar. Drama penangkapan hingga interogasi yang dilaluinya benar-benar menguras mental yang tentu berdampak juga pada fisiknya.
Film mencuri-curi pandang takut, hatinya dipenuhi penyesalan atas hal yang menimpa tamunya saat ini. Benar kata Ayahnya, Ewa-Lani bukanlah tempat yang ramah untuk dikunjungi terutama bagi pendatang asing.
"Tak adakah cara lain, Makani?" Jam yang tanpa sengaja menangkap gelagat anak pemilik penginapan Ku'uaki itu terdorong untuk membantu. "Bahkan rekaman DVR sangat jelas menangkap Tuan Bible dan Film yang berada di tempat pengisian bahan bakar saat waktu Maretta diperkirakan menghilang."
"Selagi ada kesempatan dan keterlibatan orang lain, alibi dan bukti bisa dipalsukan, Detektif Jam."
"Kau menuduh kami berkomplot?"
"Tidakkah anda dilatih untuk tidak mempercayai pendatang sekalipun mereka menyodorkan lencana di depan hidung, Detektif?"
"Tapi –"
"Apa yang anda inginkan sebenarnya, Kadet?" Pertanyaan Jes memotong protes yang akan dilayangkan Jam.
"Apa maksud anda, Detektif?"
"Rokok dan produk tembakau."
"Saya benar-benar tidak mengerti."
"Regulasi nomor 8 tahun 1988, Kadet."
Makani terbelalak, tak menyangka kalau pria di depannya mampu mencium kebohongannya dengan cepat.
"Anda melupakan satu hal. Bagi seorang Kapten Mile yang memiliki integritas tinggi, meloloskan tersangka dengan mudah bukanlah sifat alaminya terkecuali ia benar-benar yakin telah menangkap orang yang salah."
"Saya... Maksudku..."
"Terima kasih karena telah menyita beberapa menitku yang berharga, Kadet. Sekarang bisakah kami pergi?"
Kebungkaman petugas wanita tersebut sudah cukup diasumsikan sebagai iya bagi Jes. Jadi, pria yang selalu mengenakan kaos lengan panjang itu berbalik pergi diikuti tiga orang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Star in the Water | JESBIBLE
FanfictionKetika pemuda yang selalu dikuntit maut itu akhirnya bertemu dengan seseorang yang dinaungi oleh cahaya, bagaimanakah jalinan takdir yang akan tercipta ditengah kematian yang mengelilingi? ---------------------------------------------------------- L...