23. Langkah-langkah kecil

289 58 17
                                    

Dahulu, ketika Bible membaca ataupun mendengar berita tentang pelecehan seksual, ia akan selalu bertanya-tanya dan cenderung menyalahkan, mengapa tidak ada dari mereka yang melawan terlebih jika korbannya adalah orang dewasa? Namun setelah mengalaminya sendiri, ia kini paham alasan kebanyakan korban pelecehan seksual tidak langsung bereaksi saat tindakan itu terjadi.

Otak dan tubuh tidak saling singkron seakan salah satunya menderita korsleting.

JADI, PERSETAN DENGAN CELAKA!!

Pokoknya, Bible bersumpah untuk tidak lagi berada dalam radius yang sama dengan Jes meski dalam keadaan terdesak sekalipun. Bahkan saking traumanya, dia memilih untuk tidur di hammock meski artinya sama dengan menggelar jamuan bagi gerombolan nyamuk di teras. Masih lebih baik mendonorkan darah ketimbang digerayangi di atas ranjang.

SIALAN!!

Sekujur tubuhnya langsung bergidik kala memorinya kembali memutar kejadian barusan. Jantungnya bahkan seolah jatuh ke perut. Meskipun harus diakui kalau sentuhan Jes tidak terasa membakar namun rasanya malah berkali-kali lipat lebih buruk dibanding saat Barcode menembusnya.

Bicara soal si Iblis kecil, dimana dia sekarang?

Lihat saja, sampai si sumber masalah berani menampakkan diri bahkan hanya seujung kuku, Bible benar-benar tak akan menahan diri untuk memberinya pelajaran. Sepertinya sudah saatnya dia tekun mencari tau cara membatalkan perjanjian konyol mereka.

Arrrggghhhh!! Ada apa dengan hidupku belakangan ini sebenarnya?

Bible berkali-kali meninju udara, meluapkan kekesalan sembari merutuki keapesan. Tak menyadari bahwa purnama penuh telah menyinari langit malam Ewa-lani, bahwa angin tak lagi meniup tengkuk maupun menyisir helai rambutnya, bahwa tak ada lagi gerisik pepohonan maupun debur ombak.

Sunyi.

Senyap.

Seolah dunia dan waktu berhenti berputar.

Lalu, campuran wangi rempah dan akar alang-alang memenuhi penciuman. Begitu kuat hingga membuat Bible mengantuk. Rasa lelah kembali mendera, mengambil alih tubuhnya untuk lekas berbaring. Kelopaknya begitu berat dan dalam hitungan detik Bible jatuh terlelap.

Tapi, dimana ini?

Mengapa ia dipaksa berlari dalam kegelapan, melewati belukar yang mengerumuni? Dengan suara derap langkah terus mengikuti seakan-akan berada di balik punggung namun setiap ia berbalik hanya sayup-sayup cekikikan kecil yang bergaung.

Mengapa ia terus berlari di dalam lingkaran hingga napasnya habis? Tunggu, apakah ini labirin? Tidak, tidak, ia benar-benar benci terjebak di satu tempat yang tidak familiar. Dimana kira-kira jalan keluarnya?

Ahh, tawa itu lagi.

KELUAR KAU BRENGSEK!! TUNJUKKAN DIRIMU!!

Sesuatu menarik pergelangan kakinya hingga ia terperosok, dalam sekali sampai-sampai telinganya berdenging. Ia berteriak sekuat tenaga namun hanya buih yang membumbung mengelilingi. Apakah dia akan mati tenggelam?

BIBLE!

Ada yang memanggilnya. Ia juga bisa merasakan tekanan berulang pada dadanya dengan ritme teratur.

BANGUN! SADARLAH!

Kali ini semakin jelas.

BIBLE WICHAPAS SUMETTIKUL!!!

Mata Bible terbuka lebar. Campuran air juga partikel halus semacam pasir yang menyerbu keluar dari hidung membuat ia tersedak. Detik berikutnya pria itu limbung ke samping sembari memuntahkan seisi lambungnya. Rasa asin dan pahit bercampur menjadi satu membuat tenggorokan Bible kering bukan main.

Star in the Water | JESBIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang