45. Pemuda yang Dibuntuti Kematian IV

285 55 9
                                    

Achernar.

Achernar.

Kumohon, bawa kembali putraku!

Wajah menyelidik Jes adalah hal pertama yang terekam dalam retina Bible saat pemuda itu akhirnya terbangun dari mimpi buruk yang tak berkesudahan. Sialnya, rasa nyeri yang luar biasa langsung mengambil alih terutama di bagian dada membuat napas Bible tersengal ibarat seseorang baru saja melakukan teknik resusitasi yang salah dan mengakibatkan tulang sternum si Aktor retak.

"Hei, tenanglah! Tenang, Bible. Kau aman sekarang, kau aman."

Aroma peppermint yang tercium saat Jes menariknya ke pelukan ditambah usapan lembut pada punggung juga bisikan yang menentramkan sedikit banyak mulai menetralkan irama jantung Bible. Bahkan, tubuh yang semula bergetar hebat kini berangsur rileks.

"Ini minumlah dulu!" 

Jes menyodorkan gelas berisi cairan cokelat keemasan yang langsung disemburkan Bible sesaat setelah minuman tersebut mengalir ke tenggorokan.

"Uhuk... Uhuk... Apa yang kau uhuk...?"

"Wiski."

"Ap... Uhuk... kau gil... Uhuk!"

"Sudah lebih baik?" 

Pertanyaan Jes membuat Bible mendongak. Untuk kali pertama, andradite di hadapannya tak lagi terlihat seperti dasar gua justru sebaliknya bersinar bagaikan planet Jupiter.  

"Kenapa kau gemar sekali berteman dengan cedera?" Ibu jari si Detektif menyeka sisa genangan yang berkumpul di pelupuk Bible lalu turun ke luka yang tertoreh di labium inferius oris si Aktor. Besar kemungkinan, saking tak tertahankannya rasa sakit yang mendera, pemuda berambut hitam itu tanpa sadar telah menggigit bibirnya kuat-kuat. "Tapi setidaknya, aku bersyukur masih bisa membawamu kembali, Wichapas Sumettikul." 

"Apa yang terjadi?"

"Kau tidak mengingatnya la-"

"Bagaimana caramu membunuh kematian?" 

Sepasang onxy yang bersungguh-sungguh menatap Jes membuat si Detektif menghela napas panjang. "Panjang ceritanya namun satu hal yang pasti aku memiliki senjata yang mampu menghalaunya untuk beberapa saat."

Colt revolver antik yang dipenuhi relik memenuhi memori Bible.

"Jadi maksudmu dia akan kembali membuntuti?"

"Selalu."

"Lalu, bagaimana dengan Barcode?"

Untuk sedetik, kening Jes bertaut. "Apa kau sedang membicarakan tentang makhluk yang mengikutimu?"

"Bukankah selama ini kau sudah melihatnya? Kau bahkan berkali-kali menangkap basah kami."

Tapi, si Detektif menggeleng. "Aku hanya merasakan ada hawa ganjil yang selalu bergerak di sekitarmu. Jadi, ketika mendadak saja dia tidak terdeteksi, aku langsung menyadari bahwa ia pasti telah meminjam ragamu tanpa izin. Dan kekhawatiranku terbukti, dia melemparmu ke dalam bahaya."

Entah dengan alasan apa, raut cemas bercampur geram Jes membangkitkan gemuruh kepuasan di dalam diri Bible seolah ia baru saja memenangkan medali emas Olimpiade. Susah payah ia menahan senyum yang mulai merangkak naik ke bibir.

Star in the Water | JESBIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang